Cindy Willyana
Universitas Tarumanagara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kasus Gizi Buruk pada An. MFA dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten Periode: 10 November 2022 – 12 Desember 2022 Felix Ongko; Cindy Willyana; Melly Liman; Zita Atzmardina
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 8 (2023): Volume 5 Nomor 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i8.9311

Abstract

ABSTRACT Malnutrition (severe wasting) is a state of malnutrition caused by insufficient intake or increased demand/output or both simultaneously. Globally, one in five children under the age of 5 die from malnutrition. Based on the World Health Organization (WHO) in 2022, Indonesia is in the second highest cases of malnutrition out of 84 countries. Based on Riset Kesehatan Dasar Indonesia in 2018, stated that 10.2% toddlers were undernourished and 3.5% toddlers were malnourished. In 2022 the number of toddlers with malnutrition at the Gembong Health Center is 5 toddlers, which is decrease compared to 2021, which is 6 toddlers. Improvement nutritional status of Child MFA thereby increasing growth and development optimally. A family medicine approach with the Mandala of Health paradigm was carried out in a child aged 1 year and 7 months came to the Gembong Health Center to control post-hospitalization of bronchopneumonia and improve malnutrition. During the physical examination and anthropometry plotted on the WHO curve, it was found that the weight/height was below -3 SD so it was categorized as severe wasting. At the time of the visit, the factors that caused the patient's condition were lack of appetite, irregular diet, less varied food menu and lack of knowledge of the patient's parents regarding the child's nutritional needs and malnutrition. After the intervention, an increase in body weight (BB) and height (TB) was obtained. Based on a comprehensive and holistic approach to Child MFA, there is an increase in BB and TB in An.MFA so that it is expected that the quality of life of An.MFA is better. Keywords: Family Medicine, Mandala of Health, Severe Wasting  ABSTRAK Gizi buruk (severe wasting) merupakan keadaan malnutrisi yang disebabkan oleh asupan yang kurang atau kebutuhan/keluaran yang meningkat atau keduanya secara bersamaan. Secara global, satu dari lima anak di bawah usia 5 tahun meninggal akibat gizi buruk. Berdasarkan World Health Organization (WHO) tahun 2022, Indonesia menempati urutan kedua kasus gizi buruk tertinggi dari 84 negara. Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2018 menyatakan bahwa terdapat 10,2% balita dengan gizi kurang dan 3,5% baalita dengan gizi buruk. Tahun 2022 jumlah balita dengan gizi buruk di Puskesmas Gembong sebanyak 5 balita dimana jumlah ini berkurang dibanding dengan tahun 2021 sebanyak 6 balita. Perbaikan status gizi An.MFA sehingga meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan secara optimal. Dilakukan pendekatan kedokteran keluarga dengan paradigma Mandala of Health pada seorang anak usia 1 tahun 7 bulan datang ke Puskesmas Gembong dengan keluhan ingin kontrol post rawat inap bronkopneumonia dan perbaikan gizi buruk. Saat dilakukan pemeriksaan fisik dan antropometri yang di plotting dalam kurva WHO didapatkan BB/TB di bawah -3 SD sehingga dikategorikan sebagai gizi buruk. Pada saat dilakukan kunjungan ditemukan bahwa faktor yang menyebabkan kondisi pasien adalah kurangnya nafsu makan, pola makan yang tidak teratur, menu makanan yang kurang bervariasi serta kurangnya pengetahuan orang tua pasien mengenai kebutuhan gizi anak dan gizi buruk. Setelah dilakukan intervensi maka didapatkan peningkatan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB). Setelah dilakukan pendekatan komprehensif dan holistik pada An.MFA terjadi peningkatan BB dan TB pada An.MFA sehingga diharapkan kualitas hidup An.MFA lebih baik. Kata Kunci: Kedokteran Keluarga, Mandala of Health, Gizi Buruk
Diagnosis Komunitas dalam Upaya Penurunan Kasus Baru Penyakit Jantung Koroner di Wilayah Kerja Puskesmas Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten Periode 07 November – 21 Desember 2022 Cindy Willyana; Felix Ongko; Melly Liman; Zita Atzmardina
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 8 (2023): Volume 5 Nomor 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i8.9312

Abstract

ABSTRACT Community diagnosis is needed in a community to address existing health problems. Coronary Heart Disease / CHD is a condition where there is blockage in the coronary arteries due to atherosclerosis. Coronary Heart Disease is a major contributor to death and increasing DALYs in the global population. The 2018 RisKesDas reports that the prevalence of CHD in Indonesia is 1.5% of the total population. An increase in CHD cases at the Gembong Health Center was reported from 1 case to 17 cases (1600%) in the period September - October 2022. Increase public knowledge about Coronary Heart Disease, healthy heart exercises and CHD risk factors owned by the community in the working area of the Gembong Health Center in efforts to reduce new cases of CHD. Causes and interventions were identified using a community diagnostic approach. Collecting data using a mini-survey and identifying the source of the problem using the Blum paradigm. The problem priority is determined from the Delphi non-scoring method. Identify the cause of the problem with a fishbone diagram. Counseling about CHD, demonstrating healthy heart exercises, and screening for CHD risk factors were selected as interventions to address this problem. The PDCA (Plan-Do-Check-Action) method is applied as a monitoring method and a systematic approach to evaluation. The first intervention in the form of counseling about CHD obtained a post-test score of ≥ 70 in 86.7% of respondents. The results of the second intervention found that 3 respondents voluntarily were able to do healthy heart exercises. The results of the third intervention showed that all respondents screened and found out their CHD risk factors. Lifestyle aspects play an important role in the increase in CHD cases at the Gembong Health Center. The interventions carried out led to an increase in public knowledge of CHD and risk factors and healthy heart exercises. Keywords: CHD, Community diagnosis, Blum Paradigm, Delphi, Fishbone diagram  ABSTRAK Diagnosis komunitas diperlukan dalam sebuah komunitas untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang ada. Penyakit Jantung Koroner / PJK merupakan kondisi terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah koroner akibat proses atherosklerosis. Penyakit Jantung Koroner merupakan kontributor utama atas kematian dan meningkatnya angka DALYs pada populasi global. RisKesDas 2018 melaporkan prevalensi PJK di Indonesia sebesar 1,5% dari total penduduk. Peningkatan kasus PJK di Puskesmas Gembong dilaporkan dari 1 kasus menjadi 17 kasus (1600%) pada periode September - Oktober 2022. Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai Penyakit Jantung Koroner, senam jantung sehat dan faktor risiko PJK yang dimiliki masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Gembong dalam upaya menurunkan kasus baru PJK. Penyebab dan intervensi diidentifikasi menggunakan pendekatan diagnostik komunitas. Pengumpulan data menggunakan surveimini dan identifikasi sumber masalah menggunakan paradigma Blum. Prioritas masalah ditentukan dari metode non-scoring Delphi. Identifikasi penyebab masalah dengan diagram fishbone. Penyuluhan mengenai PJK, demonstrasi senam jantung sehat, dan skrining faktor risiko PJK dipilih sebagai intervensi untuk mengataso permasalahan ini. Metode PDCA (Plan-Do-Check-Action) diterapkan sebagai metode monitoring dan pendekatan sistematis untuk melakukan evaluasi. Intervensi pertama berupa penyuluhan mengenai PJK didapatkan nilai post-test ≥ 70 pada 86,7% responden. Hasil intervensi kedua didapatkan 3 responden secara sukarela mampu melakukan senam jantung sehat. Hasil intervensi ketiga didapatkan seluruh responden melakukan screening dan mengetahui faktor risiko PJK yang dimilikinya. Aspek lifestyle memainkan peran penting dalam meningkatnya kasus PJK di Puskesmas Gembong. Intervensi yang dilakukan menyebabkan meningkatnya pengetahuan masyarakat akan PJK serta faktor risiko dan senam jantung sehat. Kata Kunci: PJK, Diagnosis komunitas, Paradigma Blum, Delphi, Diagram fishbone