Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

KOMUNIKASI MATEMATIKA TERTULIS DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA Maarif, Safiil; Nurmilah, Rifa
APOTEMA : Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 1 No 1 (2015): Apotema: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Publisher : Penerbit STKIP PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah yang dibahas penelitian ini adalah rendahnya kemampuan komunikasi matematika siswa di MI. Fakta ini menjadi permasalahan penelitian karena secara teoritis menurut A. J. Baroody pembelajaran harus dapat membantu siswa mengkomunikasikan ide matematis. Tujuan penelitiannya mendeskripsikan profil komunikasi matematika tertulis siswa dengan gaya belajar siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Metode penelitiannya adalah deskriptif yang dilakukan pada siswa V MI Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang. Instrument peneltiannya adalah peneliti, tes, dan wawancara. Menurut data penelitian menunjukkan bahwa siswa bergaya belajar visual, auditori, dan kinestetik akurat dan lengkap dalam menuliskan hal-hal yang relevan dengan masalah, akurat dan lengkap dalam menuliskan rumus yang digunakan untuk menyelesaikan masalah, akurat dan lengkap dalam menuliskan langkah-langkah perhitungan dalam menyelesaikan masalah.
Profil Kreativitas Siswa Feminim Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Open Ended Berdasarkan Kemampuan Matematika Hartiningrum, Esty Saraswati Nur; Maarif, Safiil; Wijayanti, Arin
Jurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Dr. Soetomo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.028 KB) | DOI: 10.25139/smj.v8i1.2461

Abstract

Abstract Creativity is a very interesting field to study and has a variety of different views. This study aims to determine the creativity of feminine students of high ability and being in solving open ended questions. This research is a qualitative descriptive study. Subjects were selected based on the BEM test by choosing a high feminine level and taking 2 subjects with high and moderate mathematical abilities. The instruments used were test and interview sheets. Validity of data using time triangulation. Data is analyzed by reducing data, presenting data and summarizing indicators namely fluency, flexibility and novelty.Based on the results of data analysis tests on mathematical story questions and interviews, it was concluded that feminine subjects with high mathematical abilities reached a level of creativity 4 (very creative). This was shown by students being able to work on problems by describing more than one different figure (fluency), being able to work on problems using more from a different method of resolution (flexibility), and shows a new way of determining the volume of building space that has been described in addition to using a formula that has been obtained, that is one size of the pyramid made three times the size of the beam will get the same volume as the volume of the beam (novelty) . Feminine subjects with mathematical abilities are reaching the level of creativity 1 (less creative), because students are only able to write various answers of the ideas generated. This is shown by students only being able to show more than one different picture (fluency), students don't show different or new ways of solving it. Keywords:Student creativity, open ended questions, gender, Bem scale Abstrak Kreativitas merupakan suatu bidang yang sangat menarik untuk dikaji dan memiliki berbagai perbedaan pandangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kreativitas siswa feminim kemampuan tinggi dan sedang dalam menyelesaikan soal cerita matematika open ended materi bangun ruang sisi datar. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Subjek dipilih berdasarkan tes BEM dengan memilih tingkat feminim yang tinggi dan diambil 2 subjek denga kemampuan matematika tinggi dan sedang. Instrument yang digunakan adalah lembar tes dan lembar wawancara. Keabsahan data dengan menggunakan triangulasi waktu. Data dianlisi dengan mereduksi data, menyajikan data dan menyimpulkan hasil analisis dengan indikator kreativitas menurut Silver yaitu kefasihan (fluency), felksibilitas (flexibility), dan kebaruan (novelty). Berdasarkan hasil analisis data tes soal cerita matematika dan wawancara diperoleh kesimpulan subjek feminim dengan kemampuan matematika tinggi mencapai tingkat kreativitas 4 (sangat kreatif) Hal ini ditunjukkan dengan siswa mampu mengerjakan soal dengan menggambarkan lebih dari satu bangun berbeda (kefasihan), mampu mengerjakan soal menggunakan lebih dari satu cara penyelesaian yang berbeda (fleksibilitas), dan menunjukkan cara barumenentukan volume bangun ruang yang telah digambarkan selain dengan menggunakan rumus yang sudah didapatkan yaitu salah satu ukuran dari limas dibuat tiga kali ukuran balok akan didapatkan volume yang sama dengan volume balok (kebaruan). Subjek feminim dengan keampuan matematika sedang mencapai tingkat kreativitas 1 (kurang kreatif), karena siswa hanya mampu menuliskan berbagai jawaban dari ide yang dihasilkan. Hal ini ditunjukkan dengan siswa hanya mampu menunjukkan lebih dari satu gambar berbeda (kefasihan), siswa tidak menunjukkan cara penyelesaian yang berbeda ataupun baru. Kata kunci : Kreativitas siswa, soal open ended, gender, Skala Bem
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIKA SISWA SEKUENSIAL ABSTRAK DAN ACAK ABSTRAK DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA Rochaini, Een; Maarif, Safiil
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 1, No 1 (2019): Prosiding Conference on Research and Community Services)
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Representasi merupakan salah satu dari lima standar proses pembelajaran matematika menurut NCTM. Representasi juga termuat secara implisit dalam tujuan pembelajaran matematika di Indonesia. Pada umumnya, setiap siswa memiliki cara dan proses berpikir yang berbeda dalam merepresentasikan suatu masalah. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi siswa dalam merepresentasikan sebuah soal ataupun masalah adalah gaya berpikir siswa. Jadi representasi matematika dan gaya berpikir siswa saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematika siswa yang memiliki gaya berpikir Sekuensial Abstrak, dan Acak Abstrak. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa subjek dengan gaya berpikir sekuensial abstrak memiliki kemampuan representasi verbal dan representasi simbol. Sedangkan subjek dengan gaya berpikir acak abstrak memiliki kemampuan representasi dengan perpaduan antara ketiga jenis representasi yaitu representasi verbal, representasi visual dan representasi simbol.
Pemanfaatan Media Mistar Hitung Untuk Melatih Operasi Hitung Bilangan Bulat Pada Siswa MI-Al Hikmah Janti Jogoroto Esty Saraswati Nur Hartiningrum; Safiil Maarif
Community Education Engagement Journal Vol. 2 No. 2 (2021): April
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/ceej.v2i2.6445

Abstract

Berhitung merupakan bagian dari pelajaran matematika, dasar.operasi hitung terdiri dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Untuk membantu siswa memahami siswa dalam berhitung pada operasi penjumlahan dan pengurangan dapat menggunakan alat bantu yaitu dengan alat peraga M-Count. Alat peraga M-count ini mempunyai kelebihan yaitu selain memperlihatkan secara langsung konsep penjumlahan, bisa menarik minat siswa untuk belajar matematika karena alat peraga ini siswa bisa bermain sekaligus belajar sehingga siswa tidak merasa jenuh atau bosan. Progam kemitraan pengabdian bertujuan untuk menambah wawasan kepada siswa tentang alat peraga matematika untuk mempermudah dalam mempelajari matematika. Untuk itu sasaran yang dipilih adalah materi yang membutuhkan alat peraga untuk mempermudah dalam mejalaskan konsep matematika yang bersifat abstrak. Siswa yang dipilih adalah siswa pada MI Al-Hikmah Janti Kelas IV. Pendampingan dan Pelatihan diberikan sampai siswa dapat mengoperasikan M-count. Pelatihan difokuskan pada pemberian motivasi, pemberian materi matematika sehingga pembelajaran menjadi menarik dan menyenagkan., tim PKM akan mendemonstrasikan sedikit tentang cara menggunakan alat peraga. Siswa praktek langsung menggunakan alat peraga mista hitung. Ketercapaian pengabdian ini adalah siswa dapat menggunakan M-count dan dapat menyelesaikan operasi bilngan bulat pada tahap menjumlahkan dan mengurangkan. Siswa merasa senang adanya pengenalan alat peraga M-Count karena mempermudah dalam penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru.
ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIKA SISWA SEKUENSIAL KONKRET DAN ACAK KONKRET DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA Rochaini, E’en; Maarif, Safiil
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Representasi merupakan salah satu dari lima standar proses pembelajaran matematika menurut NCTM. Representasi juga termuat secara implisit dalam tujuan pembelajaran matematika di Indonesia. Pada umumnya, setiap siswa memiliki cara dan proses berpikir yang berbeda dalam merepresentasikan suatu masalah. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi siswa dalam merepresentasikan sebuah soal ataupun masalah adalah gaya berpikir siswa. Jadi representasi matematika dan gaya berpikir siswa saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan representasi matematika siswa yang memiliki gaya berpikir Sekuensial Konkret, dan Acak Konkret. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa subjek dengan gaya berpikir sekuensial konket memiliki kemampuan representasi verbal dan representasi simbol. Sedangkan subjek dengan gaya berpikir acak konkret memiliki kemampuan representasi dengan perpaduan antara ketiga jenis representasi yaitu representasi verbal, representasi visual dan representasi simbol.
Pemanfaatan Limbah Kain Perca Menjadi Produk Bernilai Ekonomis Esty Hartiningrum; Safiil Maarif; Nahlia Rakhmawati
COMVICE: Journal Of Community Service Vol. 4 No. 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : STIE PGRI Dewantara Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26533/comvice.v4i2.667

Abstract

Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertujuan untuk melatih jiwa wirausaha siswi MTs Al Hikmah Janti Jogoroto melalui pemanfaatan limbah kain perca menjadi produk yang bernilai ekonomis. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2019. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk: 1) penyuluhan dan pemahaman wirausaha pada siswa, 2) praktik dan pendampingan pembuatan produk, 3) monitoring dan evaluasi. Hasil dari kegiatan tersebut adalah: siswi mampu memanfaatkan limbah kain perca menjadi produk unik antara lain: 1) bros, 2) gantungan kunci, 3) taplak meja serta produk kreativitas lainnya yang memiliki nilai jual. Diharapkan, kegiatan ini mampu menjadi pemantik jiwa wirausaha pada siswa sekaligus mengurangi limbah kain perca dan mengubahnya menjadi produk yang lebih bermanfaat.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA DITINJAU BERDASARKAN KEMAMPUAN MATEMATIKA Safiil Maarif; Rifka Lailatur Rivabiiya
SIGMA Vol 6, No 2 (2021): SIGMA
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36513/sigma.v6i2.997

Abstract

The purpose og this study was to describe the critical thinking skills of students with high, medium, and low math abilities in solving math problems. This research is a qualitative descriptive study. The subjects of this study were 3 students of class XI MIPA at SMA Negeri Ngoro Jombang, with categories of high, medium, and low mathematical abilities. Methods of data collection in this study using the method of tests and interviews with the main instruments of the researchers themselves and supporting instruments in the form of test sheets for the ability to think critically in mathematics and interview guidelines. Checking the validity of the research data was done by triangulating time. Data analysis techniques are carried out by reducing, presenting data, and make conclusions The results of this study reveal that the indicator of the ability to think critically in mathematics in solving math problems was that students present the information that was known and what requested from the questions correctly, presents information that had not been clearly stated in the questions and the information needed to solve the problems, presents conclusions of concepts / ideas that are relevant to solving the problem, and presenting the steps for completion in a coherent and correct manner and presenting the correct result of solving the problem. The ability to think critically in mathematics of students who have high abilities in solving questions is able to meet all indicators of critical thinking skills, students who are able to think critically in mathematics who are moderate in solving questions are able to meet the three indicators of critical thinking abilities because students are unable to present the correct results, while the ability critical thinking mathematics students with low ability to solve problems are only able to meet two indicators of critical thinking skills, namely students are only able to present the information that is known and the things that are requested from the questions correctly, presenting information that has not been clearly stated in the questions and the information needed to solve the problem.
Aplikasi Pewarnaan Titik pada Graph dalam Pembuatan Jadwal Pelajaran Safiil Maarif
Pi: Mathematics Education Journal Vol. 1 No. 1 (2017): October
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.186 KB) | DOI: 10.21067/pmej.v1i1.2001

Abstract

Membuat jadwal pelajaran merupakan salah satu tugas yang harus dikerjakan oleh wakil kepala sekolah bidang kurikulum setiap awal tahun pelajaran. Pembuatan jadwal akan menjadi masalah ketika jadwal yang disusun tidak dapat diselesaikan sebelum kegiatan efektif sekolah. Selama jadwal pelajaran belum selesai disusun maka kegiatan belajar mengajar di sekolah kurang efektif. Jadwal yang dibuat pada awal tahun pelajaran harus bersifat efektif agar tidak terjadi perubahan-perubahan jadwal yang memiliki banyak kendala seperti menyesuaikan hari dengan permintaan guru dan lain sebagainya. Untuk mengatasi permasalahan dalam pembuatan jadwal, salah satu solusi yang bisa digunakan yaitu menggunakan pewarnaan titik pada graph. Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan aplikasi pewarnaan titik pada graph dalam membuat jadwal pelajaran di MTs Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang. Jenis penelitin ini adalah penelitian kualitatif. Intrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai instrumen utama dan pedoman dokumentasi sebagai instrumet pendukung. Analisis data yang peneliti gunakan adalah Membuat simbol warna untuk masing-masing mata pelajaran, Membuat graph yang titiknya sudah diwarnai sesuai dengan simbol warna yang disepakati dibuat mulai hari Senin sampai dengan Sabtu, Membuat jadwal pelajaran sesuai dengan graph yang telah dibuat. Cara mengaplikasikan pewarnaan titik pada graph dalam pembuatan jadwal pelajaran adalah buatlah simbol warna dari masing-masing mata pelajaran, buatlah graph mulai dari hari Senin sampai dengan Sabtu sedemikian hingga setiap titik yang berhubungan langsung mendapatkan warna (sesuai dengan simbol warna yang telah dibuat dari masing-asing pelajaran) yang berbeda. Banyaknya titik pada graph disesuaikan dengan banyaknya mata pelajaran yang dipelajari mulai dari jam 07.00 – 12.50.
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN ELEKTRONIK GEOMETER’S SKETCHPAD Khusnul Afifah; Safiil Maarif
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara antara peneliti dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII A di MTs Nurul Iman Dempok dijumpai aktivitas belajar siswa yang belum optimal. Sehingga perlu adanya perubahan dalam metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar matematika melalui penerapan media pembelajaran elektronik Geometer’s Sketchpad. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII A di MTs Nurul Iman Dempok dengan jumlah 19 siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase rata-rata aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran pada siklus I sebesar 57,89% meningkat menjadi 81,57% pada siklus II. Disimpulkan bahwa media pembelajaran elektronik Geometer’s Sketchpad dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas VIII A di MTs Nurul Iman Dempok
MATHEMATICS PROPS PROJECT (Pelatihan Peserta Didik dalam Menggunakan Media Pembelajaran Elektronik Geogebra dan Geometers Sketchpad) Safiil Maarif; Esty Saraswati Nur Hartiningrum
Community Education Engagement Journal Vol. 1 No. 2 (2020): April
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/ceej.v1i2.4778

Abstract

Matematika merupakan ilmu yang cara bernalarnya deduktif formal dan abstrak, harus diberikan kepada anak-anak sejak Sekolah Dasar (SD) yang cara berpikirnya masih dalam tahap operasi konkrit, kita perlu berhati-hati dalam menanamkan konsep-konsep matematika tersebut. Begitu juga dengan siswa SMP, beberapa dari mereka juga masih dalam tahap operasi konkrit. Tidak sedikit guru matematika mengalami kesulitan ketika menjelaskan matematika ke siswa SMP sedemikian hingga siswa SMP mudah memahami materi yang diajarkan tanpa menggunakan alat peraga. Kebanyakan siswa SMP sulit memahami materi matematika yang disampaikan oleh guru jika guru tersebut tidak menggunakan alat peraga. Hal serupa juga dialami oleh siswa-siswi MTs Al-Hikmah Janti Jogoroto Jombang. Siswa-siswi di MTs tersebut banyak yang mengalami kesulitan dalam memahami matematika. Salah satu cara Alternatif yang dapat digunakan untuk membuat siswa mudah memahami matematika adalah dengan menggunakan media pembelajaran baik media pembelajaran yang manual maupun yang elektronik. Di era industry 4.0, telah banyak sekali media pembelajaran elektronik yang berhubungan dengan matematika. Contohnya Geogebra, Geometre Sketpath, Wingeom, Winplot dan lain sebagainya. Oleh karena itu, untuk membantu siswa MTs Al-Hikmah dalam memahami matematika maka penulis mencoba membantu memberikan solusi melalui pelatihan penggunaan media pembelajaran elektronik 2G2W (Geogebra, Geometre Sketpath, Wingeom, Winplot). Kegiatan yang telah dilakukan Adalah pelatihan menggunakan software geogebra dan geometers sketchpad. Selanjutnya program PKM ini dilanjutkan dengan pelatihan menggunakan software wingeom dan winplot serta membuat artikel ilmiah yang akan diterbitkan pada jurnal ilmiah tak terakreditasi