Heny Marlina
STIKES YARSI MATARAM

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh mobilisasi sim terhadap kejadian dekubitus pada pasien stroke di Ruang Stroke Center RSUD Kota Mataram: Pengaruh Perubahan posisi 2 jam terhadap kejadian decubitus Heny Marlina; Apriani Yulianingsih
JOURNAL OF Mental Health Concerns Vol. 1 No. 2 (2022): Kecerdasan emosi dengan perilaku agresi remaja
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mhc.v1i2.298

Abstract

Background: Decubitus is an indicator of the quality of hospital services, the high incidence of patients with decubitus reflects the low quality of nursing services. One way to prevent decubitus is to adjust the sim position. Purpose: To analyze the effect of changing positions every 2 hours periodically on decubitus events. Methods: The design of this study uses a pre-experimental research design. The study population was all bed rest patients > 3 days at the Mataram City Hospital Stroke Center during the data collection period, while the study sample was all bed rest patients > 3 days. Sampling technique using accidental sampling. The results of statistical analysis using the Paired-test with a confidence level of 95% (p <0.005). Results: Statistical analysis of the average value before mobilization every 2 hours and after sim mobilization every 2 hours obtained a significant value of 0.002. Because the p-value <0.05, HI failed to be rejected. Conclusion: Sim mobilization every 2 hours has an effect on the risk of developing decubitus in patients at the Mataram City Regional General Hospital. Suggestion: It is expected that the implementation of nursing services at the Mataram City Regional General Hospital, especially the stroke center room, will pay attention to and consider the nursing services that have been implemented so that nurses can continue to provide optimal nursing services so that they can reduce the incidence of decubitus and the goals that have been set can be achieved.   Pendahulian: Dekubitus merupakan salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit, tingginya angka kejadian pasien dengan dekubitus mencerminkan rendahnya mutu pelayanan keperawatan. Pencegahan dekubitus salah satunya dengan melakukan pengaturan posisi sim. Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh perubahan posisi setiap 2 jam berkala terhadap kejadian dekubitus. Metode: Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian jenis pra eksperimental. Populasi penelitian adalah semua pasien tirah baring > 3 hari di Stroke Center RSUD Kota Mataram selama periode pengumpulan data, sedangkan sampel penelitian adalah semua pasien tirah baring > 3 hari. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan accidental Sampling. Hasil analisis statistic dengan menggunkan Paired-test  dengan tingkat kepercayaan 95 % ( p < 0,005 ). Hasil: Analisis statistik terhadap nilai rata-rata sebelum di lakukan mobilisasi setiap 2 jam dan setelah di lakukan mobilisasi sim setiap 2 jam didapatkn nilai yang signifikan 0,002. Oleh karena p-value <0,05 sehingga HI gagal ditolak. Simpulan: Pelaksanaan mobilisasi sim setiap 2 jam berpengaruh terhadap resiko terjadinya dekubitus pada pasien  di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. Saran: Diharapkan pelaksanaan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram khususnya ruang stroke center memperhatikan dan mempertimbangkan pelayanan keperawatan yang sudah diterapkan agar perawat dapat tetap memberikan pelayanan keperawatan yang optimal sehingga dapat mengurangi kejadian dekubitus serta tujuan yang telah di tetapkan dapat  tercapai.
Pengaruh mobilisasi sim terhadap kejadian dekubitus pada pasien stroke di Ruang Stroke Center RSUD Kota Mataram: Pengaruh Perubahan posisi 2 jam terhadap kejadian decubitus Heny Marlina; Apriani Yulianingsih
JOURNAL OF Mental Health Concerns Vol. 1 No. 2 (2022): Kecerdasan emosi dengan perilaku agresi remaja
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mhc.v1i2.298

Abstract

Background: Decubitus is an indicator of the quality of hospital services, the high incidence of patients with decubitus reflects the low quality of nursing services. One way to prevent decubitus is to adjust the sim position. Purpose: To analyze the effect of changing positions every 2 hours periodically on decubitus events. Methods: The design of this study uses a pre-experimental research design. The study population was all bed rest patients > 3 days at the Mataram City Hospital Stroke Center during the data collection period, while the study sample was all bed rest patients > 3 days. Sampling technique using accidental sampling. The results of statistical analysis using the Paired-test with a confidence level of 95% (p <0.005). Results: Statistical analysis of the average value before mobilization every 2 hours and after sim mobilization every 2 hours obtained a significant value of 0.002. Because the p-value <0.05, HI failed to be rejected. Conclusion: Sim mobilization every 2 hours has an effect on the risk of developing decubitus in patients at the Mataram City Regional General Hospital. Suggestion: It is expected that the implementation of nursing services at the Mataram City Regional General Hospital, especially the stroke center room, will pay attention to and consider the nursing services that have been implemented so that nurses can continue to provide optimal nursing services so that they can reduce the incidence of decubitus and the goals that have been set can be achieved.   Pendahulian: Dekubitus merupakan salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit, tingginya angka kejadian pasien dengan dekubitus mencerminkan rendahnya mutu pelayanan keperawatan. Pencegahan dekubitus salah satunya dengan melakukan pengaturan posisi sim. Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh perubahan posisi setiap 2 jam berkala terhadap kejadian dekubitus. Metode: Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian jenis pra eksperimental. Populasi penelitian adalah semua pasien tirah baring > 3 hari di Stroke Center RSUD Kota Mataram selama periode pengumpulan data, sedangkan sampel penelitian adalah semua pasien tirah baring > 3 hari. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan accidental Sampling. Hasil analisis statistic dengan menggunkan Paired-test  dengan tingkat kepercayaan 95 % ( p < 0,005 ). Hasil: Analisis statistik terhadap nilai rata-rata sebelum di lakukan mobilisasi setiap 2 jam dan setelah di lakukan mobilisasi sim setiap 2 jam didapatkn nilai yang signifikan 0,002. Oleh karena p-value <0,05 sehingga HI gagal ditolak. Simpulan: Pelaksanaan mobilisasi sim setiap 2 jam berpengaruh terhadap resiko terjadinya dekubitus pada pasien  di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram. Saran: Diharapkan pelaksanaan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram khususnya ruang stroke center memperhatikan dan mempertimbangkan pelayanan keperawatan yang sudah diterapkan agar perawat dapat tetap memberikan pelayanan keperawatan yang optimal sehingga dapat mengurangi kejadian dekubitus serta tujuan yang telah di tetapkan dapat  tercapai.