Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN ENGLISH FOR BUSINESS PADA MATERI BUSINESS TELEPHONING BAGI SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK BISNIS SEPEDA MOTOR SMK GELORA PANCASILA Iskandar Zulkarnain; Meida Rabia Sihite; Linda Astuti Rangkuti; Waluyo Waluyo; Sakinah Mawaddah; Abdul Karim
JALIYE: Jurnal Abdimas, Loyalitas, dan Edukasi Vol. 1 No. 2 (2022): JALIYE: Jurnal Abdimas, Loyalitas, dan Edukasi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/jaliye.v1i2.443

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa SMK Gelora Pancasila dalam istilah-istilah bahasa Inggris bisnis (English for Business) khususnya pada materi telepon bisnis (business telephoning) sesuai dengan jurusan siswa yaitu Teknik Bisnis Sepeda Motor. Siswa-siswa SMK Gelora Pancasila selama ini masih mengenal istilah-istilah bahasa Inggris umum saja, untuk itu pelatihan ini diadakan agar siswa memiliki pengetahuan bahasa Inggris khusus yang berkaitan dengan bisnis agar dapat digunakan pada saat siswa berkarir nantinya. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan bahasa Inggris berupa pelatihan pengucapan istilah-istilah (pronunciation), dilanjutkan dengan mencari istilah tersebut dalam bentuk word search, kemudian pelatih memberikan contoh dialog dalam bentuk situasi ketika sedang melakukan transaksi jual beli sepeda motor, seperti cara menelepon dan menerima telepon dari pembeli, pembeli menanyakan informasi seputar sepeda motor yang akan dibeli, serta menerima keluhan dari pembeli, lalu siswa diajak untuk membuat dialognya sendiri dan mempraktikkannya langsung dengan temannya atau role play, dan di akhir pelatihan, siswa diberikan evaluasi dalam bentuk kuis Kahoot. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan kemampuan berkomunikasi siswa dalam English for Business khususnya mengenai dalam business telephoning pada bisnis sepeda motor. Sehingga dapat disimpulkan kegiatan ini memberikan manfaat yang signifikan bagi siswa. Kata Kunci : English for Business, Business Telephoning, Teknik Bisnis Sepeda Motor, Sekolah Menengah Kejuruan.
PENGUATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DALAM MEMBACA MELALUI FANTASTIC FIVE COMPREHENSION STRATEGIES Meida Rabia Sihite; Iskandar Zulkarnain; Linda Astuti Rangkuti; Widia Fransiska; Sukma Wahyuning Tyas; Putri Redni Anggraini; Alpin Agus Maulana
JALIYE: Jurnal Abdimas, Loyalitas, dan Edukasi Vol. 2 No. 1 (2023): JALIYE: Jurnal Abdimas, Loyalitas, dan Edukasi
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNIVA Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/jaliye.v2i1.563

Abstract

Kemampuan berfikir kritis memainkan peran yang penting dalam meningkatkan kualitas pemahaman membaca. Oleh karena itu, maksud dari pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir secara kritis ketika membaca teks, dengan menggunakan pendekatan Fantastic Five Strategies. Kegiatan ini difokuskan pada penerapan Fantastic Five Strategies selama proses membaca, yang mencakup lima strategi yaitu menghubungkan (Connecting), bertanya (Questioning), menyimpulkan (Inferring), menjelaskan (Clarifying), dan mensintesis (Synthesizing). Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah pelatihan membaca cerita dalam bahasa Inggris menggunakan pendekatan Fantastic Five Strategies. Siswa diajak untuk berfikir secara kritis saat membaca teks, dan setelahnya mereka diminta untuk membuat kelima strategi Fantastic Five dari teks yang telah dibaca. Dampak dari kegiatan pengabdian ini terlihat dalam peningkatan kemampuan berfikir kritis siswa dalam membaca, hal ini tercermin dari hasil tes yang dilakukan terhadap siswa. Siswa mampu mengaplikasikan kelima strategi Fantastic Five dari teks yang diberikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa saat membaca.