Kemanya Karbono
Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Instrumen Temperamen (Carita) Dalam Perspektif Buddhis Berdasar Kitab Visuddhimagga (Studi Pada Mahasiswa Perguruan Tingggi Keagamaan Buddha Indonesia Kemanya Karbono
JURNAL PSIKOLOGI Vol 13, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v13i2.3513

Abstract

artikel ini merupakan ringkasan penelitian Pengembangan isntrumen untuk mengukur temperamen (carita) dalam perspektif agama Buddha berdasarkan Kitab Visuddhimagga yang diujicobakan pada mahasiswa pada perguruan Tinggi Keagamaan Buddha di Indoensia khususnya di Jawa.
KOLABORASI PANDITA DAN LAPAS KLAS IIA PEMUDA TANGERANG DALAM MEMBINA KEAGAMAAN NARAPIDANA BUDDHA Kemanya Karbono
Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi) Vol 1, No 2 (2015): Agama, Nasionalisme, dan Karakter Kebangsaan
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (340.275 KB) | DOI: 10.18784/smart.v1i2.251

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Lembaga pemasyarakatan Klas IIA Pemuda Tangerang pada tahun 2012. Dengan menggunakan pendekatan phenomenologic, serta analisis data mengacu pada model Miles and Huberman, dalam penelitian ini diperoleh temuan sebagai berikut. Penyelenggaraan pembinaan keagamaan Buddha bekerjasama dengan organisasi Ikatan  Pemuda  Tionghoa Indonesia  (IPTI)  yang  mengkoordinir para  Romo Pandita. Sistem pembinaan yang digunakan oleh pandita adalah indirect contact (pembinaan dengan pendekatan langsung tatap muka). Pembinaan ini cenderung berpola top down approach (pembinaan dari atas ke bawah). Bentuk pembinaan oleh pandita berupa: (1) Dhamma Desana (ceramah keagamaan) dengan materi sekitar moralitas (sila), meditasi (samadhi) dan kebijaksanaan (panna), motivasi; (2) Latihan membaca paritta dan latihan puja bakti (sembahyang); (3) Vihara Gita (Lagu rohani); dan (4) Dhamma Sadhana (retreat meditasi). Pelaksanaan pembinaan belum memiliki kurikulum, dan evaluasi dilakukan hanya secara lisan. Faktor yang mempengaruhi pembinaan meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa: (1) minimnya sarana pembinaan, (2) tidak ada petugas pembina agama Buddha, (3) kualitas dan ragam pembinaan kurang, dan (4) rendahnya motivasi narapidana. Faktor eksternal berupa: (1) Minimnya koordinasi dan komunikasi dengan instansi terkait baik instansi pemerintah maupun non pemerintah yang concern terhadap pembinaan umat Buddha); dan (2) Rendahnya kepedulian dan keikutsertaan masyarakat dalam pembinaan.Kata kunci: Pembinaan Keagamaan Buddha, pandita, Lembaga Pemasyarakatan