Vinus Zai
Sekolah Tinggi Teologi Injili Abdi Allah

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

THE LEADERSHIP MODEL OF THE LORD JESUS: TRANSFORMATIVE LEADERS Vinus Zai; Junianus Zega
Excelsis Deo: Jurnal Teologi, Misiologi, dan Pendidikan Vol. 7 No. 1 (2023): Vol. 7 No. 1 Juni (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Excelsius

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51730/ed.v7i3.113

Abstract

The Lord Jesus Leadership Model in the sense of transformative leaders is a leadership model that should be emulated by world leaders because it is idealized influence, inspiration, intellectual stimulation and individualized consideration. The Lord Jesus' Leadership Model in the sense of transformative leaders brings change in terms of: 1. Transformative Faith and Trust, 2. Transformative Social 3. Transformative Ministry. Ideally, leadership that should be an example for world leaders and church organizations is the leadership model of the Lord Jesus: Transformative leaders who are leaders of leaders.Tulisan ini memiliki tujuan menganalisa tentang Model Kepemimpinan Tuhan Yesus dalam arti transformative leaders merupakan model kepemimpinan yang patut diteladani oleh para pemimpin hamba Tuhan di zaman ini. Model Kepemimpinan Tuhan Yesus diteliti dengan cara deskriptif kualitatif dan dianalisa dengan seksama. Ditemukan bahwa Model Kepemimpinan Tuhan Yesus sangat idealized influence, inspiration, intellectual stimulation dan individualized consideration. Model Kepemimpinan Tuhan Yesus dalam arti transformative leaders membawa perubahan dalam hal: 1. Faith and Trust Transformatif, 2. Social Transformatif 3. Ministry Transformatif. Idealnya kepemimpinan yang patut menjadi teladan bagi para memimpin dunia dan organisasi gereja adala model kepemimpinan Tuhan Yesus: Transformatif leaders yang adalah leader of leaders
Studi Eksegesis Habakuk 3:17-19: Implementasinya dalam Pendampingan Jemaat yang Menurun Hasil Usahanya pada Masa Pandemi Covid-19 Siti Dewi Sirbulan Gea; Vinus Zai
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 6, No 1 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v6i1.482

Abstract

Berbicara mengenai iman Habakuk ketika dalam pelayanan, maka ada banyak kesulitan yang dihadapi, ada banyak kekecewaan yang tidak menyenangkan hati Habakuk tapi Tuhan izinkan untuk Habakuk alami dan Tuhan memberinya kekuatan, hanya Dia yang menyelamatkan. Maka melalui apa yang dialami oleh Habakuk sebagai orang yang percaya, ada muncul pertanyaan kepada orang-orang percaya ketika dalam keadaan kesulitan atau tidak mengenakan, seberapa besar iman mereka untuk terus memuji Tuhan dan mengatakan bahwa hanya Allah saja penyelamat mereka, atau sebaliknya meninggalkan iman mereka. Begitu dahsyatnya cara Habakuk dalam menghadapi kesulitan meskipun pada awalnya ada banyak pertanyaan yang muncul dalam dirinya untuk diungkapkan kepada Tuhan, tatapi pada akhirnya Tuhan menyadarkannya di dalam Habakuk 3:17-19. Untuk mengetahui seperti apa iman Habakuk kepada Tuhan ketika menghadapi kesulitan, maka langkah yang tepat adalah melakukan eksegesis. Adapun hasil eksegesis Habakuk 3:17-19: 1). Orang beriman selalu bersorak-sorak di dalam Tuhan sekalipun dalam kesulitan; 2). Orang beriman percaya bahwa Allah sanggup menyelamatkan dari kesulitan; 3). Orang beriman percaya bahwa hanya Allah saja kekuatan dalam menghadapi kesulitan. Hasil eksegesis ini harus menjadi pemahaman dalam keteguhan iman sebagai orang-orang percaya ketika diperhadapkan kesulitan. Ketika kita memahami bahwa di dalam iman kita yang teguh kepada Tuhan, maka memiliki kepercayaan yang penuh kepada-Nya bahwa hanya Dia yang mampu menyelamatkan dan memberikan kita kekuatan.
Studi Eksegesis Habakuk 3:17-19: Implementasinya dalam Pendampingan Jemaat yang Menurun Hasil Usahanya pada Masa Pandemi Covid-19 Siti Dewi Sirbulan Gea; Vinus Zai
Jurnal Teologi Berita Hidup Vol 6, No 1 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jtbh.v6i1.482

Abstract

Berbicara mengenai iman Habakuk ketika dalam pelayanan, maka ada banyak kesulitan yang dihadapi, ada banyak kekecewaan yang tidak menyenangkan hati Habakuk tapi Tuhan izinkan untuk Habakuk alami dan Tuhan memberinya kekuatan, hanya Dia yang menyelamatkan. Maka melalui apa yang dialami oleh Habakuk sebagai orang yang percaya, ada muncul pertanyaan kepada orang-orang percaya ketika dalam keadaan kesulitan atau tidak mengenakan, seberapa besar iman mereka untuk terus memuji Tuhan dan mengatakan bahwa hanya Allah saja penyelamat mereka, atau sebaliknya meninggalkan iman mereka. Begitu dahsyatnya cara Habakuk dalam menghadapi kesulitan meskipun pada awalnya ada banyak pertanyaan yang muncul dalam dirinya untuk diungkapkan kepada Tuhan, tatapi pada akhirnya Tuhan menyadarkannya di dalam Habakuk 3:17-19. Untuk mengetahui seperti apa iman Habakuk kepada Tuhan ketika menghadapi kesulitan, maka langkah yang tepat adalah melakukan eksegesis. Adapun hasil eksegesis Habakuk 3:17-19: 1). Orang beriman selalu bersorak-sorak di dalam Tuhan sekalipun dalam kesulitan; 2). Orang beriman percaya bahwa Allah sanggup menyelamatkan dari kesulitan; 3). Orang beriman percaya bahwa hanya Allah saja kekuatan dalam menghadapi kesulitan. Hasil eksegesis ini harus menjadi pemahaman dalam keteguhan iman sebagai orang-orang percaya ketika diperhadapkan kesulitan. Ketika kita memahami bahwa di dalam iman kita yang teguh kepada Tuhan, maka memiliki kepercayaan yang penuh kepada-Nya bahwa hanya Dia yang mampu menyelamatkan dan memberikan kita kekuatan.