Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BUDIDAYA DAN PRODUK OLAHAN IKAN LELE DI DESA BANDASARI KECAMATAN CANGKUANG KABUPATEN BANDUNG ZAENAL MUTTAQIN; Wahyu GUnawan; Setiawan Setiawan
Jurnal Berdaya Vol 3, No 1 (2023): Juni-Jurnal of Berdaya
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/job.v3i1.45295

Abstract

Beberapa masyarakat di desa Bandasari telah melakukan budidaya ikan lele dengan metode balong. Artikel ini bertujuan memaparkan kegiatan pengabdian masyarakat integratif KKN di Desa Bandasari berupa pengenalan metode alternatif budidaya lele dan pengolahan produk ikan lele sebagai upaya pengembangan kewirausahaan masyarakat desa. Metode yang dilakukan adalah sosialisasi, eksperimen, dan pendampingan budidaya dan pengolahan produk ikan lele. Sosialisasi dan eksperimen budidaya lele dengan bioflok dilakukan di pondok pesantren Al-Bayyun. Sosialisasi dan eksperimen produk olahan lele dilakukan kepada ibu-ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan pemuda Karang Taruna Desa Bandasari, serta pendampingan pembentukan kelompok bubidaya ikan lele. Hasil dari kegiatan ini memperlihatkan bahwa pengenalan budidaya lele dengan bioflok menarik masyarakat sebagai alternatif budidaya lele dengan metode balong. Produk olahan lele yang dikenalkan dan dieksperimenkan berupa nugget dan dimsum. Terakhir, kegiatan ini berhasil pula melakukan pembentukan dan peresmian kelompok budidaya ikan lele “Labuan Bulan”.
PENDIDIKAN KESEHATAN PERNIKAHAN YANG BAIK SECARA BIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS : TEPAT BUKAN CEPAT: PENDIDIKAN KESEHATAN PERNIKAHAN YANG BAIK SECARA BIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS : TEPAT BUKAN CEPAT Setiawan Setiawan; Dadang Purnama; Witdiawati Witdiawati
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Juni 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i2.157

Abstract

Menikah muda dapat mengakibatkan terjadinya masalah kehamilan, resiko penyulit persalinan karena besar kepala anak tidak dapat menyesuaikan bentuk punggung yang belum berkembang sempurna, bayi premature, resiko ibu meninggal dan masih banyak dampak bahaya lainnya. Tujuan kegiatan pendidikan kesehatan ini menjawab hasil survey, yang mana menurut pihak sekolah siswa SMA Negeri 19 Garut jarang mendapatkan pendidikan kesehatan mengenai bagaimana pernikahan dini berpengaruh secara biologis maupun psikologis pada angka kesakitan dan kematian, serta dapat mengurangi angka pernikahan dini yang terjadi, dan siswa lebih memahami mengenai hal-hal berbau seksualitas agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Kegiatan dilakukan dengan, ceramah paparan materi, diskusi dan tanya jawab, melatih siswa untuk lebih memahami materi yang disampaikan. Hasil setelah dilaksanakan pendidikan dan promosi kesehatan mengenai pernikahan yang baik secara biologis dan psikologis : tepat bukan cepat, Kesimpulan : penting adanay keberlanjutan dari kegiatan pendidikan kesehatan di sekolah menegah atas untuk menambah wawasan siswa terkait konsep pernikahan lebih baik yang akan mereka lewati dimasa yang akan datang.
PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA RW 01 KELURAHAN KOTA WETAN KECAMATAN GARUT KOTA: PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA RW 01 KELURAHAN KOTA WETAN KECAMATAN GARUT KOTA Dadang Purnama; Setiawan Setiawan; Witdiawati Witdiawati
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i3.188

Abstract

Kesehatan Reproduksi adalah kesehatan secara fisik, mental, dan kesejahteraan sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi, serta proses reproduksi dan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan. Kesehatan reproduksi bukan hanya keadaan waktu hamil dan melahirkan, tetapi menyangkut perkembangan berbagai organ reproduksi serta fungsinya sejak dalam kandungan sampai akhir kehidupan. Tujuan kegiatan pendidikan kesehatan ini menjawab hasil survey pada remaja di masayarakat RW 01 Kelurahan Kota Wetan Kabupaten Garut, yang jarang mendapatkan pendidikan kesehatan, Dengan rendahnya pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi (77,19%) di RW 01 Kelurahan Kota Wetan diharapkan adanya pihak yang terlibat dalam meningkatkan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi. Oleh karena itu, salah satu pemecahan masalah tersebut adalah dengan pemberian edukasi mengenai kesehatan reproduksi kepada remaja, dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja di RW 01 Kelurahan Kota Wetan mengenai kesehatan reproduksi. Kegiatan dilakukan dengan, ceramah paparan materi, diskusi dan tanya jawab, melatih remaja untuk lebih memahami materi yang disampaikan. Hasil setelah dilaksanakan pendidikan dan promosi kesehatan mengenai perubahan perilaku sehat (kesehatan reproduksi) melalui pendidikan kesehatan bukan sekedar transfer pengetahuan dan sikap pendidik, namun bagaimana remaja sebagai pembelajar dapat berperilaku dalam mencapai keseimbangan antara lingkungan, perilaku, dan manusia. Kesimpulan : penting adanya keberlanjutan dari kegiatan pendidikan kesehatan pada remaja di masyarakat untuk menambah wawasan terkait kesehatan reproduksi yang lebih baik sebagai bekal melewati masa yang akan datang.
EDUKASI TENTANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA HOME INDUSTRY KONVEKSI JAKET KULIT SINTETIS KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA: EDUKASI TENTANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA HOME INDUSTRY KONVEKSI JAKET KULIT SINTETIS KELURAHAN SUKAMENTRI KECAMATAN GARUT KOTA Setiawan Setiawan; Dadang Purnama; Witdiawati Witdiawati; Uu Sunarya
Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora Vol 5 No 3 (2023): Jurnal Kajian Budaya dan Humaniora (JKBH), Oktober, 2023
Publisher : PT. RANESS MEDIA RANCAGE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61296/jkbh.v5i3.189

Abstract

Di Kelurahan Sukamentri Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut, tepatnya di RW 13 terdapat sebuah home industry, bernama Home Industry Jaket Bilistic, bergerak di bidang produksi konveksi jaket kulit sintetis. Industri tersebut memiliki beberapa orang karyawan. Dalam proses pengerjaannya, industri tersebut memiliki beberapa risiko bahaya kesehatan dan keselamatan kerja yang mengancam setiap karyawannya. Bahaya tersebut antara lain: jam kerja yang relatif tinggi setiap harinya, perilaku karyawan yang mengabaikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dan tidak disediakannya anggaran pengobatan oleh pemilik industri.Target luaran yang ingin dicapai adalah penerapan jam kerja untuk setiap karyawan yaitu maksimal 8 jam perhari atau 40 jam per minggu, penerangan di tempat kerja baik siang maupun malam hari untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dalam mesin adan alatalat yang tajam, penggunaan APD selalu dilakukan pada setiap pekerjaan yang bisa mengundang bahaya pada kesehatan dan kecelakaan kerja, dan penyediaan anggaran kesehatan sebaiknya dilakukan dengan melakukan koordinasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang kesehatan.Metoda yang digunakan untuk mencapai target tersebut, tim pengabdian berusaha mengurangi risiko bahaya tersebut dengan memberikan edukasi tentang kesehatan dan keselamatan kerja yang dibutuhkan oleh setiap karyawan.Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan mengadakan survai ke Home Industry Jaket Bilistic untuk melakukan observasi pada kondisi industri serta para karyawannya, kemudian bermusyawarah untuk melakukan edukasi tentang kesehatan dan keselamatan kerja menyusun rencana kegiatan. Akhirnya edukasi dilakukan di lokasi industri tersebut dengan mengundang ketua RW 13 serta kader-kader kesehatan setempat. Hasil dari kegiatan ditunjukkan melalui peningkatan pengetahuan dari tes sebelum edukasi dengan tes sesudah edukasi. Peningkatan pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja sebesar 34,06 point.