Priyono, Budi
Politeknik STIA LAN Jakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

TANTANGAN DAN PELUANG UMKM PEREMPUAN PASCA PANDEMI COVID-19 Priyono, Budi; Latifah, Fathimah Luthfi
Dinamika Governance : Jurnal Ilmu Administrasi Negara Vol 12, No 4/Januari (2023): Dinamika Governance: Jurnal Ilmu Administrasi Negara
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jdg.v12i4.3406

Abstract

BPS data for 2020 shows that 47.32% of MSME entrepreneurs are women. The Asian Development Bank survey conducted nationally on 2,509 MSMEs stated that MSME players had to be closed temporarily due to the Covid-19 pandemic. In the second quarter of 2021, 1.8% of MSME respondents temporarily closed due to the pandemic. This percentage is lower than the March-April 2020 period, namely 54.4%. Based on this, researchers are interested in what are the challenges and opportunities for women's MSMEs after the COVID-19 pandemic? What should female MSMEs do after the COVID-19 pandemic? The purpose of this research is to find out the challenges and opportunities for women's SMEs after the COVID-19 pandemic. This research uses descriptive qualitative method. Document study techniques are used to collect data and information related to research problems. The data obtained is then collected, compiled, and interpreted and then analyzed to get a conclusion. 44% of MSMEs surveyed by UNDP and LPEM have joined e-commerce during the pandemic. Interestingly, women's MSMEs enter the online market more than men's MSMEs, this shows that women are more sensitive to digital developments. Meanwhile, the main difficulty for women MSMEs during the COVID-19 pandemic is paying off debts. The results of a 2020 research conducted by WEConnect International, a member of the World Bank and IFC, found that 34% of women entrepreneurs experienced increased anxiety which reduced productivity during the pandemic. In terms of time sharing, 27% of women entrepreneurs experience additional responsibilities for children and parents which reduces time for business matters.ABSTRAKSIData BPS tahun 2020 menunjukan bahwa sebanyak 47,32% pengusaha UMKM adalah perempuan. Survei Asian Development Bank yang dilakukan secara nasional terhadap 2.509 UMKM menyatakan bahwa pelaku UMKM harus ditutup sementara akibat pandemi Covid-19 telah berkurang. Pada kuartal II-2021, 1,8% responden UMKM tutup sementara akibat pandemi. Persentase tersebut lebih kecil dari periode Maret-April 2020 yaitu 54,4%. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik bagaimana tantangan dan peluang UMKM perempuan pasca pandemi COVID-19? Apa yang harus dilakukan oleh UMKM perempuan pasca pandemic COVID-19? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tantangan dan peluang UMKM perempuan pasca pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik studi dokumen dilakukan dalam mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian. Data yang didapat lalu dikumpulkan, disusun, dan diinterpretasikan kemudian dilakukan analisis untuk mendapatkan kesimpulan. 44% UMKM yang disurvei oleh UNDP dan LPEM telah bergabung dengan e-commerce selama pandemi. Menariknya, UMKM perempuan lebih banyak memasuki pasar online dibandingkan UMKM milik laki-laki, hal ini menunjukan jika perempuan lebih peka terhadap perkembangan digital. Sedangkan kesulitan utama UMKM perempuan pada pandemi COVID-19 adalah membayar hutang. Hasil riset tahun 2020 yang dilakukan oleh WEConnect International, anggota Bank Dunia dan IFC, ditemukan sebanyak 34% pengusaha perempuan mengalami peningkatan kegelisahan yang menurunkan produktivitas selama pandemi. Dalam hal pembagian waktu, 27% pengusaha perempuan mengalami tambahan tanggung jawab atas anak maupun orang tua yang membuat waktu untuk urusan bisnis berkurang.