Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peran Serta Masyarakat Pada Pelestarian Kampung Adat Bena Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Di Flores Nusa Tenggara Timur Putu Pramania Adnyana; Tini Evelyne Ratu Kaho
Jurnal Sains Terapan Pariwisata Vol. 3 No. 1 (2018): Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Publisher : Politeknik Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri pariwisata di Nusa Tenggara Timur dalam beberapa dekade terakhir mulai mendapat perhatian. Pulau Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia pun menciptakan citra baru bagi industri pariwisata Nusa Tenggara Timur, khususnya Pulau Flores. Bahkan, saat ini beberapa destinasi wisata lainnya mulai bermunculan, salah satunya yakni Kampung Adat Bena yang menawarkan budaya, adat-istiadat, ritual, serta peninggalan megalitikum sebagai daya tariknya. Namun, fenomena tersebut juga menimbulkan kekhawatiran terutama terkait kehidupan tradisional yang terancam moderenisasi. Apalagi dengan semakin majunya teknologi, dimana kehidupan semakin efisien sehingga kehidupan tradisional mulai di tinggalkan. Oleh karena itu peran dari masyarakat sangat dibutuhkan demi kelangsungan dan kelestarian dari Kampung Adat Bena di masa depan. Penelitian ini fokus mengkaji upaya apa sajakah yang harusdilakukan demi menunjang kelestarian dari Kampung Adat Bena. Untuk mengkaji kasus tersebut, peneliti pun menggunakan pendekatan kualitiatif deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, serta penggabungan ketiga teknik atau yang disebut dengan trianggulasi. Variabel yang disorot dalam penelitian ini adalah Ketelibatan masyarakat, Pemberdayaan masyarakat serta Upaya pelestarian. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagimasyarakat agar tetap mempertahankan ritual – ritual yang ada, gaya bangunan rumah adat serta cara hidup tradisional yang masih dijalankan hingga saat ini guna mempertahankan status kampung sebagai kampung adat.
Peran Serta Masyarakat Pada Pelestarian Kampung Adat Bena Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Di Flores Nusa Tenggara Timur Putu Pramania Adnyana; Tini Evelyne Ratu Kaho
Jurnal Sains Terapan Pariwisata Vol. 3 No. 1 (2018): Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Publisher : Politeknik Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri pariwisata di Nusa Tenggara Timur dalam beberapa dekade terakhir mulai mendapat perhatian. Pulau Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia pun menciptakan citra baru bagi industri pariwisata Nusa Tenggara Timur, khususnya Pulau Flores. Bahkan, saat ini beberapa destinasi wisata lainnya mulai bermunculan, salah satunya yakni Kampung Adat Bena yang menawarkan budaya, adat-istiadat, ritual, serta peninggalan megalitikum sebagai daya tariknya. Namun, fenomena tersebut juga menimbulkan kekhawatiran terutama terkait kehidupan tradisional yang terancam moderenisasi. Apalagi dengan semakin majunya teknologi, dimana kehidupan semakin efisien sehingga kehidupan tradisional mulai di tinggalkan. Oleh karena itu peran dari masyarakat sangat dibutuhkan demi kelangsungan dan kelestarian dari Kampung Adat Bena di masa depan. Penelitian ini fokus mengkaji upaya apa sajakah yang harusdilakukan demi menunjang kelestarian dari Kampung Adat Bena. Untuk mengkaji kasus tersebut, peneliti pun menggunakan pendekatan kualitiatif deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi, serta penggabungan ketiga teknik atau yang disebut dengan trianggulasi. Variabel yang disorot dalam penelitian ini adalah Ketelibatan masyarakat, Pemberdayaan masyarakat serta Upaya pelestarian. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagimasyarakat agar tetap mempertahankan ritual – ritual yang ada, gaya bangunan rumah adat serta cara hidup tradisional yang masih dijalankan hingga saat ini guna mempertahankan status kampung sebagai kampung adat.
CRITICAL METAPHOR ANALYSIS OF KOREAN PLASTIC SURGERY DISCOURSE IN CHOSUN ILBO: ANALISIS METAFORA KRITIS DALAM WACANA BEDAH PLASTIK DI KOREA DALAM CHOSUN ILBO Putu Pramania Adnyana; Abdul Muta'ali; Sonya Puspasari Suganda
Jurnal Kata Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Kata : Penelitian tentang Ilmu Bahasa dan Sastra
Publisher : LLDIKTI Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22216/kata.v7i2.2560

Abstract

The objective of this study is to elucidate the perspectives of Korean society towards beauty by analyzing metaphorical language employed in opinion pieces pertaining to plastic surgery in the online newspaper Chosun Ilbo, spanning the years 2010 to 2019. This study used a qualitative technique, employing conceptual metaphor theory (Lakoff and Johnson 2003) and critical metaphor analysis (Charteris-Black 2004). The texts investigated included 67 opinion articles published in the online newspaper Chosun Ilbo between 2010 and 2019. tourism activities, factory activities, trade, investment, and criminal organization were identified as the five source domains employed for target domain plastic surgery in this study. In respect to beauty, the Chosun Ilbo (2010-2019) metaphorical expression sees a beautiful appearance as something that can be mass-produced in a planned design, achieved in pleasurable ways such as travelling, exchanged for money, and can be regarded as fundamental capital that gives various profit. However, a beautiful appearance is also considered as something that can be achieved through unsafe, risky, and illegal means.
The meaning of turtle symbols in the lyrics of the song Geobugi by Davichi Syifa Muthia Hanifah; Putu Pramania Adnyana
Journal of Korean Applied Linguistics Vol 2, No 2 (2022): Journal of Korean Applied Linguistics
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jokal.v2i2.49883

Abstract

Song lyrics are literary works that comprise linguistic symbols that possess meaning. This study examines the meaning of the turtle symbol used in the lyrics of a Korean song by Davichi named Geobugi. The purpose of this study is to describe the meaning of turtle in the lyrics of the song Geobugi by Davichi. This study uses a qualitative descriptive method to systematically describe the meaning of denotation, connotation, and myth using the theory of semiotics by Roland Barthes. The research results showed that the turtle in the lyrics of the song Geobugi symbolizes cautiousness, patience, self-reflection, hope, and self-defense. The turtle symbol depicted in the lyrics of this song conveys the message that humans can move slowly and patiently, do self-reflection, remain optimistic in difficult times, and have their defense mechanisms. The discovery of the meaning of myth provides a new perspective that something contradictory can be perceived as an option rather than a negative thing, which differs from the general perception of the dynamic and fast-moving Korean society.