Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Representasi Maskulinitas Hegemonik dalam Iklan Suprapto, Deddy
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol 2, No 1 (2018): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.727 KB) | DOI: 10.23887/jppsh.v2i1.14004

Abstract

This research aims at observing how advertisement define hegemonic masculinity and identifying the models of hegemonic masculinity in Indonesia. This research takes and focuses on Gudang Garam’s 2006–2010-released advertisements for the data. This research applies the analytical method of Fairclough's three-dimension of critical discourse analysis. First, the analysis is conducted by describing the advertisements. Then, the interpretation of the contexts of both the primary and secondary data. Finally, the explanation of the socio-cultural dimension. The results of this research shows that there are transformations on the representation of hegemonic masculinity from macho  to metrosexual, which is influenced by capitalism and consumerism. The transformation is only on the physical appearance, not in its essence.
ANALISIS SEMIOTIKA SENAPUR (DAPUR) SEBAGAI PUSAT KEBUDAYAAN SF, Aka Kurnia; Suprapto, Deddy; Sutarjon, Sutarjon
Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Vol 15, No 01 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.345 KB) | DOI: 10.23887/prasi.v15i01.24858

Abstract

ABSTRAK              Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Senapur (dapur) sebagai pusat kebudayaan. Objek penelitian ini adalah ruang Senapur di Rumah tradisional masyarakat Desa Tepal, Kecamatan Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes yang menekankan pada denotasi, konotasi dan mitos. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ruang Senapur sebagai pusat aktivitas masyarakat tidak hanya memiliki fungsi teknis untuk memamasak makanan tetapi juga mempunyai fungsi sosial, budaya dan ritual. Senapur juga menjadi bukti betapa masyarakat Tepal memiliki pemahaman dan kecerdasan sosial yang tinggi.Kata-kata kunci: Dapur, kebudayaan, semiotika, Tepal, SumbawaABSTRACT            This study aims to see how senapur (kitchen) as a cultural center. The object of this research is the senapur room in the traditional house of the Tepal Village community, Batu Lanteh District, Sumbawa Regency. This study uses a qualitative approach with Roland Barthes's semiotic analysis which emphasizes denotation, connotation and myth. The results of this study indicate that senapur space as a center of community activity not only has a technical function for cooking food but also has sosial, cultural and ritual functions. Senapur is also evidence of how the Tepal people have high understanding and sosial intelligence.Keywords: Dapur, culture, semiotic, Tepal, Sumbawa
Memahami Arti Laba melalui “Semak” Martadinata, Sudrajat; Suprapto, Deddy
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol 2, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.592 KB) | DOI: 10.23887/jppsh.v2i2.15975

Abstract

Memahami Arti Laba Melalui “Semak” dipilih sebagai judul karena; Pertama, kata “semak” adalah akronim dari Semiotika Akuntansi. Kita akan melihat bagaimana wajah akuntansi (arti laba) jika ditinjau dari sudut pandang semiotika. Kedua, “semak” memiliki makna literal yang berhubungan dengan objek penelitian ini yaitu Perusahaan Kehutanan sehingga akronim dan objek penelitian memiliki relasi makna. Objek penelitian adalah PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tujuan penelitian ini untuk memahami arti laba yang disajikan dalam laporan tahunan mereka. Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi, Dokumentasi dilakukan dengan mengunduh annual report PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. Fokusnya menganalisis narrative text tentang keseluruhan kondisi perusahaan pada akhir periode akuntansi. Narrative text dianalisa dengan pendekatan semiotika. Hasil penelitian ini menemukan arti laba adalah kesungguhan, prestasi, dan eksistensi diri sebuah perusahaan. Melalui semiotika akuntansi dengan makna kesungguhan, prestasi, dan eksistensi diri sebuah perusahaan diharapkan dapat memperkuat komunikasi bisnis secara intensif.
REPRESENTASI FEMINIS LAKI-LAKI DALAM FILM DOKUMENTER “SURGA KECIL DI BONDOWOSO” Prasetya, Olga Feby; Suprapto, Deddy
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v2i2.28828

Abstract

Film sebagai salah satu media komunikasi massa sekaligus produk budaya populerdipercaya mempunyai andil besar dalam mengkonstruksi berbagai realitas. Nia Dinata merupakan salah satu Sutradara yang sering mengangkat realitas-realitas sosial dalam memproduksi sebuah film. Salah satu realitas sosial yang sering dijadikan tema dalam film yang diproduksi Nia Dinata adalah tentang kesenjangan gender, diskriminasi perempuan, dan tema-tema yang mengisahkan perempuan. Salah satu film Dokumenter pendek karya Nia Dinata berjudul ”Surga Kecil di Bondowoso”. Film ini menceritakantentang seorang ustadz yang tanpa malumelakukan pekerjaan domestik.Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana representasi Feminis laki-laki dalam film “Surga Kecil di Bondowoso”. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis wacana kritis. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis model Sara Mills. Hasil penelitian  ini menyimpulkan bahwa subjek yang menjadi pencerita dalam film Surga Kecil di Bondowoso yang merupakan seorang pemuka agama di lingkungan tempat tinggalnya ternyata seorang feminis laki-laki. Representasi feminis laki-laki dalam film ini dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu pola pikir dan perilaku yang ditampilkan oleh subjek.Kata Kunci: Representasi, Film, Feminis, Feminis Laki-laki,
ANALISIS SEMIOTIKA SENAPUR (DAPUR) SEBAGAI PUSAT KEBUDAYAAN Aka Kurnia SF; Deddy Suprapto; Sutarjon Sutarjon
Prasi: Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Vol. 15 No. 01 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.345 KB) | DOI: 10.23887/prasi.v15i01.24858

Abstract

ABSTRAK              Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Senapur (dapur) sebagai pusat kebudayaan. Objek penelitian ini adalah ruang Senapur di Rumah tradisional masyarakat Desa Tepal, Kecamatan Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika Roland Barthes yang menekankan pada denotasi, konotasi dan mitos. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ruang Senapur sebagai pusat aktivitas masyarakat tidak hanya memiliki fungsi teknis untuk memamasak makanan tetapi juga mempunyai fungsi sosial, budaya dan ritual. Senapur juga menjadi bukti betapa masyarakat Tepal memiliki pemahaman dan kecerdasan sosial yang tinggi.Kata-kata kunci: Dapur, kebudayaan, semiotika, Tepal, SumbawaABSTRACT            This study aims to see how senapur (kitchen) as a cultural center. The object of this research is the senapur room in the traditional house of the Tepal Village community, Batu Lanteh District, Sumbawa Regency. This study uses a qualitative approach with Roland Barthes's semiotic analysis which emphasizes denotation, connotation and myth. The results of this study indicate that senapur space as a center of community activity not only has a technical function for cooking food but also has sosial, cultural and ritual functions. Senapur is also evidence of how the Tepal people have high understanding and sosial intelligence.Keywords: Dapur, culture, semiotic, Tepal, Sumbawa
Representasi Maskulinitas Hegemonik dalam Iklan Deddy Suprapto
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol. 2 No. 1 (2018): April
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.727 KB) | DOI: 10.23887/jppsh.v2i1.14004

Abstract

This research aims at observing how advertisement define hegemonic masculinity and identifying the models of hegemonic masculinity in Indonesia. This research takes and focuses on Gudang Garam’s 2006–2010-released advertisements for the data. This research applies the analytical method of Fairclough's three-dimension of critical discourse analysis. First, the analysis is conducted by describing the advertisements. Then, the interpretation of the contexts of both the primary and secondary data. Finally, the explanation of the socio-cultural dimension. The results of this research shows that there are transformations on the representation of hegemonic masculinity from macho  to metrosexual, which is influenced by capitalism and consumerism. The transformation is only on the physical appearance, not in its essence.
Memahami Arti Laba melalui “Semak” Sudrajat Martadinata; Deddy Suprapto
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol. 2 No. 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.592 KB) | DOI: 10.23887/jppsh.v2i2.15975

Abstract

Memahami Arti Laba Melalui “Semak” dipilih sebagai judul karena; Pertama, kata “semak” adalah akronim dari Semiotika Akuntansi. Kita akan melihat bagaimana wajah akuntansi (arti laba) jika ditinjau dari sudut pandang semiotika. Kedua, “semak” memiliki makna literal yang berhubungan dengan objek penelitian ini yaitu Perusahaan Kehutanan sehingga akronim dan objek penelitian memiliki relasi makna. Objek penelitian adalah PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tujuan penelitian ini untuk memahami arti laba yang disajikan dalam laporan tahunan mereka. Pengumpulan data dengan teknik dokumentasi, Dokumentasi dilakukan dengan mengunduh annual report PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk. Fokusnya menganalisis narrative text tentang keseluruhan kondisi perusahaan pada akhir periode akuntansi. Narrative text dianalisa dengan pendekatan semiotika. Hasil penelitian ini menemukan arti laba adalah kesungguhan, prestasi, dan eksistensi diri sebuah perusahaan. Melalui semiotika akuntansi dengan makna kesungguhan, prestasi, dan eksistensi diri sebuah perusahaan diharapkan dapat memperkuat komunikasi bisnis secara intensif.
REPRESENTASI FEMINIS LAKI-LAKI DALAM FILM DOKUMENTER “SURGA KECIL DI BONDOWOSO” Olga Feby Prasetya; Deddy Suprapto
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol. 2 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v2i2.28828

Abstract

Film sebagai salah satu media komunikasi massa sekaligus produk budaya populerdipercaya mempunyai andil besar dalam mengkonstruksi berbagai realitas. Nia Dinata merupakan salah satu Sutradara yang sering mengangkat realitas-realitas sosial dalam memproduksi sebuah film. Salah satu realitas sosial yang sering dijadikan tema dalam film yang diproduksi Nia Dinata adalah tentang kesenjangan gender, diskriminasi perempuan, dan tema-tema yang mengisahkan perempuan. Salah satu film Dokumenter pendek karya Nia Dinata berjudul ”Surga Kecil di Bondowoso”. Film ini menceritakantentang seorang ustadz yang tanpa malumelakukan pekerjaan domestik.Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana representasi Feminis laki-laki dalam film “Surga Kecil di Bondowoso”. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode analisis wacana kritis. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis model Sara Mills. Hasil penelitian  ini menyimpulkan bahwa subjek yang menjadi pencerita dalam film Surga Kecil di Bondowoso yang merupakan seorang pemuka agama di lingkungan tempat tinggalnya ternyata seorang feminis laki-laki. Representasi feminis laki-laki dalam film ini dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu pola pikir dan perilaku yang ditampilkan oleh subjek.Kata Kunci: Representasi, Film, Feminis, Feminis Laki-laki,
REPRESENTASI FEMINISME DALAM FILM 7 HARI 7 CINTA 7 WANITA Wiwin Triana Indah Lestari; Deddy Suprapto
KAGANGA KOMUNIKA: Journal of Communication Science Vol. 2 No. 1 (2020): Edisi 2
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.648 KB) | DOI: 10.36761/kagangakomunika.v2i1.624

Abstract

Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana representasi feminisme dalam film 7 Hari 7 Cinta 7 Wanita. Film ini mengangkat isu-isu sensitif tentang perempuan dengan menampilkan 7 wanita dengan masalah yang berbeda-beda. Penelitian ini bersifat kualitatif dan data-data dalam film tersebut dibedah menggunakan pisau analisi wacana kritis Sarah Mills yang memusatkan perhatiannya pada wacana mengenai feminisme bagaimana wanita ditampilkan dalam teks, baik dalam novel, gambar, foto, ataupun dalam berita. Titik perhatian dari perspektif wacana feminis adalah menunjukkan bagaimana teks bias dalam menampilkan wanita. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai feminisme di dalam film ini lebih mengangkat tentang perempuan yang telah memperjuangakan persamaan gender dalam bidang ekonomi yaitu seperti perempuan-perempuan pada tokoh ini bekerja untuk membiaayai keluarga mereka. Seperti bekerja sebagai buruh tekstil untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga serta biaya bersalinnya, sebagai pelacur untuk mengobati kangker mulut rahim yang diderita, dan ningsih yang bekerja dikantor untuk membiayai keluarganya. Film sendiri memiliki kekuatan di masyarakat, dimana film media yang sangat dekat dengan masyrakat untuk membentuk opini masyrakat tentang kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budayaKata Kunci: Feminisme; Perempuan; Film; Representasi; Bias Gender.
AN OVERLOOKED POTENTIAL OF A FANTASY FILM TO HONE CRITICAL GENDER LITERACY Nurhadianty Rahayu; Siti Habsah; Deddy Suprapto
ENGLISH Vol 17 No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/english.v17i2.15101

Abstract

This study attempts to explore the potentiality of a fantasy film, i.e., Maleficent, to be used as a tool to sharpen language learners’ critical literacy toward the issue of gender construction. The purpose of the study is to unravel the genre of fantasy film as a space to deconstruct the way gender is represented. This study borrows the framework of postcolonial feminism in deconstructing and reconstructing the portrayal of the main female protagonist. As the study also discusses the insights of using film as a tool to facilitate language learning, the data is also gained from the teacher-student written and verbal reflection. The reflection data is then analyzed using narrative analysis proposed by (Creswell, 2012). The study gives insights into how fantasy films can be used for language teaching. The analysis of Maleficent as a powerful tool to sharpen language learners’ critical gender literacy.