Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kinerja Lalu Lintas Simpang Tak Bersinyal Perkotaan pada Lahan Terbatas (Studi Kasus : Simpang Jl. M. Kahfi II – Jl. Srengseng Sawah, Jakarta Selatan) Endang Widjajanti; Wileri Mandabi; Lely Mustika
SAINSTECH: JURNAL PENELITIAN DAN PENGKAJIAN SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 32 No 4 (2022): Sainstech : Jurnal Penelitian dan Pengkajian Sains dan Teknologi
Publisher : Institut Sains dan Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/stch.v32i4.1470

Abstract

Abstract This study aims to determine the performance of the unsignalized intersection Jl. M. Kahfi II – Jl. Srengseng Sawah, South Jakarta. The analysis of the performance at unsignaled intersections refers to the guideline of the Indonesian Road Capacity Manual (MKJI), 1997. Data obtained through field surveys include geometric conditions, environmental conditions, and traffic conditions. The results of the analysis show that the peak hours of the working day in the morning period occur at 06.30 – 07.30 with a degree of saturation (DS) 1.10 with an intersection delay (D) of 25.16 sec/pcu and the afternoon period occurs at 18.00 – 19.00 with a degree of Saturation (DS) 0.93 with Intersection Delay (D) 16.39 sec/pcu. The results of the analysis for holidays show that the peak hours of the morning holiday period occur at 08.00 – 09.00 with a Degree of Saturation (DS) 0.71 with a Intersection Delay (D) 11.74 sec/pcu and the afternoon period occurs at 16.45 – 17.45 with a degree of saturation (DS) 0.85 with an intersection delay (D) of 14.31 sec/pcu. The results of this analysis indicate that the performance of the unsignalized intersection on Jl. M. Kahfi II – Jl. Srengseng Sawah South Jakarta is already in bad condition on weekdays and not good on holidays.. Increasing the capacity of Jalan Kahfi II in accordance with detailed spatial plans and zoning regulations in the Jagakarsa District, South Jakarta City in 2014, namely an increase in Jl. Kahfi II from Road Type 2/2 UD to 4/2D is very urgent to apply Keywords: traffic performance, urban, unsignalized intersection
REKAYASA LANSEKAP UNTUK PENANGANAN BANJIR (Studi Kasus: Bukit Duri, Kampung Pulo, Kampung Melayu dan Kali Bata Jakarta) Rudi Purwono; Lely Mustika
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 8 No. 3 (2017): sabua
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v8i3.18922

Abstract

Banjir merupakan permasalahan yang rutin untuk DKI Jakarta, salah satu penyebabnya adalah meluapnya air Sungai Ciliwung. Pada kondisi normal tinggi muka air 0.5-2 m, dengan debit 5-60 m3/detik. Pada waktu tertentu di musim penghujan di hulu, aliran yang dibawanya ≥250 m3/detik, ditambah dengan intensitas hujan >100 mm dan berdurasi >1 jam di wilayah Jakarta, menyebabkan muka air sungai naik menjadi ±3-4 m, yang merendam bantaran sungai di Kali Bata, Kampung Melayu, Kampung Pulo, dan Bukit Duri. Bantaran sungai menjadi tempat perdagangan, permukiman, bengkel funitur, dsb, kurangnya vegetasi dan Ruang Terbuka Hijau, KDB rata-rata 95% dan menyempitnya sungai menjadi ±16-20 m, dengan kedalaman ±1 meter. Berdasarkan hal tersebut dilakukan kajian analisis dimensi sungai untuk mengalirkan debit sungai dari hulu dan debit larian, dengan asumsi lebar sungai 16-70 m, kedalaman 2-3 m, tinggi tanggul 1 m. Hasil analisis lebar sungai 50-70 m, pada debit 600 m3/detik dan RTH 50% dari wilayah tangkapan, terjadi kondisi muka air -0.50 m dari tanggul, untuk itu konsep Rekayasa Lanskap sungai dibuat lebar 50-70 m, kedalaman 3 m, tinggi tanggul 1 m, dengan sempadan ±10-25 m untuk wilayah perkotaan, dan ≥50 m untuk wilayah hulu. Vegetasi peneduh, pelindung dan penutup tanah, dipilih untuk mengurangi erosi, longsor, dan menurunkan aliran permukaan, dan material dibuat dari batu kali sebagai penjaga ekosistem sungai. 
Kajian Kondisi Lanskap Pegunungan Rudi Purwono; Lely Mustika
Sabua : Jurnal Lingkungan Binaan dan Arsitektur Vol. 9 No. 1 (2020): SABUA : JURNAL LINGKUNGAN BINAAN DAN ARSITEKTUR
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35793/sabua.v9i1.31726

Abstract

Lanskap alam berupa gunung dan pegunungan adalah kenampakan alam yang indah, oleh sebab itu akan menjadi tujuan wisata dan tempat yang dicari oleh masyarakat untuk dijadikan kawasan wisata, tempat tinggal, dan aktifitas lainnya oleh sebab itu tak heran masyarakat semakin meningkatkan intensitas pembangunan di lereng gunung dan di punggung gunung, dari citra satelit google earth terlihat bahwa kenampakan hutan alamiah di sejumlah gunung dan perbukitan sudah mulai rusak, hanya berkisar 15% yang masih alamiah, ditambah pembangunan dilakukan hanya menyisakan sedikit resapan, sehingga air tidak dapat meresap ke dalam tanah, hal ini yang menimbulkan banjir, tanah longsor, air bah, susahnya air tanah, intrusi air laut dan kenaikan suhu kawasan, oleh sebab itu berdasarkan rumus debit sangat jelas bahwa luas lahan dan coeefisien limpasan adalah indikator yang harus diperhatikan, dari pembahasan dapat dilihat bahwa lanskap pegunungan dengan hutan alamiahnya harus dipertahankan dan tidak boleh ada lagi pengrusakan atau perambahan, ataupun alih fungsi kawasan hutan, sedangkan untuk kawasan punggung dan keliling punggung gunung pembangunan dan penutupan lahan tidak boleh melebihi 20%, dan sisanya adalah hutan buatan ataupun hutan tanaman industri sedangkan untuk kawasan penyangga, kawasan terbangun dan penutupan lahan maksimal 60% dan 40% adalah murni berupa tanah dan tumbuhan untuk resapan air sebagai ruang terbuka hijau. Kata Kunci: lanskap pegunungan, hutan alamiah, kawasan terbangun, penutupan lahan
PEMANFAATAN APLIKASI CUSTOMERS RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) BERBASIS MICROSERVICE PADA SISTEM INFORMASI KOPERASI Yosafat Dony Kristovel; Marhaeni Marhaeni; Lely Mustika
JURNAL REKAYASA INFORMASI Vol 11 No 1 (2022): JURNAL REKAYASA INFORMASI
Publisher : PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL (ISTN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cooperative is a business entity consisting of a person or a cooperative legal entity as well as a people's economic movement based on the name of kinship. However, due to the Covid-19 pandemic, traditional cooperative activities cannot be carried out either by cooperatives or cooperative members. The purpose of this research is to design and build applications that can help build cooperative applications to quickly obtain information on cooperative members in the Microservice-Based Customers Relationship Management (CRM) application in the Cooperative Information System. This research uses the observation method, and the latest literature study in using the data collection method, the design design system used in this research is the Javascript programming language and Node.js as the back-end language.