Nurlia Ikaningtyas
STIKES Bethesda Yakkum

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendampingan Kader Kesehatan dalam Penanganan Kondisi Kegawatdaruratan Anak di Rumah di Kampung Surokarsan Yogyakarta Diah Pujiastuti; Mei Rianita Elfrida Sinaga; Erik Adik Putra Bambang K; Nurlia Ikaningtyas; Noviyanti Riendrasiwi; Twista Ramasasi; Niken Ria Kusuma; Yohana Andriani
Jukeshum: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Edisi Januari 2023
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jukeshum.v3i1.461

Abstract

Gawat darurat adalah kondisi yang mengancam nyawa yang harus dilakukan tindakan dengan cepat dan tepat untuk mencegah kecacatan bahkan kematian. Kondisi gawat darurat tidak hanya terjadi di rumah sakit tetapi juga dalam lingkungan pemukiman warga. Hasil survey awal menunjukkan bahwa di Kampung Surokarsan terdapat banyak balita kurang lebih 60 balita, terbanyak di RW 04. Rata-rata orangtua bekerja dan anak diasuh oleh nenek dan kakek sementara orangtuanya bekerja. Di RW 07 tidak ada posyandu balita dan lansia sehingga kegiatan untuk memonitor tumbuh kembang balita serta monitor lansia dilakukan ke rumah-rumah. Hasil wawancara dengan beberapa kader kesehatan tentang penanganan kegawatdaruratan menyampaikan belum memahami metode-metode penatalaksanaan kegawatdaruratan pada anak secara detail selain itu juga belum pernah ada pelatihan dan pendampingan tentang penanganan kegawatdaruratan pada anak sehingga dirasa perlu dilakukan pelatihan dalam upaya meningkatnya kemandirian ibu dalam penanganan kondisi kegawatdaruratan pada anak di rumah di Kampung Surokarsan Kelurahan Wirogunan Yogyakarta. Tujuan kegiatan ini adalah untu meningkatan literasi melalui pendampingan kader kesehatan dalam penanganan kondisi kegawatdaruratan pada anak di Kampung Surokarsan Yogyakarta. Metode pengabdian dilakukan dengan pelatihan dan pendampingan kepada kader kesehatan. Hasil dari kegiatan ini adalah Hasil pre-test didapatkan nilai rerata 4,7 dan hasil post-test dari kegiatan pelatihan didapatkan nilai rerata 8,6 dari skor total 10. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah perlunya meningkatkan pemahaman literasi kader kesehatan dan ibu-ibu di Kampung Surokarsan tentang pentingnya pemahaman dan perilaku yang tepat dalam mengatasi kasus-kasus atau masalah kegawatdaruratan pada anak dirumah dengan segera.
Accessibility and Good Practices of the COVID-19 Vaccination Program for Vulnerable Groups Ratna Puspita Adiyasa; Nurlia Ikaningtyas; Resta Betaliani Wirata; Sari Mutia Timur
HealthCare Nursing Journal Vol. 5 No. 2 (2023): HealthCare Nursing Journal
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/healthcare.v5i2.3540

Abstract

The COVID-19 pandemic is still ongoing in all parts of the world in the first quarter of 2022. The vaccination program is implemented for all Indonesian people, including vulnerable groups. The purpose of this study was to find out the accessibility and good practices of the COVID-19 vaccination program for vulnerable groups (elderly, disabled, children, and the transgender community) in the Special Region of Yogyakarta. This research is a qualitative research with an explanatory case study research design. Collecting data using the interview method. Furthermore, the data that has been obtained was analyzed by thematic analysis method. The results of the research on 7 participants obtained 25 codes, 5 sub-themes and 2 research themes, namely accessibility and good practice. Accessibility has 3 sub-themes namely administration, information and infrastructure. While good practice consists of 2 sub-themes, namely collaboration and contribution. The conclusion from this study is that in general the vaccination program has been accessible to vulnerable groups, although there are still some obstacles, there are also some good practices from various parties in making the vaccination program successful for vulnerable groups. Researchers suggest that data collection on vulnerable groups can be carried out periodically and continuously. So that it can be used for mapping communication strategies, socialization and implementation of vaccination activities in the future.