Eka Puji Lestari
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Jalan Veteran, Malang, 65145, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Keutuhan Talus Kappaphycus alvarezii saat Panen Memengaruhi Karakteristik Karaginan muhamad firdaus; Dwi Setijawati; Eka Puji Lestari; Suyono Suyono; Faizul Amam
Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 18, No 1 (2023): Juni 2023
Publisher : Politeknik - Ahli Usaha Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jpbkp.v18i1.910

Abstract

Kappaphycus alvarezii adalah alga merah yang memiliki kandungan karaginan. Pemutusan tali pengikat K. alvarezii dengan cara menarik saat pemanenan mengakibatkan talus patah. Talus yang patah akan mengeluarkan getah berkandungan karaginan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan karakteristik karaginan K. alvarezii berdasar keutuhan talus yang dipanen. Talus utuh, patah dan campuran K. alvarezii diperoleh saat pelepasan rumput laut dari tali pengikat. Tahapan ekstraksi karaginan meliputi penimbangan, ekstraksi, netralisasi, perebusan, filtrasi, penjendalan, penirisan, netralisasi, pengeringan, dan penepungan. Karakteristik karaginan ditentukan berdasar kadar air, abu, abu tidak larut asam, sulfat, viskositas, kekuatan gel, dan spektrum infra merah. Analisis komponen utama pada spektra infra merah digunakan untuk membedakan karaktersitik karaginan talus. Hasil menunjukkan rendemen karaginan dari talus utuh lebih banyak dibanding patah atau campuran keduanya. Karakteristik karaginan dari ketiga talus masih memenuhi standar karaginan, yaitu: kadar air 9,91-10,87%, kadar abu 25,22-27,97%, kadar abu tidak larut asam 0,42-0,87%, kadar sulfat 19,91-24,24%, viskositas 47,11- 56,76 cP, dan kekuatan gel 376,62-457,92 g/cm². Gugus fungsional karaginan dari ketiga talus tersebut menunjukkan gugus fungsional penciri kappa karaginan yaitu ester sulfat, 3,6-anhidrogalaktosa dan galaktosa-4-sulfat. Berdasarkan analisis komponen utama spektra infra merah, talus utuh berbeda dengan talus patah atau campuran talus utuh dan patah. Kesimpulan menunjukkan karakteristik talus utuh berbeda dari talus patah atau campuran talus patah dan utuh.