Didik Ariwibowo
Program Studi DIII Teknik Kimia, Diponegoro University Semarang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengembangan Proses Inaktivasi Enzim Polifenol Oksidase untuk Produksi Teh Hijau Berkatekin Tinggi Mohamad Endy Yulianto; Fahmi Arifan; Didik Ariwibowo; Indah Hartati; Dewi Mustikaningtyas
Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi Vol 10, No 1 (2007): Volume 10 Issue 1 Year 2007
Publisher : Chemistry Department, Faculty of Sciences and Mathematics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.786 KB) | DOI: 10.14710/jksa.10.1.24-30

Abstract

Teh merupakan bahan minuman penyegar alami yang menyehatkan karena di dalamnya terkandung senyawa katekin yang merupakan senyawa bioaktif yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, mengurangi kemungkinan timbulnya penyakit jantung, darah dan pembuluh darah, menyehatkan pencernaan makanan, mulut dan gigi serta beberapa penyakit infeksi lain. Oleh karena itu kadar katekin tinggi di dalam teh sangat diharapkan. Untuk memperoleh kadar katekin tinggi harus menghilangkan proses oksidasi polifenol secara enzimatik pada saat pengolahan daun teh. Untuk keperluan itu dirancang suatu proses dan sistem pemroses yang mendukung kondisi pengolahan tersebut. Dasar perancangan yang dipilih adalah inaktivasi enzim polifenol oksidase dengan cara steaming. Teh yang dihasilkan diharapkan merupakan teh berkatekin tinggi yang selain dapat langsung dikonsumsi dapat pula dijadikan bahan baku bubuk katekin untuk preparat dietary food dan fungctional food atau obat. Kajian sistem pemroses ini melibatkan variabel-variabel persen uap panas yang digunakan, kapasitas daun teh dan spray uap air. Parameter yang akan diamati adalah temperatur sistem, kadar katekin, kadar air, dan kelembaban sistem proses yang merupakan fungsi waktu. Hasil proses steaming daun teh menunjukkan bahwa pada temperatur 90 0C, diperoleh katekin dengan kadar relatif tinggi. Hasil kajian juga menunjukkan bahwa kelembaban 70% didapatkan kadar katekin relatif tinggi dengan kadar air relatif rendah.