Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Jembul dengan Teknologi Tepat Guna Pengolahan Chips Porang dalam meningkatkan Daya Saing Puspitorini, Pipit Sari; Cahyono, Putra Andhika; Admiral, Ernes
International Journal of Community Service Learning Vol 3, No 4 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1104.065 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v3i4.15723

Abstract

Fokus Chips Porang merupakan olahan dari umbi porang yang berpeluang besar baik pada pangsa pasar dalam maupun luar negeri. Kegunaan chips porang sebagai bahan baku industri kosmetik, makanan, ataupun kebutuhan industri lainnya. Kebutuhan chips porang porang  sekitar  3400 ton tetapi Indonesia masih memproduksi 600 kg-1000 ton. Mitra program ini adalah Pemerintah dan masyarakat Desa Jembul. Tujuannya adalah meningkatkan daya saing chips porang dengan kualitas tinggi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Metode yang digunakan (i). Need assessment dan mapping potensi porang. (ii). Penelitian kandungan air chips porang, (iii). Pencarian supplier, (iv). Pembelian mesin TTG, (v) sosialisasi pengolahan, (vi). Pelatihan dan pendampingan (vii) produksi dan packaging serta  (viii) penjualan ke supplier. Output kegiatan berdasarkan tolok ukur adalah bagi (i). Masyarakat, dan (ii). Desa. Pada masyarakat lebih meningkatkan (a). pengetahuan diversifikasi produk, (b). meningkatkan skill penggunaan TTG dan simulasi perhitungan laba serta (c). perubahan mindset penjualan. Sedangkan Desa, (a). menetapkan kebijakan tata kelola,  dan pemerataan perekonomian masyarakat. Kata Kunci: Community  service, Chip Porang,  Jembul Teknologi Tepat Guna  dan Supplier
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAERAH RAWAN BENCANA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MENUJU REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Puspitorini, Pipit Sari; Putra, Andhika Cahyono
Jurnal Graha Pengabdian Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1141.949 KB)

Abstract

Abstrak: Tawangrejo, salah satu desa di Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto merupakan Desa yang rawan bencana dengan potensi longsor karena terletak di lereng pegunungan. Besarnya potensi alam seperti pisang dan mbote harus mempunyai value added seperti keripik. Keripik pisang dan mbote adalah jenis makanan ringan yang sangat disukai oleh masyarakat yang berbahan dasar pisang dan mbote. Mitra adalah pengusaha keripik pisang dan mbote di Desa Tawangrejo kecamatan Jatirejo kabupaten Mojokerto. Tujuan adalah untuk mengubah pisang dan mbote agar bernilai tambah dengan cara (i) pendampingan proses produksi dan (ii). Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) baik secara manual maupun menggunakan teknologi informasi. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat dengan mitra adalah masyarakat desa rawan bencana terdiri dari tujuh langkah, yaitu (i). need assessment, (ii). pemetaan issue, (iii). generating strategy dengan TWOS matrix, (iv). pendampingan proses produksi, (v). menghitung harga pokok produksi (HPP). Outputnya adalah transfer knowledge, dengan pendekatan Delphi, Pada proses produksi, terjadi perubahan mindset mitra terhadap kualitas keripik dilihat dari rasa dimana minyak yang digunakan hanya sekali untuk menjaga kualitas keripik, sedangkan perhitungan HPP, diperoleh harga untuk keripik singkong per kg adalah Rp. 44.291 dan Rp. 105.500 untuk keripik mbote per kg. mitra telah didampingi proses perhitungan secara manual dan menggunakan teknologi informasi. Abstract: Tawangrejo, one of the villages in Jatirejo District, Mojokerto Regency is a disaster-prone village with a potential for landslides because it is located on a mountainside. The great potential of nature such as bananas and mbote must have added value such as chips. Banana chips and mbote are a type of snack that is highly favored by people who are made from bananas and mbote. Mitra is a businessman of banana and mbote chips in Tawangrejo village, Jatirejo sub-district, Mojokerto district. The aim is to change bananas and mbote so that they add value by (i) facilitation of the production process and (ii). Calculation of Cost of Production (HPP) both manually and using information technology. The method used in community empowerment with partners is a disaster-prone village community consisting of seven steps, namely (i). need assessment, (ii). issue mapping, (iii). generating strategy with TWOS matrix, (iv). production process assistance, (v). calculate the cost of goods manufactured (COGS). The output is knowledge transfer, with the Delphi approach. In the production process, there is a change in the mindset of partners towards the quality of chips seen from the sense that oil is used only once to maintain the quality of chips, while calculating COGS, the price obtained for cassava chips per kg is Rp. 44,291 and Rp. 105,500 for mbote chips per kg. partners have been accompanied by a manual calculation process and using information technology.
Pemberdayaan Masyarakat Jembul dengan Teknologi Tepat Guna Pengolahan Chips Porang dalam meningkatkan Daya Saing Pipit Sari Puspitorini; Putra Andhika Cahyono; Ernes Admiral
International Journal of Community Service Learning Vol. 3 No. 4 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1104.065 KB) | DOI: 10.23887/ijcsl.v3i4.15723

Abstract

Fokus Chips Porang merupakan olahan dari umbi porang yang berpeluang besar baik pada pangsa pasar dalam maupun luar negeri. Kegunaan chips porang sebagai bahan baku industri kosmetik, makanan, ataupun kebutuhan industri lainnya. Kebutuhan chips porang porang  sekitar  3400 ton tetapi Indonesia masih memproduksi 600 kg-1000 ton. Mitra program ini adalah Pemerintah dan masyarakat Desa Jembul. Tujuannya adalah meningkatkan daya saing chips porang dengan kualitas tinggi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Metode yang digunakan (i). Need assessment dan mapping potensi porang. (ii). Penelitian kandungan air chips porang, (iii). Pencarian supplier, (iv). Pembelian mesin TTG, (v) sosialisasi pengolahan, (vi). Pelatihan dan pendampingan (vii) produksi dan packaging serta  (viii) penjualan ke supplier. Output kegiatan berdasarkan tolok ukur adalah bagi (i). Masyarakat, dan (ii). Desa. Pada masyarakat lebih meningkatkan (a). pengetahuan diversifikasi produk, (b). meningkatkan skill penggunaan TTG dan simulasi perhitungan laba serta (c). perubahan mindset penjualan. Sedangkan Desa, (a). menetapkan kebijakan tata kelola,  dan pemerataan perekonomian masyarakat. Kata Kunci: Community  service, Chip Porang,  Jembul Teknologi Tepat Guna  dan Supplier
USE AND UTILIZATION OF VILLAGE INFORMATION SYSTEM TO MAXIMIZE POPULATION AND ADMINISTRATIVE DATABASES IN PLOSOBUDEN VILLAGE LAMONGAN REGENCY eko; Sugianto; Erly Ekayanti Rosyida; Pipit Sari Puspitorini; AH. Hasan Bashori; Fera Yuliana
IJCDE (Indonesian Journal of Community Diversity and Engagement) Vol. 4 No. 1 (2023): Vol. 4 No. 1 , 2023
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN, PENGABDIAN PADA MASYARAKAT, PENINGKATAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL, PENINGKATAN DAN PENJAMINAN MUTU UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36815/pengabdian.v4i1.2487

Abstract

Weak archiving systems, correspondence related to services to village communities and the lack of village government regarding population and population data, so this service has the goal of developing Plosobuden Village a village website to facilitate archiving and population administration. The method carried out in the service process is carried out in several stages, namely location surveys, maturation of concepts in the internal service team, asking for input and criticism of village web creations to village officials, finalizing village web concepts and contents internally for the service team, training and assistance in village web operations. to village officials and evaluation. The results of the service show that village officials are very enthusiastic about the village web to facilitate archiving in terms of correspondence and population data archiving. The results of the evaluation are the lack of basic population input data so that the use of the village web cannot be maximized.