Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Teknologi Teknologi Pakan Ekonomis Bahan Organik Berbasis kiapu (Pistia stratiotes L) dan Maggot (Hermetia Illucens) : Kiapu, Manggot, Pakan, Fermentasi, Ayam Zikri Maulina Gaznur; Hendra Koesmara; Nasrullah; Yasser Armia; Sri Jeksi
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 05 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENDAHULUAN Pakan merupakan indikator penting dalam pemeliharaan ayam guna mendukung pertumbuhan, perkembangan, reproduksi dan produktivitas dengan kesesuaian kebutuhan akan nilai gizi dari kualitas dan kuantitas bahan pakan. Pemberian pakan terhadap ayam perlu diperhatikan karna kebutuhan akan nutrisi pakan yang berbeda tergantung jenis, bangsa umur, fase produksi, berat badan dan jenis kelamin. Hal ini dikarenakan masing-masing bahan pakan mempunyai kandungan nilai gizi yang berbeda sehingga pencampuran bahan pakan diharapkan mampu memiliki kandungan nutrisi komplit. Selain perlu diperhatikan nilai gizi sumber pakan faktor pakan yang baik juga harus diperhatikan seperti bersih, tidak berjamur, tercampur dengan bahan berbahaya dan bauk tengik. Salah satu syarat penting untuk pertumbuhan ayam yaitu kandungan nilai gizi protein. Protein merupakan kandungan nilai gizi utama yang dibutuhkan oleh ayam misalnya pada umur 0-3 minggu 23%, 6-8 minggu 20% dengan total metabolism 3200 kkal/kg. Secara umum protein pakan ayam dipenuhi oleh protein hewani dan nabati (tepung ikan dan bungkil kedelai) yang harganya mahal, sehingga dinilai kurang ekonomis untuk menurunkan keuntungan pada usaha ayam. Untuk itu dibutuhkan inovasi dalam pembuatan pakan ayam dengan penggunaan teknologi untuk pemanfaatan bahan organik guna meningkatkan produktivis dan keuntungan peternak ayam salah satunya dapat dimanfaatkan Kiapu (Piastia stratiotes l) dan Maggot (Hermetia Illucens). Kiapu merupakan gulma air yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan organik bernilai ekonomis karna memiliki nilai gizi seperti protein kasar 19,5%, BETN 37,0%, serat kasar 11,7% dan abu 25,6%. Selain kiapu yang menjadi bahan pakan organik maggot juga mampu menjadi pakan alternatif organik bernilai ekonomis dengan kandungan nilai gizi protein 44,26%, lemak 29,65% selain itu kandungan nilai gizi seperti asam amino, asam lemak dan mineral juga tidak kalah dengan nilai kandungan protein sehingga kedua bahan organik ini mampu dijadikan pakan organik bernilai ekonomis dengan pemanfaatan teknologi fermentasi pakan yang mudah dan murah dilakukan dalam menurunkan nilai serat kasar dan meningkatkan nilai gizi lainnya. METODE PELAKSANAAN 2.1 Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan diaplikasikan dengan menggunakan konsep pendekatan interdisiplin (PID). Manajemen ini meliputi pakan yang menjadi salah satu faktor dalam menunjang kehidupan, pertumbuahn, Kesehatan dan proiduktivitas. Sehingga susunan formulasi pakan harus memenuhi syarat aman, bernilai nutrisi dan tidak berdmpak negatif bagi partumbuhan dan produktivitas ayam. Bahan pakan yang diberikan pada ayam yaitu tepung kiapu dan maggot yang didapatkan dari lingkungan masyarakat yang mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatkan peternak dengan nilai pakan yang ekomonis. Pemberian pakan sesuai dengan imbangan iso protein dan iso energi kebutuhan ayam yang men ggunakan campuran bahan pakan kiapu, maggot, nungkil kedelai, dedak padi, dan jagung halus susunan bahan pakan kiapu dan maggot 40%, dedak 22%, bungkil kedelai 25% dan jagung 12% daan ditambahkan 1% probiotik dari keseluruhan bahan pakan.Sehingga mampu menghasilkan pakan meningkatkan produktivitas ayam selain itu tahap kedua dilakukan di laboratorium lapangan peternakan, Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala untuk menilai kualitas daging dan pengaruh terhadap protein dan kolesterol akibat penggunaan pakan kiapu dan maggot dengan mengunakan alat uji spektrofotometri dengan penggunaan kit sampel dan sanitasi produk. 2.2. Prosedur pembuatan pakan Bungkil kedelai, dedak halus, jagung dicampur sebagai imbangan protein dan dicampur dengan pakan organik Kiapu (Pistia Stratiotes L) yang sesuai dengan perhitungan kebutuhan pakan. Prosedur pembuatan pakan dapat dilihat pada bagan di bawah ini. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan penggunaaan pakan tepung kiapu dan maggot pada pakan ayam menunjukan pengaruh nyata terhadap konsumsi pakan pada ayam, dengan penambahan bahan lokal organik dalam pakan ayam mampu meningkatkan konsumsi pakan secara nyata hasil ini sesuai laporan Zaman et al. (2013) bahawa kiambang (Salvina molesta)yang difermentasi dengan level 12% menggunakan ragi tempe sebagai suplemen pakan menunjukan peningkatan konsumsi pakan ayam pedaging secara nyata hal ini dikarenakan perlakuan pakan fermentasi kiapu dan maggot mengakibatkan penurunan serat kasar sehingga pakan mudah dicerna. Kecernaan pakan yang dihasilkan dari formulasi pakan kiapu dan maggot mampu diubah menjadi berat badan. Pertambhaan berat badan mampu dijadikan suatu indikator dalam mengukur pertumbuhan yang diidentifikasi sebagai proses komplek yang meliputi pertambahan berat badan hidup dan pertambhan bagian tubuh secara serentak dan merata (Maynard et al., 1997). Pertambahan berat badan dapat diakumulasikan dari hasil penimbangan yang dilakukan selama pengabdian ini dilakukan. Pertambahan berat badan menjadi peranan penting untuk mencapai keberhasilan dalam poemeliharaan ayam. Bell dan Weaver (2002) mengemukakan bahwa faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhan ayam merupakan galur ayam, jenis kelamin, dan faktor lingkungan. Nilai pertambahan berat badan diperoleh dengan hasil data penelitian yang di akumulasi selama pengabdian dilakukan dengan selisih antara berat badan minggu tertentu dengan berat badan awal. Penambahan bahan lokal organik kiapu dan maggot dan penambahan probiotik binosil mampu memberikan nilai gizi pakan yang seimbang dan tingkat kecernaan yang tinggi hal ini diduga dengan rataan pertambhan berat badan ayam. Uzer et al. (2013) menyatakan bahwa pertambhaan berat badan sangat berkaitan dengan pakan dalam hal kualitas berkaitan dengan konsumsi pakan bila konsumsi pakan terganggu maka mengakibatkan terganggunya perrtumbuhan. Selain keseimbangan nutrisi pakan pernambahan probiotik ke dalam pakan mampu memberikan pengaruh positif bagi ayam dalam penyerapan pakan sehingga dapat dimanfaatkan oleh ayam untuk emnunjang pertumbuhan. Diaz (2008) mengemukakan bahwa pakan yang ditambahkan dengan probiotik mampu membantu peranaan zat makan pada usus halus dan menyebabkan berurannya jumlah bakteri patogen. Meirianti (2019) menyatakan bahwa penguraian dan penyerapan pakan menjadi lebih sempurna dengan pemberian probiotik aktivitas enzim pencernaan akan ikut. Mengikat sehingga pakan mampu diserap dengan maksimal. Kandungan nilai gizi tepung kiapu dan maggot yang kaya akan nilai protein menjadi unsur peranan penting dalam memacu pertumbuhan ayam. Kebutuhan protein fase awal di daerah tropis berkisar 23% sedangkan pada masa akhir berkisar 20-21%. Elwert et al (2010) menguji efektivitas tepung BSF atau maggot mampu meningkatkan berat badan pada fase starter dan grower. Selain tepung maggot dan kiapu seluruh perlakuan pakan pengabdian ini juga menggunakan bungkil kedelai, jagung halus, dan dedak mengandung zat antinutrisi yang mampu mengganggu pertumbuhan ayam. Namun antinutrisi ini mampu di ubah oleh enzim protease sehingga kandungan protein poada pakan ayam akan mudah diserap, Anggraini et al. (2017). Menyatakan bahwa enzim protease dalam pakan ayam mampu menghidrolisis protein komplek menjadi senyawa sederhana sehingga dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh ayam untuk memberikan capaian produktivitas maksimal. Nilai gizi pakan kiapu dan maggot menganduk zat bioaktif seperti flavonoid sebagai anti kolesterol diharapkan mampu menurunkan kadar kolesterol pada produktivitas karkas ayam sehingga menghasilkan produktivitas ayam rendah kolesterol (Kumar, 2011). KESIMPULAN Penggunaan pakan bahan lokal organik kiapu dan maggot sebagai bahan pakan bernilai ekonomis mamapu meningkatkan konsumsi pakan, pertambahan berat badan dan mengahasilkan produktivitas ayam yang sehat karna kandungan flaponoid yang dimiliki mampu menurunkan kadar kolesteror daging ayam. Sehingga diharapkan dengan penggunaan pakan kiapu dan maggot menjadi pakan alternbatif upaya peningkatan produktvitas dan pendapatan peternakan masyarakat karna memberikan pengaruh positif bagi ternak dan usaha petyernakan ayam.