This Author published in this journals
All Journal Ebers Papyrus
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Ebers Papyrus

PENATALAKSANAAN LINI PERTAMA PADA DERMATITIS ATOPIK Jennifer Idris; Linda Julianti Wijayadi
Ebers Papyrus Vol. 16 No. 3 (2010): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dermatitis atopik (DA) termasuk salah satu kelainan kulit yang paling umum terjadi pada anak -  anak, memiliki prevalensi 10% - 20% pada dekade pertama kehidupan. Derma­ tis akuta merupakan suatu kelainan inflamasi kronik dengan karakteristik berupa pruritus, morfologi dan distribusi lesi yang khas, sering rekuren, berdampak nyata pada kualitas kehidupan, dan berperan sebagai pintu gerbang menuju "atopic march" sehingga terjadi asma dan rinitis alergik. Patogenesis DA bersifat multifaktor, melibatkan mutasi gen Filag­ grin, defek fungsi sawar kulit, disregulasi imun, faktor neurogenik, dan lingkunganKeber­ hasilan penatalaksanaan lini pertama DA tercapai melalui keharmonisan dalam mengiden­ tifikasi dan mengeliminasi faktor pencetus, mempertahankan fase remisi dan mengatasi fase rekuren secara cepat, serta menanggulantgi fase rekalsitran. Perawatan kulit atopi harus menjadi dasar dari terapi DA.
HUBUNGAN DIET DAN AKNE : MITOS, FAKTA ATAU KONTROVERSI? Irenne Ferlinika; Linda Julianti Wijayadi; Meilani Kumala
Ebers Papyrus Vol. 18 No. 1 (2012): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Akne Vulgaris  (AV) merupakan  masalah  kulit  yang  paling  sering  dijumpai  dan ber­ dampak panting pada kualitas hidup. Akne Vulgaris terjadi 28-62% pada seluruh popu­ lasi di dunia. Akne Vulgaris dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk dari komedo (lesi noninflamasi), lesi inflamasi superfisial (papul, pustul), dan lesi inflamasi profunda (nodul, kistik). Lesi inflamasi terjadi pada saat kolonisasi bakteri Propionibacterium  ac­ nes pada unit pilosebasea dan menyebabkan ruptur dan reaksi kaskade oleh neutrofil. Sebagian besar masyarakat dan pasien AV menganggap bahwa diet merupakan faktor panting dalam patogenesis AV. Makanan yang dianggap berperan dalam AV terutama adalah coklat, makanan manis, makanan berlemak. Berdasarkan studi sebelum tahun 2007, disimpulkan  bahwa AV secara primer disebabkan  oleh faktor genetik dan hor­ monal. Studi yang lebih baru oleh Walton menyatakan  bahwa sekresi sebum pada AV dipengaruhi oleh faktor genetik. Dewasa ini, diketahui bahwa AV secara klinis, peruba­ han ekspresi gen juga dimediasi oleh faktor lingkungan seperti diet.  Banyak studi dan literatur menyatakan adanya hubungan AV dengan konsumsi diet tertentu. Berdasarkan penelitian,  diet indeks glikemik rendah telah menunjukkan  efek terapi yang signifikan dalam mengurangi jumlah lesi dan menurunkan  keparahan AV. Konsumsi  susu (susu murni, susu skim) dan konsumsi makanan dengan kadar yodium tinggi meningkatkan durasi dan mengeksaserbasi  AV. Belum ada bukti yang menyatakan bahwa konsumsi cokelat berpengaruh pada AV, Konsumsi kacang dan makanan pedas tidak menyebab­ kan AV. Kandungan  Zn dan vitamin A, 83,0, E dalam makanan dapat mencegah dan mengurangi gejala AV.
Study Efficacy Of Centella Asiatica Extract Encapsulated Into Chitosan Nanoparticles As An Inovative Herbal Anti Aging Cosmetic: Proliferative Activity Of Human Dermal Fibroblasts Linda Julianti Wijayadi; Etik Mardliyati; Kusmarinah Bramono; Hans Joachim Freisleben
Ebers Papyrus Vol. 18 No. 2 (2012): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Centella asiatica L (CA) dan kitosan adalah bahan alami yang dapat meningkatkan proliferasi fibroblas dalam proses penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini untuk menilai kapabilitas regenerasi ekstrak etanol dan ekstrak air CA yang dikemas dalam nanopartikel kitosan (CNP) dengan metode gelasi ionotropic. Tingkat regerenasi sel kulit menurun seiring dengan proses penuaan. Dalam penelitian ini, fibroblas dermis kulit manusia diberi perlakuan dengan mengoleskan ekstrak air dan etanol Centella asiatica L dan Penilaian ditujukan untuk menilai kemampuan regenerasi dengan bahan tersebut dibandingkan dengan bahan ekstrak yang sama yang dikemas dalam nanopartikel kitosan. Uji viabilitas  sel (MTT)  digunakan untuk  menilai proses proliferasi sel fibroblas  dermis manusia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak air  dan  etanol   Centella asiatica L  yang  dikemaskan  dalam  nanopartikel  kitosan  dapat meningkatkan  proliferasi  fibroblas kulit  manusia dan  hasil penelitian  ini juga  menunjukkan potensi  teknik  nano-enkapsulasi dapat  meningkatkan   proliferasi  sel  fibroblas  dermis  kulit manusia dalam proses penyembuhan luka. Kami menyimpulkan bahwa ekstrak Cente/la asiatica L yang dikemas dalam nanopartikel kitosan juga dapat digunakan sebagai bahan aktif  untuk preparat kosmetik anti penuaan kulit
KOSMETIKA ANTI PENUAAN KULIT: ANTARA MITOS DAN REALITAS Eko Prakoso Wibowo; Linda Julianti Wijayadi
Ebers Papyrus Vol. 19 No. 1 (2013): EBERS PAPYRUS
Publisher : Medical Faculty Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di zaman modern seperti sekarang ini,penampilan dan kesehatan kulit terutama kulit wajah merupakan hal yang penting dalam kehidupan sosial maupun pekerjaan mereka.lidak hanya wanita,pria pun juga sudah memperhatikan penampilannya. Mereka rela menyisihkan uang yang tidak sedikit demi terlihat lebih baik dan lebih cantik. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap produk kosmetika terutama kosmetika antipenuaan meningkat sehingga perusahaan kosmetika berlomba-lomba untuk menjual produknya demi mendapatkan keuntungan. Sayangnya banyak konsumen yang membeli kosmetika hanya dengan melihat kemasan yang cantik tanpa mengetahui fungsinya.Tidak sedikit pula mereka menaruh harapan yang tinggi terhadap suatu produk,namun hasil akhirnya tidak sesuai. Banyak orang yang masih tidak dapat membedakan antara mitos dan kenyataan tentang produk-produk kosmetika perawatan kulit terutama kosmetika anti penuaan. Bukan rahasia lagi bahwa kosmetika anti penuaan yang paling sukses di pasar adalah yang memberikan manfaat sesuai dengan bahan yang terkandung serta menghasilkan kinerja yang diharapkan.