Muhammad Ariy Dermawan Sanapiah, Muhammad Ariy Dermawan
Universitas Muhammadiyah Mataram

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Abstrak: Strategi Pemerintah Daerah dalam Mendukung Adat Istiadat dan Budaya Tana Samawa (Studi Pada Pemerintah Kabupaten Sumbawa) Sanapiah, Muhammad Ariy Dermawan
Jurnal Administrasi Publik Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Local Government Strategy to SupportTana Samawa’s Customs and Culture (Studies in Kabupaten Sumbawa Government). Indonesia very large wealth both in terms of natural resources and in terms of culture. Indonesia is the country with the highest rate in the world. One of the existing culture is tribal Samawa, in Sumbawa, NTB. With this condition requires governments to develop and preserve the culture. In developing and preserving the culture and customs Tana Samawa, Sumbawa Regency government use strategies. Among them is Perda No. 23 Year 2007 concerning Indigenous Institute, and various programs contained in the Strategic Plan. The results show there are still weaknesses and shortcomings in the implementation of the strategy of  Kabupaten Sumbawa Government. It would need to be upgraded and improved in the future. Keywords: strategy, Sumbawa Regency government, preservation and development, customs and culture Abstrak: Strategi Pemerintah Daerah dalam Mendukung Adat Istiadat dan Budaya Tana Samawa (Studi Pada Pemerintah Kabupaten Sumbawa). Kekayaan Indonesia sangat besar jumlahnya baik dari sisi sumber daya alam maupun dari sisi kebudayaan. Indonesia adalah negara dengan jumlah suku terbanyak di dunia. Salah satu kebudayaan yang ada adalah suku Samawa, di Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB. Dengan kondisi seperti demikian menuntut pemerintah untuk dapat mengembangkan dan melestarikan kebudayaan tersebut. Dalam mengembangkan dan melestarikan budaya dan adat Tana Samawa, pemerintah Kabupaten Sumbawa menggunakan strategi-strategi. Diantaranya adalah Perda Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Lembaga Adat, dan berbagai program yang termuat dalam Renstra. Hasil penelitian menunjukkan masih terdapat kelemahan dan kekurangan dalam penerapan strategi dari Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Hal ini tentu perlu untuk ditingkatkan dan diperbaiki kedepannya.   Kata kunci: strategi, pemerintah Kabupaten Sumbawa, pelestarian dan pengembangan, adat dan budaya
Implementation of Sumbawa’s Regent Decree No 801 on The Formation of 2016 Moyo Festival Executive Committee in Order to Encourage Economic Creativity and Society Innovation (Study at Youth, Sports and Tourism Agency of Sumbawa Regency) Muhammad Ariy Dermawan Sanapiah; Agus Suryono; Luqman Hakim
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 21 No. 3 (2018)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1038.125 KB)

Abstract

Implementation of Sumbawa’s Regent Decree No 801 on the Formation of 2016 Moyo Festival Executive Committee in order to Encourage Economic Creativity and Society Innovation. A great amount of either natural riches or Indonesian culture is a very promising tourism potential. One of the regions owning a good potential is Sumbawa Regency. Tourism potential owned by this regency then draws the government’s attention to able to manage and develop it. The national regulation related to tourism is regulated in Law No 10/2009 on Tourism. Sumbawa Regency alone issued a policy to develop the tourism called Sumbawa’s Regent Decree No 801 on the Formation of 2016 Moyo Festival Executive Committee. Moyo Festival had a purpose to be able to increase the tourist visit and the promoted Sumbawa Regency so that it could encourage economic creativity and society innovation. The research results showed that the implementation of Moyo Festival was not optimal yet to increase the tourist visit and the promoted Sumbawa. Besides, the encouragement to the economic creativity was not optimal either.
Abstrak: Strategi Pemerintah Daerah dalam Mendukung Adat Istiadat dan Budaya Tana Samawa (Studi Pada Pemerintah Kabupaten Sumbawa) Muhammad Ariy Dermawan Sanapiah
Jurnal Administrasi Publik Vol. 4 No. 1 (2016)
Publisher : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Local Government Strategy to SupportTana Samawa’s Customs and Culture (Studies in Kabupaten Sumbawa Government). Indonesia very large wealth both in terms of natural resources and in terms of culture. Indonesia is the country with the highest rate in the world. One of the existing culture is tribal Samawa, in Sumbawa, NTB. With this condition requires governments to develop and preserve the culture. In developing and preserving the culture and customs Tana Samawa, Sumbawa Regency government use strategies. Among them is Perda No. 23 Year 2007 concerning Indigenous Institute, and various programs contained in the Strategic Plan. The results show there are still weaknesses and shortcomings in the implementation of the strategy of  Kabupaten Sumbawa Government. It would need to be upgraded and improved in the future. Keywords: strategy, Sumbawa Regency government, preservation and development, customs and culture Abstrak: Strategi Pemerintah Daerah dalam Mendukung Adat Istiadat dan Budaya Tana Samawa (Studi Pada Pemerintah Kabupaten Sumbawa). Kekayaan Indonesia sangat besar jumlahnya baik dari sisi sumber daya alam maupun dari sisi kebudayaan. Indonesia adalah negara dengan jumlah suku terbanyak di dunia. Salah satu kebudayaan yang ada adalah suku Samawa, di Kabupaten Sumbawa, Provinsi NTB. Dengan kondisi seperti demikian menuntut pemerintah untuk dapat mengembangkan dan melestarikan kebudayaan tersebut. Dalam mengembangkan dan melestarikan budaya dan adat Tana Samawa, pemerintah Kabupaten Sumbawa menggunakan strategi-strategi. Diantaranya adalah Perda Nomor 23 Tahun 2007 Tentang Lembaga Adat, dan berbagai program yang termuat dalam Renstra. Hasil penelitian menunjukkan masih terdapat kelemahan dan kekurangan dalam penerapan strategi dari Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Hal ini tentu perlu untuk ditingkatkan dan diperbaiki kedepannya.   Kata kunci: strategi, pemerintah Kabupaten Sumbawa, pelestarian dan pengembangan, adat dan budaya
Tantangan Pemanfaatan Ruang Pesisir Pantai Kota Mataram Sebagai Destinasi Wisata Muhammad aprian Jailani; Mansur Mansur; Muhammad Ali; IGBN Bayu Cahyadi P; Jamaluddin Jamaluddin; Asfarany Hendra Nazwin; M.Ariy Dermawan S
JIAP (Jurnal Ilmu Administrasi Publik) Vol 10, No 2 (2022): september
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiap.v10i2.8854

Abstract

Garis pempadan Pantai memiliki ruang dan kebermanfaatan untuk pengembangan destinasi wisata, namun hal tersebut tidak mudah karena kompleksitas permasalahan baik dalam pendekatan sosiologis, sosial dan politik. Oleh karenanya tujuan dalam penelitian mengidentifikasi yang menjadi tantangan dalam persoalan pengembangan destinasi wisata sebagai upaya meningkatkan daerah penunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Metode Peneltian digunakan dengan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode tersebut lebih mampu mendekatkan peneliti dengan objek yang dikaji, peneliti langsung mengamati objek yang dikaji. Hasil Penelitian menunjukkan dari kondisi eksisting sepanjang garis pantai Kota Mataram terdapat kondisi lingkungan tidak tertata, fasilitas yang tidak terawat, tata kelola parkir masih berantakan, selain itu tantangan terbesar dalam pengembangan karena kepemilikan lahan warga, permukiman penduduk. Disisi lain potensi sepanjang pantai kota Mataram belum di optimalkan secara maksimalkan. oleh karenanya masalah terbesar di hadapi dalam pengembangan destinasi wisata pantai Kota Mataram kepemilikan lahan yang mencapai 110,14 Ha dari sepanjang garis pantai 9 km Kota Mataram.
Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Studi Pada Badan Pengelola Pendapatan Asli Daerah) Rani Mutihiawadi; M. Ariy Dermawan S; Iving Arisdiyoto
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 3 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i3.5291

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak kendaraan bermotor serta untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat penerimaan pajak kendaraan bermotor. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi peningkatan PAD pada Badan Pengelola Pendapatn Asli Daerah Provinsi NTB dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu 1) intensifikasi pajak daerah dimulai dengan penerapan pedoman, sosialisasi peraturan terkait pajak daerah, dan pelaksanaan pemantauan. 2) Ekstensifikasi wajib pajak dengan menggali objek atau subjek pajak yang baru atau yang belum terdaftar di adiministrasi. 3) Penguatan kelembagaan. Adapun faktor-faktor penghambat penerimaan pajak kendaraan bermotor yaitu kesenjangan teknis dalam pelayanan wajib pajak, pembayaran melalui bank, pembayaran pajak kendaraan bermotor dengan sistem online, data Surat Pemberitahuan Kepemlilikan Pajak Kendaraan Bermotor (SPKPKB) yang kurang akurat dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam Membayar Pajak.