Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISA NILAI GIZI DAN UJI ORGANOLEPTIK BOLU PEPAYA SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN SELINGAN PADA HIPERKOLESTEROLEMIA Nurhamidah; Sepni Asmira; Anggia
JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Prodi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Islam Indragiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jtp.v11i1.1941

Abstract

According to the World Health Organization (WHO) in 2018, it was recorded that people with high cholesterol in Indonesia increased every year by 28%, this number is likely to increase to 29.25 in 2025. Papaya fruit is rich in nutrition, contains high fiber and antioxidants. Papaya fruit will be processed into sponge, which is a very popular food as a snack for hypercholesterolemia. The purpose of the study was to know the average value of the color, aroma, texture, taste of the sponge and to know the value of the fiber content of the best sponge. The method used in this study is an experiment using a Completely Randomized Design method consisting of four treatments and two replications. Treatment A (25 grams of papaya), treatment B (50 grams of papaya), treatment C (75 grams of papaya) and treatment D (100 grams of papaya). This research was conducted in July 2021. Sampling was carried out at the researcher's house, while organoleptic tests were carried out at the Perintis Indonesia University campus and the fiber content inspection site at Baristand (Industrial Research and Standardization Center Padang). Based on the results of the organoleptic test, it showed that the panelists' assessment of the papaya sponge product had a very significant effect on the color, aroma, texture, and taste of the papaya sponge. Based on the panelists' assessment, treatment A (pawpaw 25 grams) was the best product, namely color 4.3; fragrance 4.56; texture 4.42 and taste 4.72 with the highest average value of 18. Treatment A contained fiber content of 5.53 with a weight of 50 grams of papaya sponge. In this study it can be concluded that the best papaya sponge is treatment A, the best papaya cake contains fiber content which is very beneficial for hypercholesterolemic patients so that it can meet fiber levels per person in a day.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASAM URAT PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2015 Nurhamidah Nurhamidah; Selpi Nofiani
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 2 No 2 (2015): DESEMBER 2015 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asam urat merupakan hasil metabolisme normal dari pencernaan protein atau dari penguraian senyawa purin yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal,feses, atau keringat. Dari data Riskesdas 2013, prevalensi penyakit sendi di Sumatera Barat berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan 12.7% dan berdasarkan diagnosis dangejala 21.8%. Penyakit asam urat ini lebih cenderung menyerang laki-laki meskipun bisa juga menyerang wanita yang telah mengalami menopause. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asam urat pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015. Jenis penelitian ini observasional dengan pendekatan studi analitik desain Cross sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dengan jumlah populasi 605 orang dan sampel 40 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Accidental Sampling. Data primer dikumpulkan dengan wawancara langsung terhadap responden menggunakan kuesioner dan formulir FFQ. Data sekunder diambil dari hasil pemeriksaan kadar asam urat, data pasien rawat jalan yang telah melakukan pemeriksaan asam urat, gambaran umum, dan geografis. Data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan ujikorelasi. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 57.5% responden menderita asam urat, 55.0% responden dengan asupan purin tinggi, 82.5% dengan asupan vitamin C rendah,62.5% dengan asupan cairan tinggi,62.5% dengan tekanan darah normal, 60.0% dengan aktivitas fisik sedang, dan 52.5% dengan status gizi baik. Hasil uji statistik menunjukan tidak ada hubungan bermakna antara asupan vitamin C, cairan, tekanan darah, aktifitas fisik, dan ststus gizi dengan kejadian asam urat (p>0.05) dan ada hubungan bermakna antara asupan purin dengan kejadian asam urat (p<0.05). Kesimpulannya adalah asupan purin berhubungan dengan kejadian asam urat, sedangkan asupan vitamin C, cairan, tekanan darah, aktifitas fisik dan status gizi tidak berhubungan dengan kejadiaan asam urat pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi.
HUBUNGAN STATUS GIZI, POLA ASUH DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG POLA ASUH DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK NEGERI 02 KECAMATAN SUNGAI PAGU KAB. SOLOK SELATAN TAHUN 2017 Rachma Yuliandini; Nurhamidah Nurhamidah
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 5 No 1 (2018): JUNI 2018 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis'S Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v5i1.89

Abstract

Nutritional status, care pattern and mother’s knowledge about care pattern is the best substance for establishment children’s personality. The important of care pattern is feeding the child, taking care the child, and child’s cleannesses. The differences of nutritional status, care pattern and mothert’s knowledge about care pattern causes different child’s autonomy levels. The purpose of this research is to knew relationship of nutritional status, care pattern, mother’s knowledge about care pattern with autonomy levels to children preschool age at TK Negeri 02 Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan year 2017. This research is descriptive with the desain cross-sectional study. The population and sample in this research is all of children who followed education in kindergarten (TK) Negeri 02 Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan, and student’s parents Taking the sample did by used population sampling method toward 60 peoples. Collecting the data did by interview, measuring of anthropometry weight and height of body, instrument of the research to care pattern variable, knowledge about care pattern and autonomy is questionnaire, and to nutritional status variable anthropometry measurement. The data was processed by uses univariat and bivariat analysis with testing Chi Square. From the research result obtained as much (28, 3 %) the children was not autonomy, (28, 3 %) children was undernourished, (38,3 %) children had less care pattern, and (36,7 %) had less knowledge about care pattern. From the result of statistic test, each variable was that p-value 0,000<0,05 it means that there was meaningful relationship between of nutritional status with autonomy, and knowledge about care pattern with autonomy. The conclusion from the researchis there was meaningful relationship between of nutritional status, care pattern, and mother’s knowledge about care pattern with autonomy levels to children preschool age at TK Negeri 02 Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan year 2017.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI 11 LUBUK BUAYA KOTA PADANG TAHUN 2018 Yensasnidar Yensasnidar; Nurhamidah Nurhamidah; Atika dewi Kumala Putri
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 5 No 2 (2018): DESEMBER 2018 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v5i2.147

Abstract

Obesitas pada anak saat ini merupakan masalah di seluruh dunia termasuk Indonesia. Prevalensi obesitas pada Tahun 2012 di Indonesia 18,8%. Begitu pula di Sumatera Barat pada Tahun 2011 prevalensi obesitas yaitu 5,4%. Di Kota Padang prevalensi obesitas pada Tahun 2011 yaitu 9,2%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada (pola makan, aktivitas fisik dan konsumsi serat). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah ada faktor-faktor yang berhubungan antara pola makan, aktivitas fisik, dan konsumsi serat dengan kejadian obesitas pada Murid Sekolah Dasar Negeri 11 Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan desain case control. Sampel pada penelitian ini adalah murid Sekolah Dasar Negeri 11 Lubuk Buaya Tahun 2018 sebanyak 80 kasus adalah anak obesitas (IMT/U > +25) dan kontrol adalah anak tidak obesitas. orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel dengan terjadinya kejadian obesitas digunakan uji statistik chi square. Hasil analisis univariat Faktor yang secara bermakna berhubungan (p<0,05) dan menjadi faktor risiko terjadinya obesitas pada anak adalah pola makan 47,5% aktivitas fisik 48,8%, konsumsi serat 51,2%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara pola makan, aktivitas fisik dan konsumsi serat dengan kejadian obesitas. Berdasarkan peelitian ini Disarankan bagi anak dan orang tua agar membiasakan diri bersikap positif dan mengontrol diri agar memiliki pola makan baik, aktivitas fisik ringan, tingkat ekonomi cukup dan konsumsi serat yang cukup supaya terhindar dari penyakit obesitas.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ASAM URAT PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT STROKE NASIONAL BUKITTINGGI TAHUN 2015 Nurhamidah Nurhamidah; Selpi Nofiani
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 2 No 2 (2015): DESEMBER 2015 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.317 KB)

Abstract

Asam urat merupakan hasil metabolisme normal dari pencernaan protein atau dari penguraian senyawa purin yang seharusnya akan dibuang melalui ginjal,feses, atau keringat. Dari data Riskesdas 2013, prevalensi penyakit sendi di Sumatera Barat berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan 12.7% dan berdasarkan diagnosis dangejala 21.8%. Penyakit asam urat ini lebih cenderung menyerang laki-laki meskipun bisa juga menyerang wanita yang telah mengalami menopause. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asam urat pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi Tahun 2015. Jenis penelitian ini observasional dengan pendekatan studi analitik desain Cross sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi dengan jumlah populasi 605 orang dan sampel 40 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Accidental Sampling. Data primer dikumpulkan dengan wawancara langsung terhadap responden menggunakan kuesioner dan formulir FFQ. Data sekunder diambil dari hasil pemeriksaan kadar asam urat, data pasien rawat jalan yang telah melakukan pemeriksaan asam urat, gambaran umum, dan geografis. Data dianalisa secara univariat dan bivariat dengan menggunakan ujikorelasi. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 57.5% responden menderita asam urat, 55.0% responden dengan asupan purin tinggi, 82.5% dengan asupan vitamin C rendah,62.5% dengan asupan cairan tinggi,62.5% dengan tekanan darah normal, 60.0% dengan aktivitas fisik sedang, dan 52.5% dengan status gizi baik. Hasil uji statistik menunjukan tidak ada hubungan bermakna antara asupan vitamin C, cairan, tekanan darah, aktifitas fisik, dan ststus gizi dengan kejadian asam urat (p>0.05) dan ada hubungan bermakna antara asupan purin dengan kejadian asam urat (p<0.05). Kesimpulannya adalah asupan purin berhubungan dengan kejadian asam urat, sedangkan asupan vitamin C, cairan, tekanan darah, aktifitas fisik dan status gizi tidak berhubungan dengan kejadiaan asam urat pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Stroke Nasional Bukittinggi.
HUBUNGAN STATUS GIZI, POLA ASUH DAN PENGETAHUAN IBU TENTANG POLA ASUH DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK NEGERI 02 KECAMATAN SUNGAI PAGU KAB. SOLOK SELATAN TAHUN 2017 Rachma Yuliandini; Nurhamidah Nurhamidah
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 5 No 1 (2018): JUNI 2018 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis'S Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (842.728 KB) | DOI: 10.33653/jkp.v5i1.89

Abstract

Nutritional status, care pattern and mother’s knowledge about care pattern is the best substance for establishment children’s personality. The important of care pattern is feeding the child, taking care the child, and child’s cleannesses. The differences of nutritional status, care pattern and mothert’s knowledge about care pattern causes different child’s autonomy levels. The purpose of this research is to knew relationship of nutritional status, care pattern, mother’s knowledge about care pattern with autonomy levels to children preschool age at TK Negeri 02 Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan year 2017. This research is descriptive with the desain cross-sectional study. The population and sample in this research is all of children who followed education in kindergarten (TK) Negeri 02 Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan, and student’s parents Taking the sample did by used population sampling method toward 60 peoples. Collecting the data did by interview, measuring of anthropometry weight and height of body, instrument of the research to care pattern variable, knowledge about care pattern and autonomy is questionnaire, and to nutritional status variable anthropometry measurement. The data was processed by uses univariat and bivariat analysis with testing Chi Square. From the research result obtained as much (28, 3 %) the children was not autonomy, (28, 3 %) children was undernourished, (38,3 %) children had less care pattern, and (36,7 %) had less knowledge about care pattern. From the result of statistic test, each variable was that p-value 0,000<0,05 it means that there was meaningful relationship between of nutritional status with autonomy, and knowledge about care pattern with autonomy. The conclusion from the researchis there was meaningful relationship between of nutritional status, care pattern, and mother’s knowledge about care pattern with autonomy levels to children preschool age at TK Negeri 02 Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan year 2017.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI 11 LUBUK BUAYA KOTA PADANG TAHUN 2018 Yensasnidar Yensasnidar; Nurhamidah Nurhamidah; Atika dewi Kumala Putri
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 5 No 2 (2018): DESEMBER 2018 : Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis's Health Journal)
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.905 KB) | DOI: 10.33653/jkp.v5i2.147

Abstract

Obesitas pada anak saat ini merupakan masalah di seluruh dunia termasuk Indonesia. Prevalensi obesitas pada Tahun 2012 di Indonesia 18,8%. Begitu pula di Sumatera Barat pada Tahun 2011 prevalensi obesitas yaitu 5,4%. Di Kota Padang prevalensi obesitas pada Tahun 2011 yaitu 9,2%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian obesitas pada (pola makan, aktivitas fisik dan konsumsi serat). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa apakah ada faktor-faktor yang berhubungan antara pola makan, aktivitas fisik, dan konsumsi serat dengan kejadian obesitas pada Murid Sekolah Dasar Negeri 11 Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2018. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan desain case control. Sampel pada penelitian ini adalah murid Sekolah Dasar Negeri 11 Lubuk Buaya Tahun 2018 sebanyak 80 kasus adalah anak obesitas (IMT/U > +25) dan kontrol adalah anak tidak obesitas. orang dengan menggunakan teknik simple random sampling. Untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel dengan terjadinya kejadian obesitas digunakan uji statistik chi square. Hasil analisis univariat Faktor yang secara bermakna berhubungan (p<0,05) dan menjadi faktor risiko terjadinya obesitas pada anak adalah pola makan 47,5% aktivitas fisik 48,8%, konsumsi serat 51,2%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara pola makan, aktivitas fisik dan konsumsi serat dengan kejadian obesitas. Berdasarkan peelitian ini Disarankan bagi anak dan orang tua agar membiasakan diri bersikap positif dan mengontrol diri agar memiliki pola makan baik, aktivitas fisik ringan, tingkat ekonomi cukup dan konsumsi serat yang cukup supaya terhindar dari penyakit obesitas.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI SISWA SMP NEGERI 34 DI KOTA PADANG TAHUN 2022 Harleni Harleni; Nurhamidah Nurhamidah; Delia Paramita
Ensiklopedia of Journal Vol 5, No 4 (2023): Vol. 5 No. 4 Edisi 1 Juli 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v5i4.1841

Abstract

According to (Riskesdas, 2018) shows the prevalence of adolescent nutritional status in Indonesia for children aged 13-15 years in Indonesia, namely the prevalence of underweight is 8.7% consisting of 1.9% very thin and 6.8% thin. School children's snacks still play an important role in children's daily consumption patterns when they are still in the school environment. High consumption of energy, fat and salt along with low energy expenditure due to lack of physical activity and a healthy lifestyle, has the potential to cause obesity. The aim is to determine the factors that influence the nutritional status of students at SMPN 34 Padang City.              The research design is cross sectional. The research design that examines the dependent variable (dependent) and the independent variable (independent) simultaneously with a sample of 57 respondents. The analysis used is the chi-square test. Data were obtained by using a questionnaire and SQ-FFQ. The results of the study showed that there was a significant relationship between nutritional status and students' knowledge (P-Value 0.001), there was no significant relationship between nutritional status and pocket money (P-Value 0.136), there was no significant relationship between sugar (P-Value 0.282) , there is a significant relationship between nutritional status and salt consumption (0.003), there is a relationship between nutritional status and fat consumption (P-Value 0.004). Conclusion: there is a significant relationship between knowledge, consumption of salt and fat in snacks with nutritional status and there is no significant relationship between pocket money and sugar consumption on the nutritional status of SMPN 34 students in the city of Padang   Keywords: knowledge, pocket money, sugar, salt, fat.
Flavanoid dalam Rebusan Kawa Daun (Coffea canephora) Memperbaiki Kadar Glukosa Darah dan Regenerasi Sel Beta Pankreas Tikus Diinduksi Diabetes Risya Ahriyasna; Def Primal; Nurhamidah Nurhamidah
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i1.875

Abstract

Penyakit diabetes melitus di dunia diperkirakan akan mencapai angka 783 juta pada tahun 2045, dan salah satu pengobatan yang bisa dilakukan adalah pemberian Kawa Daun yang mengandung flavonoid serta klorofil sebagai salah satu antioksidan untuk menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan efektifitas rebusan kawa daun dalam penurunan kadar glukosa darah dan perbaikan sel beta pankreas pada tikus diabetes melitus. Penelitian ini merupakan penelitian true experiment-pre post control group design. Penelitian inni menggunakan tikus wistar (2-3 bulan, 200 g, n= 28 ekor). Kelompok (K-) tidak diintervensi+pakan biasa, (K+) tikus DM (aloksan)+ tidak diberi kawa daun+pakan biasa, (P1) tikus DM (aloksan)+ rebusan kawa daun 3,6 mL /200 g BB/hari+pakan biasa, (P2) tikus DM (aloksan)+ rebusan kawa daun 7,2 mL/200 g BB/hari+pakan biasa. Intervensi dilakukan selama 14 hari melalui oral. Kadar glukosa darah diukur menggunakan sprektrofotometer dan kondisi sel beta pankreas dilihat melalui pemeriksaan histopatologi dengan pewarnaan Hematoxilyn Eosin (HE). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan penurunan kadar glukosa darah pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok (K+) (p= 0,001). Penurunan kadar glukosa darah kelompok P2(∆=139.33 mg/dl ± 38,45) lebih baik dibandingkan dengan kelompok P1(∆=109.17 mg/dl± 35,32). Hasil pemeriksaan histopatologi memperlihatkan bahwa terjadi perbaikan sel beta pada pulau Langerhans pankreas pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok (K+). Luas kerusakan pada kelompok (P2) lebih sedikit jika dibandingkan dengan kelompok (P1). Penelitian ini memperlihatkan bahwa pemberian rebusan kawa daun dapat menurunkan kadar glukosa darah dan memperbaiki kerusakan sel beta pankreas pada hewan uji.
Flavanoid dalam Rebusan Kawa Daun (Coffea canephora) Memperbaiki Kadar Glukosa Darah dan Regenerasi Sel Beta Pankreas Tikus Diinduksi Diabetes Risya Ahriyasna; Def Primal; Nurhamidah Nurhamidah
JURNAL KESEHATAN PERINTIS Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Perintis
Publisher : LPPM UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33653/jkp.v10i1.875

Abstract

Penyakit diabetes melitus di dunia diperkirakan akan mencapai angka 783 juta pada tahun 2045, dan salah satu pengobatan yang bisa dilakukan adalah pemberian Kawa Daun yang mengandung flavonoid serta klorofil sebagai salah satu antioksidan untuk menurunkan kadar glukosa darah. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan efektifitas rebusan kawa daun dalam penurunan kadar glukosa darah dan perbaikan sel beta pankreas pada tikus diabetes melitus. Penelitian ini merupakan penelitian true experiment-pre post control group design. Penelitian inni menggunakan tikus wistar (2-3 bulan, 200 g, n= 28 ekor). Kelompok (K-) tidak diintervensi+pakan biasa, (K+) tikus DM (aloksan)+ tidak diberi kawa daun+pakan biasa, (P1) tikus DM (aloksan)+ rebusan kawa daun 3,6 mL /200 g BB/hari+pakan biasa, (P2) tikus DM (aloksan)+ rebusan kawa daun 7,2 mL/200 g BB/hari+pakan biasa. Intervensi dilakukan selama 14 hari melalui oral. Kadar glukosa darah diukur menggunakan sprektrofotometer dan kondisi sel beta pankreas dilihat melalui pemeriksaan histopatologi dengan pewarnaan Hematoxilyn Eosin (HE). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan penurunan kadar glukosa darah pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok (K+) (p= 0,001). Penurunan kadar glukosa darah kelompok P2(∆=139.33 mg/dl ± 38,45) lebih baik dibandingkan dengan kelompok P1(∆=109.17 mg/dl± 35,32). Hasil pemeriksaan histopatologi memperlihatkan bahwa terjadi perbaikan sel beta pada pulau Langerhans pankreas pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok (K+). Luas kerusakan pada kelompok (P2) lebih sedikit jika dibandingkan dengan kelompok (P1). Penelitian ini memperlihatkan bahwa pemberian rebusan kawa daun dapat menurunkan kadar glukosa darah dan memperbaiki kerusakan sel beta pankreas pada hewan uji.