Atri Rudtitasari, Atik Ba’diah , Sunartono
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Guna Bangsa Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RS PARINDU, SANGGAU KALIMANTAN BARAT Atri Rudtitasari, Atik Ba’diah , Sunartono
Jurnal_Kebidanan Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Kebidanan Volume 13 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : STIKES Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33486/jurnalkebidanan.v13i1.209

Abstract

Latar belakang: Asfiksia merupakan salah satu penyebab kematian utama bayi baru lahir. Faktor penyebab asfiksia terdiri dari faktor ibu, faktor janin, dan faktor persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang paling dominan memengaruhi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RS Parindu, Sanggau Kalimantan Barat. Metodologi penelitian: Desain penelitian ini adalah case control dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi yang dilahirkan di RS Parindu, Sanggau Kalimantan Barat dari bulan Januari sampai Desember tahun 2021 sejumlah 242 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Instrument penelitian menggunakan master table. Analisis data univariat, bivariat, multivariat. Hasil penelitian: didapatkan faktor ibu yang dominan memengaruhi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir adalah ibu yang tidak mengalami perdarahan sebesar 83,8%, faktor janin yang dominan memengaruhi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir adalah ibu yang tidak mengalami kehamilan ganda sebesar 96% dan faktor persalinan yang dominan memengaruhi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir adalah ketuban pecah dini sebesar 74,7%. Kesimpulan: Faktor dominan dari seluruh faktor yang memengaruhi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir adalah ibu yang tidak mengalami kehamilan ganda sebesar 96%. Saran dari penelitian ini adalah tenaga kesehatan diharapkan selalu waspada terhadap faktor dominan yang memengaruhi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir sehingga dapat mendeteksi secara dini dan mencegah terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir.
FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RS PARINDU, SANGGAU KALIMANTAN BARAT Atri Rudtitasari, Atik Ba’diah , Sunartono
Jurnal_Kebidanan Vol. 13 No. 1 (2023): Jurnal Kebidanan Volume 13 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : STIKES Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33486/jurnalkebidanan.v13i1.209

Abstract

Latar belakang: Asfiksia merupakan salah satu penyebab kematian utama bayi baru lahir. Faktor penyebab asfiksia terdiri dari faktor ibu, faktor janin, dan faktor persalinan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang paling dominan memengaruhi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RS Parindu, Sanggau Kalimantan Barat. Metodologi penelitian: Desain penelitian ini adalah case control dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi yang dilahirkan di RS Parindu, Sanggau Kalimantan Barat dari bulan Januari sampai Desember tahun 2021 sejumlah 242 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Instrument penelitian menggunakan master table. Analisis data univariat, bivariat, multivariat. Hasil penelitian: didapatkan faktor ibu yang dominan memengaruhi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir adalah ibu yang tidak mengalami perdarahan sebesar 83,8%, faktor janin yang dominan memengaruhi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir adalah ibu yang tidak mengalami kehamilan ganda sebesar 96% dan faktor persalinan yang dominan memengaruhi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir adalah ketuban pecah dini sebesar 74,7%. Kesimpulan: Faktor dominan dari seluruh faktor yang memengaruhi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir adalah ibu yang tidak mengalami kehamilan ganda sebesar 96%. Saran dari penelitian ini adalah tenaga kesehatan diharapkan selalu waspada terhadap faktor dominan yang memengaruhi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir sehingga dapat mendeteksi secara dini dan mencegah terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir.