Susanne Rodemeier
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kajian Atas Gereja Pentakosta-Kharismatik di Jawa, Indonesia: Sebuah Tantangan Susanne Rodemeier
GEMA TEOLOGIKA: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian Vol. 1 No. 1 (2016): Gema Teologika: Jurnal Teologi Kontekstual dan Filsafat Keilahian
Publisher : Faculty of Theology Duta Wacana Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21460/gema.2016.11.210

Abstract

Abstract Using a recent case study, I am going to show which realities might demand adjusting research methods during every step of ethnographic field research. I am going to show that one can not be equipped with all research methods in advance. I will demonstrate via the progression of my own research why it is necessary to continuously adjust research methods to the broader situation even if it might be quite difficult. The case I present is taken from my most recent research amongst members in charismatic Pentecostal churches on Java, Indonesia. The relationship between my informants and me is evaluated. In my case study, it was necessary to recognize the importance of the cultural peculiarities of the Javanese language, in spite of the fact that Indonesian was spoken. Also the urban research field demanded special methodology. And last, but not least, the pressure informants put on the researcher by treating her as a possible proselyte demanded an unexpected sensitive approach. Abstrak Melalui studi kasus baru-baru ini, saya akan menunjukkan realitas yang mungkin memerlukan penyesuaian langkah demi langkah dari metode penelitian etnografi di lapangan. Seseorang tidak dapat menggunakan seluruh metode penelitian yang ada. Saya akan menunjukkan melalui penelitian yang saya lakukan mengapa perlu untuk terus menyesuaikan metode penelitian dalam situasi yang lebih luas bahkan jika itu mungkin cukup sulit. Kasus ini saya sajikan dari penelitian terbaru saya terhadap anggota di gereja-gereja Pantekosta Karismatik di Jawa, Indonesia. Hubungan antara narasumber saya dan saya dievaluasi. Dalam studi kasus saya, perlu untuk mengetahui pentingnya kekhasan budaya dari bahasa Jawa, terlepas dari kenyataan bahwa hal ini telah dibicarakan di Indonesia. Juga bidang penelitian perkotaan menuntut metodologi khusus. Dan terakhir, namun tidak sedikit, tekanan informan terhadap peneliti dengan memperlakukan saya sebagai seseorang yang tidak beragama menuntut dari saya pendekatan yang sensitif sekali.