Nabila Oktarina Sinulingga
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

COMPARING SISTEM PENGHIMPUNAN DANA BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL DALAM MENGUNTUNGKAN MASYARAKAT Nabila Oktarina Sinulingga; Raja Putri Salsabila; Suci Rahmida
WELFARE: Journal of Islamic Economics and Finance Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Prodi Perbankan Syariah UIN Sumatera Utara Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.648 KB)

Abstract

In the period of time that continues to run and science that always innovates every day including Financial Institutions in Indonesia, especially banking. Currently banking in Indonesia is divided into two parts, namely Sharia Banking and Conventional Banking. In terms of products marketed to the public, both can be said to be not too different, but what is different between the two is the system used. For example, in fund-raising products, the terms and outlines are the same, but in the realm of profit taking, different principles will be seen. In Islamic banks, fund-raising products use a profit-sharing system whose amount is determined jointly by the customer and the bank. While conventional banks, use an interest system that is determined directly by the bank, generally the interest set is small and there is tax collection from the profit interest. Because of this difference, the profit assessment of the customer will be different. Using qualitative methods with literature analysis that collects sources, analyzes, summarizes and reaches conclusions, to see which of the two is more profitable. The results obtained are that Islamic Banks are more profitable than Conventional Banks, both in terms of material and in terms of blessings / goodness.Dalam kurun waktu yang terus berjalan dan ilmu pengetahuan yang selalu berinovasi setiap harinya termasuk Lembaga Keuangan di Indonesia, khususnya perbankan. Saatini perbankan di Indonesia terbagi menjadi dua bagian yaitu Perbankan Syariah dan Perbankan Konvensional. Dalam hal produk-produk yang dipasarkan kepada masyarakat keduanya dapat dikatakan tidak terlalu berbeda, namun yang berbeda diantara keduanya adalah sistem yang digunakan. Contohnya pada produk penghimpunan dana yang secara syarat dan garis besar sama namun pada ranah pengambilan keuntungan akan terlihat prinsip yang berbeda. Pada bank syariah, produk penghimpunan dana menggunakan sistem bagi hasil yang besarannya ditentukan bersama oleh nasabah dan pihak perbankan. Sedangkan bank kovensional, menggunakan sistem bunga yang ditetapkan secara langsung oleh pihak bank, umunya bunga yang ditetapkan kecil dan terdapat pemungutan pajak dari bunga hasil keuntungan. Oleh karena perbedaan ini pastinya penilaian keuntungan pada nasabah pun akan berbeda. Menggunakan metode kualitatif dengan analisis kepustakaan yang mengumpulkan sumber, menganalisis, meresume dan sampai kesimpulan, untuk melihat diantara keduanya manakah yang lebih menguntungkan. Hasil yang didapatkan adalah Bank Syariah lebih menguntungan dibandingkan dengan Bank Konvensional, baik dari segi material hingga segi keberkahan/kebaikan.
Penerapan Moderasi Beragama di Masyarakat Desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Adinda Salsabilla; Juwita Dewi Br Pohan; Nabila Oktarina Sinulingga; Riska Syahputri Nasution; Tari Rizkya Fona; Wahyuni Khalida; Elvira Dewi Br Ginting
Reslaj : Religion Education Social Laa Roiba Journal Vol 6 No 2 (2024): Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal
Publisher : LPPM Institut Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/reslaj.v6i2.5268

Abstract

Lingga Village is one of the villages located in Simpang Empat District, Karo Regency with a Karo ethnic community. This ethnicity consists of various adherents of monotheistic religions such as Islam, Catholicism, Protestantism, and Pentecostalism. Religion plays an important role in social life to regulate human life and direct it to goodness in the world. This research aims to obtain an understanding and description of religious moderation and religious harmony in Lingga Village. The research methods used in this research are field observation research methods, interviews, and case studies. The results of the research show that religious moderation in Lingga Village is not too low. Some local people know the concept and dynamics of religious moderation and if we look at inter-religious harmony, the people of Lingga Village really uphold harmony where mutual respect and respect for differences. Keywords: Religious Moderation, Community, Harmony, Lingga Village.