Remaja adalah fase masa transisi berada pada rentang usia 11-20 tahun. Perilaku bullying pada Remaja merupakan perilaku agresif yang dilakukan secara sengaja dan terjadi secara berulang-ulang untuk menyerang seorang target atau korban yang lemah, dihina dan tidak bisa membela diri sendiri dapat memberikan dampak negatif pada kehidupan individu, kehidupan akademik, kehidupan social bagi pelaku, korbannya dan saksi bullying, apabila tidak diatasi dengan baik beresiko terjadi penyimpangan perkembangan perilaku remaja yang negatif yang dapat mempengaruhi tahap tumbuh kembang berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Hubungan antara Perkembangan Psikososial remaja dengan Perilaku bullying di SMAN I Tolitoli. Desain pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan 148 sampel menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling dengan pendekatan cross sectional di uji dengan menggunakan chis-square. Hasil penelitian menunjukkan Sebanyak 30,4% remaja perkembangan psikososialnya normal dan 69,6 % remaja perkembangan psikososialnya tidak normal, Siswa dengan perilaku yang melakukan prilaku bullying 59,5% dan siswa dengan perilaku yang tidak melakukan perilaku bullying 40,5%. Kesimpulan: terdapat hubungan antara perkembangan psikososial remaja dengan perilaku bullying remaja di SMAN I Tolitoli. Hasil didapatkan nilai sebesar 0,016, nilai tersebut lebih kecil dari nilai alpha 0,05. Diharapkan untuk Siswa perlu meningkatkan kreativitas remaja, pemberian penyuluhan kesehatan Orang tua dan pihak sekolah tentang bahaya prilaku bullying perlu untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan mental.