Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Kadar Karbohidrat Pada Nasi Merah Dengan Metode Nelson-Somogyi Linda Triana; Monica Ayu Febriyanti; Ratih Indrawati
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 4, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v4i2.958

Abstract

Beras merah adalah salah satu jenis beras yang lebih difungsikan sebagai salah satu menu diet sehat yang dapat membantu menurunkan berat badan. Hal ini dikarenakan didalam beras merah memiliki peranan baik bagi kesehatan diantaranya vitamin B dan vitamin E ,serat, mineral, dan zat gizi lainnya. Selain digunakan sebagai salah satu menu diet, beras merah juga memiliki manfaat bagi kesehatan dan dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit di dalam tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar karbohidrat nasi merah dengan pemanasan selama 6 jam, nasi merah yang didinginkan selama 6 jam dan nasi merah yang di dinginkan selama 6 jam lalu dipanaskan kembali selama 5 menit. Penelitian ini di lakukan di laboratorium Pertanian Politeknik Negeri Pontianak pada tanggal 20 Mei 2019. Sampel pada penelitian ini adalah nasi merah yang sudah masak dengan pemanasan selama 6 jam, nasi merah yang di dinginkan selama 6 jam dan nasi merah yang di dinginkan selama 6 jam lalu di panaskan kembali selama 5 menit. Metode Pemeriksaan yang di gunakan dalam pemeriksan ialah metode Nelson-Somogyi. Hasil pemeriksaan kadar karbohidrat pada nasi merah yang sudah masak dengan pemanasan 6 jam rata-rata sebesar 6.664 %, Kadar karbohidrat pada nasi merah yang didinginkan selama 6 jam didapatkan rata-rata sebesar 11,0680 %, dan Kadar karbohidrat pada nasi merah yang di dinginkan selama 6 jam lalu dipanaskan kembali selama 5 menit didapatkan rata-rata sebesar 8,350 %. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai signifikan p = 0,025 (p<0,050) sehingga Ha di terima yang artinya ada perbedaan kadar karbohidrat pada nasi merah dengan pemanasan selama 6 jam, nasi merah yang di dinginkan selama 6 jam dan nasi merah yang didinginkan selama 6 jam lalu di panaskan kembali selama 5 menit.
Perbedaan Kadar PO43- Pada Air Sebelum dan Setelah Penambahan Cangkang Telur Ayam Emilda Sari; Tika Asriyani; Ratih Indrawati
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 3, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v3i2.933

Abstract

Tingginya aktivitas mencuci menggunakan deterjen yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari menimbulkan limbah domestik berupa tingginya kadar ion fosfat (PO) air limbah yang dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan, diantaranya adalah menimbulkan cutrofikasi atau blooming algae yang menyebabkan berkurangnya oksigen dalam perairan sehingga menyebabkan terjadnya kematian ikan dan biota perairan lainnya. Permasalahan lainnya adalah adanya cyanobacteria (blue-green-algae) yang mengandung toksin sehingga membawa resiko kesehatan bagi manusia. Penurunan kadar PO dapat dilakukan dengan metode adsorpsi menggunakan bahan alami seperti cangkang telur ayam Cangkang telur ayam mengandung CaCO sebanyak 94 % dan memiliki 10.000-20.000 pori-pori sehingga diperkirakan dapat menyerap suatu solute dan dapat digunakan sebagai adsorben Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan kadar PO," pada air sebelum dan setelah penambahan cangkang telur ayam. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental semu yang ditentukan secara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 24 sampel. Metode penetapan kadar PO yang digunakan adalah spektrofotometri. Data yang diperoleh dari hasil penelitian diolah dengan uji statistik One Way Anova diperoleh nilai sig p-0,715 atau p>0,05 pada tingkat kepercayaan 95% maka Ha ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kadar PO," pada air sebelum dan setelah penambahan cangkang telur ayam. 
Analisis Karbohidrat Pada Kacang Hijau (Vigna Radiata) Yang Dimasak Dengan Perebusan Biasa Dan Perebusan Tekanan Tinggi Indah Purwaningsih; Indah Dwi Lestari; Ratih Indrawati
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2021): November 2021
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v5i1.949

Abstract

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit akibat gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein dengan gejala berupa hiperglikemia kronik, yang dapat disebabkan oleh defisiensi sekresi atau aktivitas insulin atau keduanya. Salah satu pengelolaan diabetes dilakukan dengan cara diet. Kacang hijau merupakan salah satu pangan alternatif pengganti nasi dalam diet penderita diabetes mellitus, karena mempunyai karbohidrat berindeks glikemik rendah. Proses pemasakan yang salah dapat berpengaruh terhadap nilai gizi karbohidrat. Proses pemasakan diperlukan untuk mendapatkan daya cerna pati yang tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar karbohidrat pada kacang hijau yang dimasak dengan perebusan biasa menggunakan panci biasa dan kacang hijau yang dimasak dengan perebusan tekanan tinggi menggunakan panci presto. Teknik sampling pada penelitian ini adalah purposive sampling. Jumlah sampel yang diperiksa 32. Pengolahan kacang hijau yang dimasak dengan perebusan biasa menggunakan panci biasa dan perebusan tekanan tinggi menggunakan panci presto. Metode pemeriksaan yang digunakan ialah metode Nelson-Somogyi menggunakan spektrofotometri. Hasil penelitian kadar karbohidrat pada kacang hijau yang dimasak dengan perebusan biasa rata-rata sebesar 0,2825Y6 dan kadar karbohidrat pada perebusan tekanan tinggi rata-rata sebesar 0,651396. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai signifikan p - 0,000 (p « 0,050) sehingga Ha diterima yang artinya ada perbedaan kadar karbohidrat pada perebusan biasa dan perebusan tekanan tinggi.
Analisis Kadar Vitamin C Infused Water Lemon (Citrus lemon) Dan Kiwi (Actinidia deliciosa) Terhadap Lama Perendaman Emilda Sari; Angel Ruth Napitupulu; Ratih Indrawati
Jurnal Laboratorium Khatulistiwa Vol 5, No 1 (2021): November 2021
Publisher : poltekkes kemenkes pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jlk.v5i1.947

Abstract

Alternatif untuk mendorong orang minum air putih lebih banyak salah satunya adalah Infused water. Infused water atau spa water adalah air putih dengan irisan buah atau sayuran segar di dalamnya. Proses tersebut membuat sari-sari dari buah yang direndam dalam air putih akan keluar dan air putih tersebut akan memberikan manfaat yang lebih, Salah satunya adalah kandungan vitamin C dari buah yang akan larut dalam air. Pembuatan infused water tidak memiliki standar baku, sehingga dalam proses perendaman memiliki bermacam-macam variasi waktu. Semakin lama waktu perendaman memungkinkan vitamin C lebih banyak mengalami leaching ke dalam larutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman terhadap kadar vitamin C infused water lemon (Citrus limon) dan kiwi (Actinidia deliciosa). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pertanian Politeknik Negeri Pontianak pada tanggal 20 Mei 2019. Sampel dalam penelitian ini adalah infused water lemon dan kiwi dengan perendaman selama 4 jam, 6 jam, 8 jam, dan 10 jam. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dengan banyaknya pengulangan pada tiap kelompok perlakuan adalah 6, dengan total sampel 24. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah metode spektrofotometri. Hasil pemeriksaan kadar Vitamin C Infused Water lemon dan kiwi pada lama perendaman 4 jam, 6 jam, 8 jam, 10 jam diperoleh kadar vitamin C rata-rata sebesar 11,91 ppm, 13,53 ppm, 15,90 ppm, 18,00 ppm. Hasil pemeriksaan dianalisa dengan uji regresi linier didapatkan hasil nilai signifikansi p = 0,000< 0,05 maka Ha diterima, artinya ada pengaruh lama perendaman terhadap kadar vitamin C infused water lemon (Citrus limon) dan kiwi (Actinidia deliciosa).Â