Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Probiotik Multitalenta Pseudomonas Fluorescens (PMPF) untuk menurunkan kadar BOD air limbah Domestik. cahyono ikhsan; Budi Utomo; Siti Qomariyah; Agus Hari Wahyudi; Budi Yulianto; Koosdaryani Soeryodarundio
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 11 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

− Pengolahan air limbah domestik dengan proses biologi menggunakan jenis bakteri probiotik PMPF berdampak positif terhadap lingkuan air maupun darat. percobaan dilakukan dengan tujuan agar air limbah dapat dimanfaatkan kembali menjadi air baku maupun air yang produktif. Parameter pencemar limbah berupa Chemical Oxygen Deman (COD), Biochemical Oxygen Demand (BOD), Total Suspended Solids (TSS), dan pH, adalah beberapa parameter kimia yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi air limbah tersebut aman digunakan untuk keperluan sehari-hari yang lebih produktif. Media yang digunakan adalah bakteri PMPF dengan variasi komposisi dan waktu tinggal. Kombinasi percobaan tersebut dibedakan menjadi tiga tipe yaitu tipe 1, tipe 2, dan tipe 3 dengan waktu tinggal  adalah 5 jam; 8 jam; 10 jam.. Tipe percobaan yang memiliki efisiensi paling baik adalah percobaan tipe 1 yang menunjukkan penurunan COD pada 5 jam, 8 jam, dan 10 jam berturut-turut sebesar 62.61%, 69.75%; dan 70.68%, untuk BOD menunjukkan efiseiensi 74,84%, 82,58%; dan 83,87%, untuk dan TSS 74,84%, 82,58% dan 83,87%. Dengan adanya pengolahan air limbah dengan PMPF diharapkan air limbah dapat dimanfaatkan sebagai faktor produksi guna mewujudkan proses pengolahan air limbah domestik yang ramah lingkungan..
Evaluasi Efektivitas Kinerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Kota Surakarta Rizky Nugraha Ramadhan; Budi Utomo; Solichin Solichin; Cahyono Ikhsan; Koosdaryani Soeryodarundio
Ocean Engineering : Jurnal Ilmu Teknik dan Teknologi Maritim Vol. 3 No. 3 (2024): September: Jurnal Ilmu Teknik dan Teknologi Maritim
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58192/ocean.v3i3.2421

Abstract

Household sewage treatment in Surakarta City depends on the performance of the available domestic wastewater treatment plants (IPAL), including Pucangsawit IPAL, Semanggi IPAL, Mojosongo IPAL, and UNS IPAL. Each of these IPAL’s serves a specific area, such as the UNS IPAL which serves the UNS area and its surroundings, the Mojosongo IPAL which is in charge of the North Area of Surakarta, the Semanggi IPAL which takes care of the South Area of Surakarta, and the Pucangsawit IPAL which serves the Central Area of Surakarta City. This research aimed at the effectiveness of the performance and development plan of each IPAL in the next 20 years. This research used descriptive qualitative and quantitative analysis methods. Qualitative descriptive analysis was conducted by observing the existing condition of IPAL Komunal in the research location. Quantitative descriptive analysis in this study was carried out by testing samples at the inlet, aeration, and outlet points of the IPAL. Based on the quality standards of the Minister of Environment and Forestry Regulation number P 68 of 2016, each IPAL. UNS IPAL is 47.27% for BOD, 73.81% for COD, 76.36% for TSS. Mojosongo IPAL is 88.71% for BOD, 76.50% for COD, 78.57% for TSS. Pucangsawit IPAL was 91.88% for BOD, 83.20% for COD, 74.82% for TSS. Semanggi IPAL is 20.45% for BOD, 69.95% for COD, 69.05% for TSS. Alternative development at the IPAL that can be done to prepare for the next 20 years is to increase the volume in the initial settling basin, aerobic biofilter basin, and also the final settling basin.