Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI METAKOGNISI SISWA Esti Jefriani Giaawa; Ratna Natalia Mendrofa
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP) Vol. 6 No. 3 (2023): Volume 6 No. 3 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v6i3.18869

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di UPTD SMP Negeri 2 Gunungsitoli, ditemukan masalah yaitu (1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih tergolong rendah, (2) Siswa mengalami kesulitan membuat langkah-langkah penyelesaian soal dan (3) Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari metakognisi siswa. Penelitian ini dilaksanakan di UPTD SMP Negeri 2 Gunungsitoli dengan populasi 3 kelas dan sampel penelitian terdiri dari 2 kelas yaitu siswa kelas VIII-B yang berjumlah 20 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII- C yang berjumlah 20 orang sebagai kelas kontrol yang dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2022/2023. Penelitian menggunakan metode eksperimen semu dengan desain Factorial Design. Teknik analisis data adalah analisis varians dua jalur (ANOVA). Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Berdasarkan hasil analisis varian (ANOVA) pada taraf signifikan ? = 0,05, didapat Fh(b) = > Ftabel = 2,901. Dengan demikian Fh(b)>Ftabel, sehingga H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kelompok siswa yang diberikan model problem based learning dengan kel Penelitian ini dilatarbelakangi berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di UPTD SMP Negeri 2 Gunungsitoli, ditemukan masalah yaitu (1) Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa masih tergolong rendah, (2) Siswa mengalami kesulitan membuat langkah-langkah penyelesaian soal dan (3) Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana pengaruh model pembelajaran problem based learning terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari metakognisi siswa. Penelitian ini dilaksanakan di UPTD SMP Negeri 2 Gunungsitoli dengan populasi 3 kelas dan sampel penelitian terdiri dari 2 kelas yaitu siswa kelas VIII-B yang berjumlah 20 orang sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII- C yang berjumlah 20 orang sebagai kelas kontrol yang dilaksanakan pada Tahun Ajaran 2022/2023. Penelitian menggunakan metode eksperimen semu dengan desain Factorial Design. Teknik analisis data adalah analisis varians dua jalur (ANOVA). Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Berdasarkan hasil analisis varian (ANOVA) pada taraf signifikan ? = 0,05, didapat Fh(b) = > Ftabel = 2,901. Dengan demikian Fh(b)>Ftabel, sehingga H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara kelompok siswa yang diberikan model problem based learning dengan kelompok siswa yang diberikan metode ekspositori terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika; (2) Karena pada derajat kepercayaan 0,05 maka hipotesis kedua dapat diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah pada siswa yang memiliki tingkat metakognisi tacit use, aware use, strategic use, dan reflective use; (3) Hasil perhitungan ANOVA dapat diketahui bahwa nilai hasil pengujian hipotesis ketiga pada baris Interaksi A X B menunjukkan bahwa H0 ditolak berdasarkan nilai Fh(I) = > Ftab = 2,901 dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan metakognisi belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. ompok siswa yang diberikan metode ekspositori terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika; (2) Karena pada derajat kepercayaan 0,05 maka hipotesis kedua dapat diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah pada siswa yang memiliki tingkat metakognisi tacit use, aware use, strategic use, dan reflective use; (3) Hasil perhitungan ANOVA dapat diketahui bahwa nilai hasil pengujian hipotesis ketiga pada baris Interaksi A X B menunjukkan bahwa H0 ditolak berdasarkan nilai Fh(I) = > Ftab = 2,901 dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara model pembelajaran dan metakognisi belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika.