Yuliana Yamco
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan IPS FKIP Unpatti Ambon

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Tingkat Kerawanan Longsor Lahan Berbasis Sistem Informasi Geografi di Kota Ambon Yuliana Yamco; Ferdinand Salomo Leuwol; Mohammad Amin Lasaiba
Jurnal Pendidikan Geografi Unpatti Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Geografi Unpatti
Publisher : Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jpguvol1iss2pp177-187

Abstract

Bencana merupakan suatu peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam. Dalam beberapa dekade terakhir, longsor lahan mendapat perhatian yang cukup besar karena merupakan bencana yang paling meluas di dunia dalam hal korban jiwa dan kerusakan sosial ekonomi. Tanah Longsor merupakan salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng. Penyebab tanah longsor selain dari ulah manusia juga karena factor alam yaitu hujan. Ada dua hal penyebab tanah longsor yang berkaitan dengan hujan, yakni hujan berintensitas tinggi dalam waktu singkat dan menerpa daerah yang kondisi tanahnya labil. Sistem informasi geografis (SIG) juga menyediakan pemrosesan data spasial, yang dapat digunakan untuk inventaris bahaya longsor dan peta zonasi, Sistem Informasi Geografis digunakan dalam penelitian ini karena terbukti mampu menyediakan informasi data geospasial setiap objek dipermukaan bumi secara cepat, sekaligus menyediakan sistem analisa keruangan yang akurat sehingga dapat dilakukan upaya mitigasi yang bertujuan untuk mencegah bahaya (resiko) yang berpotensi menjadi bencana atau mengurangi efek dari bencana ketika bencana tersebut sudah terjadi Kota Ambon berdasarkan fisiografinya, sebagian besar wilayahnya merupakan daerah perbukitan hingga pegunungan yaitu sekitar 89% dengan kondisi kemiringan lereng curam hingga sangat curam dan hanya sekitar 11% berupa daerah dataran.