Bambang Kusmartono
Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMBUATAN NITROSELULOSA DARI KULIT KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) (Variabel Waktu Nitrasi dan Rasio Asam Penitrasi) Aji Wisnu Handono; Bambang Kusmartono
Jurnal Inovasi Proses Vol. 2 No. 1 (2017): Maret 2017
Publisher : JURNAL INOVASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nitroselulosa merupakan salah satu bahan dasar dari propelan jenis single base yang dibuat dengan nitrasi terhadap selulosa menggunakan campuran asam nitrat dan asam sulfat dengan air. Di dalam industri, nitroselulosa dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar plastik, lacquer (bahan pelapis), film, bahan dasar semen, bahan baku propelan (peledak) dan smokless powder. Kulit kacang tanah mengandung senyawa selulosa yang cukup tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan nitroselulosa. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses nitrasi selulosa pada kulit kacang tanah menjadi nitroselulosa. Selain itu juga bertujuan untuk mempelajari kondisi yang optimum pada proses nitrasi kulit kacang tanah untuk menghasilkan nitroselulosa dengan kadar nitrogen yang tinggi. Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan, yaitu proses pre-treatment dan proses nitrasi. Proses pre-treatment bertujuan untuk meningkatkan kadar α-selulosa dalam bahan baku, melalui proses pre-hidrolisis, delignifikasi, dan bleaching. Sedangkan proses nitrasi menggunakan asam campuran yang terdiri dari asam nitrat dan asam sulfat sebagai katalisator. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh waktu reaksi, dan perbandingan asam sulfat dengan asam nitrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses nitrasi akan memberikan hasil terbaik pada waktu reaksi 150 menit, perbandingan asam sulfat terhadap asam nitrat 7:3. Pada kondisi ini diperoleh yield sebanyak 91,0% dengan kandungan nitrogen sebesar 11,47% dan termasuk dalam kualitas AM grades serta di bidang industri dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar film dan lacquer. Hasil uji FTIR menunjukkan bahwa telah terbentuk dua serapan gugus -NO2 pada nitroselulosa, sehingga termasuk dalam jenis selulosa di-nitrat.
Pembuatan Nitroselulosa dari Daun Pandan Duri (PandanusTectorius) dengan Optimasi Waktu dan Rasio Asam Penitrasi Mego Patria Johan; Bambang Kusmartono
Jurnal Inovasi Proses Vol. 2 No. 1 (2017): Maret 2017
Publisher : JURNAL INOVASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pembuatan nitroselulosa dari daun pandan duri dilakukan dalam dua tahapan, yaitu proses pre-treatment, dan proses nitrasi. Penelitian ini bertujuan bagaimana pre-treatment untuk menghasilkan gugus α-selulosa yang tinggi untuk daun pandan duri dan bagaimana kondisi optimum pada proses nitrasi dengan bahan baku pandan duri agar diperoleh kandungan nitrogen yang tinggi. Proses pre-treatment dilakukan dengan cara pre-hidrolisis, deligninfikasi, dan bleaching, sedangkan proses nitrasi dilakukan dengan mereaksikan daun pandan duri yang sudah melalui tahapan pre-treatment dengan asam nitrat dan katalis asam sulfat dengan variasi waktu dan rasio asam penitrasi. Hasil penelitian memberikan kadar nitrogen yang tinggi pada waktu 120 menit, dengan perbandingan asam sulfat – asam nitrat 2:1. Pada kondisi ini diperoleh kadar nitrogen sebesar 11,78 % dengan yield sebanyak 74,4 % dan dari uji FTIR di temukan dua puncak gugus –NO2 pada kisaran gelombang 1260-1390 cm-1 dan 1560–1660 cm-1 sehingga bisa disimpulkan bahwa penelitian ini menghasilkan selulosa di-nitrat.
PENGARUH JENIS PEREKAT DAN UKURAN PARTIKEL SERAT POHON PISANG (Musa acuminate) PADA PEMBUATAN FIBER BOARD UNTUK APLIKASI PLAFON (Variabel jenis perekat) Maxi Millian; Bambang Kusmartono
Jurnal Inovasi Proses Vol. 7 No. 2 (2022): September 2022
Publisher : JURNAL INOVASI PROSES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34151/jip.v7i2.4224

Abstract

Fiber board merupakan sebuah panel homogen yang dibuat dari serat lingo sellulosa, yang dikombinasi dengan resin sintetik atau bahan perekat lainnya, yang direkatkan secara bersamaan dalam keadaan panas dan bertekanan. Bahan additive dapat ditambahkan selama proses pembuatan untuk merubah atau memperbaiki sifat yang dihasilkan. Fiber board ini biasanya dimanfaatkan sebagai panel, isolasi, dan cover pada kontruksi bangunan dimana dibutuhkan kekuatan pada setiap lembarannya. Selain itu juga dapat digunakan sebagai komponen pada pintu, cabinet, almari, dan peredam suara. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh Fiber board dari pelepah pisang dengan variabel jenis perekat. Pelepah pisang di jemur sampai kering kemudian di giling. Untuk proses pembuatan fiber board yaitu siapkan serat, urea formaldehyde, dan jenis perekat (PVAC, styrofoam, gondorukem, Polistirena resin, dan Poly Ethylene Theraphalate) dengan masing-masing berat 250 gr kemudian di aduk menjadi satu setelah itu di masukan kedalam cetakan yang berukuran 10x20x15cm yang diberi alas besi yang telah dilapisi alumunium foil, lalu ditekan dan cetakan diangkat ke atas degan cara pelan-pelan setelah itu di atasnya di kasih besi juga,kemudian di masukkan kedalan alat kempa panas, di tinggu sampai 10 menit.