Cipta Budiman
Staff Pengajar Prodi Agribisnis, Fakultas Pertanian, kampus Unand Limau manih, Padang, Indonesia 25166

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembalian Dana Pada LKM-A Lumbung Tani Kelurahan Puhun Tembok Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi Hannydia Indah Fitri; Cipta Budiman; Zednita Azriani
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 1 (2019): April
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i1.4

Abstract

LKM-A merupakan sebuah lembaga yang menyediakan jasa pembiayaan bagi pelaku usaha mikro agribisnis dipedesaan untuk meningkatkan usahanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan dan perkembangan dana PUAP serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian dana PUAP pada LKM-A Lumbung Tani. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan analisa data kuantitatif. Model logit digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian pinjaman tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pengelolaan dana PUAP pada LKM-A Lumbung Tani belum semuanya dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis PUAP yang telah ditetapkan. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap pengembalian pinjaman adalah jenis kelamin,usia, pendapatan usaha, pengalaman usaha dan alokasi penggunaan pinjaman oleh nasabah. Kata kunci : pengembalian pinjaman, dana PUAP, LKM-ALKM-A is an institution that provides financial services for agribusiness micro-scale enterprises in rural areas established to enable farmers to more easily access and obtain financial services in order to improve their business. In any channeling of funds performed by financial institutions, both formal and informal, the possibility of non-performing loans or loss is always there. The purpose of this study is to determine the factors that affect the return of funds to the MFI-A so that funding assistance can be rolled and felt by all members of Gapoktan to improve their business. Data were analyzed descriptively qualitative and quantitative by using logit method. The results of the analysis show that the management and development of funds in LKM-A Lumbung Tani has not run optimally in accordance with the established technical guidelines. while the factors affecting the refund are gender, age, business income, business experience, and allocation of loan usage by respondent.Keywords: credit, PUAP, agriculture micro finance.
Pemetaan Komoditi Unggulan Sektor Pertanian di Provinsi Sumatera Barat Nova Suryani; Cipta Budiman; Rian Hidayat
Journal of Socio-economics on Tropical Agriculture (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian Tropis) (JOSETA) Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : UNIVERSITAS ANDALAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/joseta.v1i2.152

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Kabupaten/Kota yang basis terhadap sektor pertanian di Provinsi Sumatera Barat serta mengetahui komoditi unggulan masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Barat. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskripstif kuantitatif dengan  menggunakan analisis  Location Quotient  (LQ)  dan  shift-share  analisis  (SSA)  untuk  mengetahui  Kabupaten/Kota  yang  basis  terhadap  sektor pertanian  serta  mengetahui  komoditi  unggulan  masing-masing  Kabupaten/Kota  yang  basis  terhadap  sektor pertanian. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat   terdapat 11 Kabupaten yang basis terhadap sektor pertanian yang kemudian dapat diketahui komodi unggulan masing-masing Kabupaten. Komoditi yang masuk dalam prioritas utama di Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah Jambu biji dan nangka. Kabupaten Pesisir Selatan yaitu jagung, belimbing, jengkol, gambir dan kelapa sawit. Kabupaten Solok adalah ubi jalar, alpokat, kayu manis dan cengkeh. Kabupaten Sijunjung adalah durian, duku, rambutan, manggis, nangka, dan pinang. Kabupaten Tanah Datar adalah ubi jalar, kayu manis dan cengkeh. Kabupaten Agam adalah jeruk, durian dan pinang. Kabupaten Lima puluh adalah cabe  merah,  kacang panjang, jeruk, rambutan,  sirsak dan pinang. Kabupaten Pasaman adalah sawo, belimbing, manggis, dan salak. Kabupaten Solok Selatan adalah jagung, cabe rawit, jambu air, dan kelapa sawit. Kabupaten Dharmasraya adalah pisang dan sawo. Kabupaten Pasaman Barat adalah  mangga,  jambu  biji,  salak,  dan  kelapa  sawit.  Sehingga  Pemerintah  Provinsi  Sumatera  Barat,  perlu menetapkan kebijakan dalam pembangunan dan pengembangan sektor perekonomian daerah yang mengacu pada sektor basis pada masing-masing Kabupaten dan Kota di Provinsi Sumatera Barat, terutama pada sektor pertanian yang menjadi sektor basis dan penyumbang sebagian besar pendapatan daerah pada Kabupatem dan Kota di Sumatera Barat.Kata Kunci: sektor pertanian, sektor basis, komoditi unggulanThis study aims to determine the district / city base on the agricultural sector in West Sumatra Province and find out the superior commodities of each regency / city in West Sumatra Province. The analytical method used is descriptive quantitative method using Location Quotient (LQ) and shift-share analysis (SSA) to find out the Regency / City base on the agricultural sector and know the superior commodities of each Regency / City based on the agricultural sector. The results of the analysis show that from 19 regencies / cities in West Sumatra there are 11 districts which are based on the agricultural sector which can then be identified as superior commodities in each district. Commodities included in the main priority in the Mentawai Islands Regency are Guava and Jackfruit. Pesisir Selatan Regency is corn, star fruit, jengkol, gambier and oil palm. Solok Regency is sweet potato, avocado, cinnamon and clove. Sijunjung Regency is durian, duku, rambutan, mangosteen, jackfruit and areca nut. Tanah Datar Regency is sweet potato, cinnamon and cloves. Agam Regency is oranges, durian and areca nut. Limay Regency is red chili, long beans, oranges, rambutan, soursop and areca nut. Pasaman Regency is sapodilla, star fruit, mangosteen, and salak. South Solok Regency is corn, cayenne, water guava, and oil palm. Dharmasraya Regency is banana and sapodilla. West Pasaman Regency is mango, guava, zalacca, and oil palm. So that the West Sumatra Provincial Government needs to establish policies in the development and development of the regional economic sector which refers to the sector basis in each Regency and City in West Sumatra Province, especially in the agricultural sector which is the base sector and contributes most of the regional income to Regency and City in West Sumatra.Keywords: agriculture sector, base sector, superior commodity