This Author published in this journals
All Journal COCOS
Lexie P. Mamahit
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PEMANFAATAN PATI TACCA (Tacca Leontopetaloides) PADA PEMBUATAN BISKUIT Alfianz Z. Aatjin; M. B. Lelemboto; Teltje Koapaha; Lexie P. Mamahit
COCOS Vol. 2 No. 1 (2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/cocos.v2i1.723

Abstract

ABSTRAKTacca (Tacca leontopetaloides) merupakan salah satu jenis tumbuhan berbunga yangmasih termasuk kedalam keluarga talas-talasan. Umbi dari Tacca (Tacca Leontopetaloides)ini tidak dapat langsung dikonsumsi karena adanya senyawa rasa pahit yang terdapat padaumbi. Senyawa yang pahit ini dapat dihilangkan dengan merendam umbi Tacca dalam airtawar. Hasil penelitian untuk kandungan kimia pati Tacca yaitu protein 6,25%, lemak 0,35%,kadar air 16,96%, kadar abu 1,37, karbohidrat 74,8%, pati 66,65%, amilosa 22,77%,amilopektin 43,88%. Sekarang ini pengembangan umbi Tacca masih sangat terbatas. Biskuitmerupakan salah satu bentuk solusi yang dapat dikembangkan baik dalam hal penggunaansumber pangan baru ataupun untuk penganekaragaman pangan. Tujuan penelitian iniadalah untuk mendapatkan jumlah pati Tacca yang tepat dalam pembuatan biskuit yangmemiliki sifat sensoris yang disukai panelis dan untuk menghitung kandungan energi biskuitterbaik dari hasil substitusi pati Tacca dan tepung terigu. Tahap pertama mengekstrak patidari umbi Tacca dan tahap kedua pembuatan biskuit dengan perlakuan subtitusi pati Taccadengan tepung terigu. Perlakuan yang dilakukan yaitu menggunakan pati Tacca 100%,konsentrasi pati Tacca 75% dan tepung terigu 25%, konsentrasi pati Tacca 50% dan tepungterigu 50%, konsentrasi pati Tacca 25% dan tepung terigu 75%, menggunakan tepung terigu100%. Hasil uji organoleptik, perlakuan terpilih dilanjutkan dengan analisis kandungankimia yaitu konsentrasi pati Tacca 75% dan tepung terigu 25% dengan komposisi kimia biskuityaitu kadar abu 1,6% , kadar air 3,40%, kadar lemak 19,54%, kadar protein 10,85%,kadar karbohidrat 63,89%, kalori 474,82 Kal.Kata kunci: Umbi Tacca, pati Tacca, biscuit.
Kajian Mutu Fisik dan Kimia Virgin Coconut Cooking Oil (VCCO) Dari Beberapa Varietas Kelapa (Cocos nucifera L.) Yoan Y. Bolung; Christine F. Mamuaja; Lucia C. Mandey; Lexie P. Mamahit
COCOS Vol. 2 No. 4 (2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/cocos.v2i4.1635

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk menentukan mutu fisik yang meliputi keadaan bau, warna dan rasa serta mutu kimia yang meliputi komposisi asam-asam lemak, kadar air, FFA dan bilangan peroksida virgin coconut cooking oil (VCCO) hasil pemanfaatan limbah VCO (ampas kelapa) dari varietas kelapa Dalam Mapanget, kelapa Dalam Tenga, kelapa Hibrida KB-3 dan kelapa Kenari. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang mutu fisik dan kimia VCCO serta dapat memberikan nilai tambah bagi limbah ampas kelapa sebelum dijadikan pakan ternak atau dibuang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif mutu fisik dan kimia VCCO dari keempat varietas kelapa diatas terhadap SNI 01-3741-2002 tentang standar mutu minyak goreng. Hasil penelitian menunjukan bahwa mutu fisik meliputi warna, bau dan rasa dari VCCO yang dihasilkan dari beberapa varietas kelapa (ampas kelapa) memenuhi SNI 01-3741-2002 tentang minyak goreng yaitu normal untuk bau dan rasa serta berwarna putih hingga kuning pucat. Mutu kimia VCCO dari keempat varietas kelapa (ampas kelapa) memiliki komposisi asam lemak yang didominasi asam laurat antara 42.16% – 47.39%, kadar air antara 0.19% – 0.27%, asam lemak bebas (FFA) antara 0.19%– 0.30% dan Bilangan Peroksida 0.20 mg ek/kg – 1.80 mg ek/kg. Dengan demikian memenuhi standar mutu yang disyaratkan dalam SNI 01.3741-2002 tentang minyak goreng sehingga dapat dinyatakan baik dan layak diterima.Kata Kunci : kelapa, minyak kelapa, limbah VCO (ampas kelapa)
PENGARUH PENAMBAHAN BUBUR WORTEL (Daucus carrota) DAN TEPUNG TAPIOKA TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORIS BAKSO IKAN GABUS (Ophiocephalus striatus) Olivia P.M. Purukan; Christine F. Mamuaja; Lucia C. Mandey; Lexie P. Mamahit
COCOS Vol. 2 No. 4 (2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/cocos.v2i4.1823

Abstract

ABSTRACTCork fish balls (Ophiocephalus striatus) is one of the products processed from fish meat shaped cork sphere obtained from fish meat mixed formulations of existing cork and starch in tapioca flour and adding pureed carrots. This study aims to get the fish balls in physicochemical and sensory panelists preferred the addition of pureed carrots treated as a source of natural dyes in fish balls cork. Organoleptic test results, treatment was continued with an analysis of selected physical properties and chemical analysis. Organoleptic test results for fish balls cork that is treated E (10g carrot porridge: 5g tapioca flour) is the most preferred treatment by the panelists. The results for the test fish balls cork texture for fish balls cork on the chosen treatment is the treatment formula E = (10g carrot porridge: tapioca flour 5g) was 1.69 mm / gr / sec. With the analysis of the chemical properties of the water content of 77.36%, ash content 1.54%, 13.38% protein, 1.19% fat, 0.57% crude fiber, total carbohydrate 5.96%, and the content of vitamin A <0.5 IU.Keywords : Cork fish ball, pureed carrots, tapioca flour
PEMANFAATAN PANGAN LOKAL BERAS JAGUNG (Zea Mays L)PADA KONSUMSI PANGAN DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN Ansye S. Tangkilisan; Christine F. Mamuaja; Lexie P. Mamahit; Thelma D. Tuju
COCOS Vol. 3 No. 6 (2013)
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35791/cocos.v3i6.3341

Abstract

AbstractCorn is a commodity potential to be developed into an alternative staple food because corn production levels are quite large and also the nutritional content of corn in particular proteins and carbohydrates are not inferior to rice. This study aims to determine the consumer appetite for corn and rice consumption purchasing power of consumers to rice corn. The data obtained through the survey method through interviews with consumers households in District East Amurang, Amurang, and West Amurang in South Minahasa district and each taken 25 respondents. The results showed that on average each family consumes as much corn rice 2.29 liters per month and the average expenditure for the purchase of corn rice per family per month is Rp. 7886. The results also show that most members of the family (father, mother and child) like corn rice. This means that the demand for rice maize is consumed as a food ingredient is cooked with the rice paddy. Keywords: Local Food, Corn