Muhammad Fadilah Alfarisi
Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Hidayah Bogor

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam

Strategi Implementasi Moderasi Beragama Perspektif ‘Alî Muhammad Al-Shallâbî: Dalam Mata Kuliah Tafsir Tarbawi Di Stai Al-Hidayah Bogor Rahendra Maya; Muhammad Sarbini; Muhammad Fadilah Alfarisi
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 12, No 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.5118

Abstract

Berkembangnya istilah Muhammadiyah phobia dikategorikan telah menodai moderasi beragama di Indonesia, namun dari segi positifnya hal ini dapat menjadi inspirasi untuk kembali mengkaji moderasi beragama (wasathiyyah) dalam Islam menurut perspektif ulama moderat. Di antara ulama moderat kontemporer adalah ‘Alî Muhammad Al-Shallâbî dalam karyanya, Al-Wasathiyyah fî Al-Qur’ân Al-Karîm dan beberapa karya lainnya. Penelitian ini menemukan pemikiran moderasi beragama Al-Shallâbî dalam mendeskripsikan legalitas moderasi dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits serta pendapat para ulama, definisi konseptual, dan aksentuasi makna moderasi, serta tentang asas-asas moderasi dan objektifitasnya yang agung. Dengan melihat temuan tersebut, bahwa pemikiran moderasi beragam Al-Shallâbî layak untuk diaktualisasikan secara implementatif di STAI Al-Hidayah Bogor, terutama melalui mata kuliah Tafsir Tarbawi di Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan Tarbiyah. Strategi implementatif yang dapat dilakukan antara lain dengan menjadikan moderasi beragama sebagai basis dalam mata kuliah Tafsir Tarbawi, menyisipkan (insersi) muatan moderasi beragama dalam kurikulum atau materi Tafsir Tarbawi yang diajarkan, dan memasukkan tema-tema moderasi secara langsung dalam proses pembelajaran Tafsir Tarbawi dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, dan evaluasinya
MEMBENTUK LINGKUNGAN PENDIDIKAN YANG ISLAMI Rahendra Maya; Muhammad Sarbini; Muhammad Fadilah Alfarisi
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 2, No 04 (2013): Jurnal Edukasi Islami - Juli 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.587 KB) | DOI: 10.30868/ei.v2i04.38

Abstract

MEMBENTUK LINGKUNGAN PENDIDIKAN YANG ISLAMI Rahendra Maya; Muhammad Sarbini; Muhammad Fadilah Alfarisi
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 2 No. 04 (2013): Jurnal Edukasi Islami - Juli 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v2i04.38

Abstract

Islam adalah agama yang sempurna. Kesempurnaan Islam meliputi seluruh aspek-aspek kehidupan. Mulai dari pen-ciptaan manusia, proses terjadinya manusia, tujuan penciptaan manusia, bahan baku manusia, penciptaan langit dan bumi, penciptaan jin, lingkungan hidup, ekonomi, politik, sejarah, angkatan bersenjata, pendidikan dan lain-lain.Bertolak dari kesempurnaan Islam sebagaimana tersebut di atas, maka sudah semesinya setiap muslim menjadikan Islam sebagai rujukan setiap persoalan yang dihadapinya. Hanya kembali kepada Islamlah manusia akan mendapatkan keselamatan,  kebaikan, kedamaian, kebahagiaan keuntungan dunia dan akhirat. Dengan Islamlah manusia dapat membentuk lingkungan pedidikannya dengan baik. Sebab Islam senantiasa memberi perhatian yang sangat serius dan utama  terhadap lingkungan  pendidikan yang islami. Manusi tidak akan menjadi hamba yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya jika tidak dididik berdasarkan Islam. Tidak ada konsep dan teori di luar Isalam yang mampu memberikan kontribusi secara integral terhadap pendidikan manusia seutuhnya,sehingga manusia  menajdi orang yang beriman. Yang paling tahu tentang manusia bukanlah manusi itu sendiri, akan tetapi yang menciptakan manusia yaitu Allah . Allah Ta’ala memilih Muhammad seorang Rasul dengan tujuan agar beliau menyampaikan risalah-Nya. Risalah yang dibawa oleh Nabi itu berisi nilai-nilai yang sangat tinggi sehingga dapat mengangkat derajat manusia dan martabat pada tingkat yang tinggi.Jika manusia mau menjalankan risalah yang dibawa oleh Muhammad secara benar, maka mereka akan mendapatkan predikat mu’min dan pada gilirannya orang-orang mu’min itu akan ditempatkan di dalam surga. 
Strategi Implementasi Moderasi Beragama Perspektif ‘Alî Muhammad Al-Shallâbî: Dalam Mata Kuliah Tafsir Tarbawi Di Stai Al-Hidayah Bogor Rahendra Maya; Muhammad Sarbini; Muhammad Fadilah Alfarisi
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 12 No. 03 (2023): Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v12i03.5118

Abstract

Berkembangnya istilah Muhammadiyah phobia dikategorikan telah menodai moderasi beragama di Indonesia, namun dari segi positifnya hal ini dapat menjadi inspirasi untuk kembali mengkaji moderasi beragama (wasathiyyah) dalam Islam menurut perspektif ulama moderat. Di antara ulama moderat kontemporer adalah ‘Alî Muhammad Al-Shallâbî dalam karyanya, Al-Wasathiyyah fî Al-Qur’ân Al-Karîm dan beberapa karya lainnya. Penelitian ini menemukan pemikiran moderasi beragama Al-Shallâbî dalam mendeskripsikan legalitas moderasi dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits serta pendapat para ulama, definisi konseptual, dan aksentuasi makna moderasi, serta tentang asas-asas moderasi dan objektifitasnya yang agung. Dengan melihat temuan tersebut, bahwa pemikiran moderasi beragam Al-Shallâbî layak untuk diaktualisasikan secara implementatif di STAI Al-Hidayah Bogor, terutama melalui mata kuliah Tafsir Tarbawi di Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan Tarbiyah. Strategi implementatif yang dapat dilakukan antara lain dengan menjadikan moderasi beragama sebagai basis dalam mata kuliah Tafsir Tarbawi, menyisipkan (insersi) muatan moderasi beragama dalam kurikulum atau materi Tafsir Tarbawi yang diajarkan, dan memasukkan tema-tema moderasi secara langsung dalam proses pembelajaran Tafsir Tarbawi dalam perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, dan evaluasinya