Inggrid Ovie Yosephine
Institut Teknologi Sawit Indonesia, Medan

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Manajemen Pemupukan Tanaman Menghasilkan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Afdeling I Kebun Tanah Raja PT Bakrie Sumatera Plantations Tuty Ningsih; Inggrid Ovie Yosephine; Subakti P. Butar-Butar
Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan Vol. 1 No. 2 (2023): Edisi Juli
Publisher : Ilmu Bersama Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.791 KB) | DOI: 10.56211/tabela.v1i2.269

Abstract

Manajemen Pemupukan merupakan rangkaian proses kegiatan pemupukan dimulai dari perencanaan, pembagian tugas dan fungsi karyawan, pelaksanaan dan pengendalian. Tujuan penelitian untuk mengetahui dan memahami manajemen pemupukan tanaman menghasilkan kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) berdasarkan fungsi manajemen dan mendeskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi di Lapangan. Penelitian dilakukan di Afdeling I kebun Tanah Raja PT Bakrie Sumatera Plantation (BSP) pada bulan April – Juli 2020. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kulitatif dengan mengumpulkan data primer dari kuesioner melalui wawancara dan mengamati fenomena di lapangan dan pengumpulan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Manajemen pemupukan Tanaman menghasilkan kelapa sawit terdiri atas: (a) Perencanaan (Planning) yang meliputi penyusunan RKAP, pengambilan contoh daun (KCD), rekomendasi pemupukkan, persiapan lapangan, peralatan dan pengangkutan. (b) Organisasi (Organizing) merupakan pembagian pekerjaan untuk pemupukan yang berjumlah 17 tenaga kerja dan terdiri atas 10 tenaga kerja penabur, 5 tenaga kerja pengecer dan 2 tenaga kerja bongkar muat. (c) Pelaksanaan (Actuating) yang kegiatannya terdiri atas persiapan pemupukan dan aplikasi pemupukan. (d) Pengawasan (Controlling) yaitu asisten Afdeling di bantu oleh mandor perawatan mengawasi langsung kegiatan pemupukansecara rinci dan menyeluruh. (2) Fenomena yang terjadi dilapangan adalah pengaplikasian pupuk ke tanaman kelapa sawit belum sesuai dengan rekomendasi pemupukan hal ini disebabkan karena adanya penggunaan pupuk majemuk (NPK) diluar dari rekomendasi pemupukan dan kurangnya ketersedian pupuk di gudang dikarenakan proses pengiriman pupuk yang lama dari kantor pusat.