Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Therapeutic Communication With Patients In The Emergency Room Hospital Nurul Mawaddah; Wahyu Handrianto
Jurnal Kegawatdaruratan Medis Indonesia Vol. 2 No. 1: February 2023
Publisher : Al-Hijrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58545/jkmi.v2i1.43

Abstract

Emergency care causes patients fear and anxiety in the face of treatment, so it requires the nurse's therapeutic communication to manage anxiety. This study aims to determine the effectiveness of therapeutic communication in emergency patients who experience anxiety. The research design uses a pre-experimental research design with a one-group pre-test post-test design approach, and a total of 32 respondents with a simple random sampling technique. The results showed that all respondents experienced a decrease in anxiety after therapeutic communication. Therapeutic communication techniques often used are listening, giving open-ended questions, repeating, indicating acceptance, and providing information. Therapeutic communication with patients experiencing emergency conditions is necessary to provide the support patients need. Nurses' understanding of therapeutic communication techniques according to the patient's condition can improve the achievement of nursing care goals and increase the satisfaction of professional nursing services.
Upaya Peningkatan Kesehatan Mental Remaja Melalui Stimulasi Perkembangan Psikososial Pada Remaja Nurul Mawaddah; Anndy Prastya
DEDIKASI SAINTEK Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Al-Hijrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58545/djpm.v2i2.180

Abstract

Sikap dan perilaku siswa yang tidak sesuai dengan norma disekolah menjadi gambaran kesehatan mental remaja, seperti tidak disiplin, melanggar aturan sekolah, masalah kesulitan belajar, masalah sikap, masalah dalam pembelajaran, masalah emosi serta berbagai bentuk kenakalan remaja yang cenderung kepada bentuk pelanggaran kriminal. Hasil riset Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) menunjukkan 2,45 juta remaja Indonesia mengalami gangguan mental. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk mengetahui masalah kesehatan mental remaja disekolah serta meningkatkan kesehatan mental remaja melalui pemberian stimulasi perkembangan psikososial pada remaja. Metode yang digunakan adalah deteksi dini dengan instrument Strenght and Difficulties Questionnaire (SDQ), pemberian edukasi mengenal pentingnya kesehatan mental pada remaja serta penerapan asuhan keperawatan jiwa sehat pada remaja melalui pemberian intervensi stimulasi perkembangan psikososial pada remaja. Hasil pengabdian masyarakat ini menunjukkan sebagian besar siswa  (63%) mengalami gangguan mental emosional (GME) atau masalah kesehatan mental berdasarkan instrument SDQ. Hasil kegiatan ini juga menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan siswa tentang kesehatan mental dan kemampuan siswa melakukan stimulasi perkembangan psikososial. Pemantauan dan intervensi lebih lanjut yang bekerjasama dengan lintas program dan lintas sekotor sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan mental lebih lanjut.   Â