Latar Belakang: Penyakit kronis merupakan salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Berdasarkan data World Health Organization (WHO) prevalensi penyakit kronis di dunia mencapai 71% dari kasus yang mengakibatkan kematian. Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) adalah salah satu manajemen kasus yang dilaksanakan BPJS Kesehatan untuk efisiensi dan efektivitas pembiayaan kesehatan mengingat biaya yang cukup tinggi untuk pengobatan penyakit kronis.Tujuan: Untuk mengetahui studi strategi advokasi dan bina usaha dalam program Pengelolaan Penyakit Kronis di Puskesmas Mekar Kota KendariMetode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap 2 informan kunci yaitu kepala puskesmas dan penggung jawab prolanis serta 4 informan biasa yakni peserta prolanis. Analisis data menggunakan Content Analysis.Hasil: Hasil penelitian diketahui bahwa advokasi masih kurang, hal ini terjadi karena pihak Puskesmas sebagai pelaksana program prolanis dari Pihak BPJS kesehatan hanya melakukan komunikasi satu arah yang artinya keputusan penuh berada di pihak BPJS. Sedangkan untuk bina suasana cukup baik dalam lingkup Puskesmas namun, diluar Puskesmas masih belum tercipta.Kesimpulan: Advokasi dan bina suasan dalam program prolanis masih kurang signifikan, hal ini terjadi karena tidak ada komunikasi secara langsung oleh pihak BPJS kesehatan.