Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Manajemen Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dalam Pencegahan Dan Penanggulangan Hiv/Aids Melalui Pendekatan Peer Educator Di Kabupaten Cirebon Aip Syarifudin; Ika Rostika; Wulan Cahya Rengganis; Lanlan Muhria
Jurnal Cendekia Mengabdi Berinovasi dan Berkarya Vol 1, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Madako Tolitoli

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56630/jenaka.v1i3.474

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini difokuskan pada manajemen sumberdaya manusia dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS melalui pendekatan Peer Educator di Kabupaten Cirebon. Manajemen pemberdayaan sumberdaya manusia dalam pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS melalui pendekatan Peer Educator dilakukan dalam bentuk sosialisasi, focus group discussion (FGD), dan pembentukan warga peduli HIV/AIDS yang merupakan perwakilan tiap desa yang ada di Kabupaten Cirebon. Tujuan yang ingin dicapai pada PKM ini diantaranya: 1) Membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman secara komprehensif pada masyarakat tentang penyakit HIV-AIDS sebagaimana yang diamanahkan dalam MDGs goals 6.a tentang pemberatasan penyakit menular khususnya penyakit HIV-AIDS. 2) Terbentuknya Kader Peer Educator sebagai bagian dari Kelompok Kerja (POKJA) di Tingkat Desa. Kelompok warga ini sebagai perpanjangan tangan pemerintah Kabupaten Cirebon dalam melakukan kegiatan sosialisasi tentang HIV-AIDS. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan PKM ini adalah melalui pendekatan Community Development yaitu pendekatan yang berorientasi kepada upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dengan menjadikan masyarakat sebagai subyek dan sekaligus obyek. Berdasarkan hasil kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan tim PKM, maka dapat di simpulkan: (1) Sosialisasi diselenggarakan sebagai salah satu upaya untuk membangun kesadaran literasi kesehatan masyarakat terkait HIV AIDS. Edukasi tentang karakteristik HIV AIDS, gejala yang ditimbulkan, cara penularan, cara pencegahan, penanggulangan, dan sikap terhadap ODHA. (2) FGD dilakukan dengan melibatkan para mitra, termasuk petugas lapangan KPA Kabupaten Cirebon. Hal ini dilakukan untuk mendiskusikan kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS, termasuk rekomendasi/ tindak lanjut untuk perbaikan program selanjutnya. FGD menjadi penting dilakukan untuk membahas perkembangan penanganan terkini pencegahan serta penanganan masyarakat pengidap virus HIV-AIDS. (3) Pembentukan Kader PE sebagai salah satu media untuk percepatan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS melibatkan warga, yang di tunjuk oleh masing-masing Desa yang ada di Kabupaten Cirebon. Para kader terpilih, diberikan pembekalan dan pelatihan agar mampu menjadi sumber daya terpercaya dalam melakukan edukasi dan atau penyebaran informasi tentang HIV/AIDS bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya. Pada dasarnya setiap individu menyadari bahwa pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS dapat berhasil jika ada sinergi dan kerja sama yang terjalin dari semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, tenaga kesehatan, dinas terkait, termasuk kalangan akademisi