Isnaini Karunia Lilla
ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Pola Asuh Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Isnaini Karunia Lilla; Anik Enikmawati; Nurul Istiqomah
Jurnal Anestesi Vol. 1 No. 2 (2023): April : Jurnal Anestesi
Publisher : Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59680/anestesi.v1i2.577

Abstract

Stunting or short growth occurs when children do not receive the right kind of nutrition, especially in the womb and during the first two years of life. Children who are short, it means that their body growth and brain development has decreased and suffered permanent and irreversible damage. Children who experience stunting will have a greater risk of disease and death. The problem of nutritional deficiency is one of the most common problems in developing countries, such as Indonesia. To determine the relationship between parenting and the incidence of stunting in children. This study used a cross sectional design . The results showed that there was no relationship between parenting patterns and the incidence of stunting in children with a p-value of 0.150 > 0.5. The nutritional status of children, the majority of children have normal height with a total of 15 respondents (75%), 4 respondents (20%) have high height and 1 (5%) respondents have short height so that they are at risk of stunting, The level of parenting shows that parenting patterns are mostly in the high category of 17 respondents (85%) and there is no relationship between parenting patterns and the incidence of stunting in children.
HUBUNGAN POLA ASUH TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA ANAK Dwi Yuningsih; Isnaini Karunia Lilla; Anik Enikmawati; Nurul Istiqomah; Muhamamdi Anis Sumaji
Jurnal Kesehatan dan Kedokteran Vol. 1 No. 2 (2022): Juni: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukeke.v1i2.929

Abstract

Latar Belakang: Stunting atau pertumbuhan pendek, terjadi ketika anak-anak tidak menerima jenis nutrisi yang tepat, terutama di rahim dan selama dua tahun pertama kehidupan. Anak anak yang mengalami pendek, berarti pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak mereka telah menurun dan mengalami kerusakan permanen dan bersifat irreversibel. Anak-anak yang mengalami stunting akan memiliki resiko yang lebih besar untuk terkena penyakit dan kematian. Masalah kekurangan nutrisi ini menjadi salah satu permasalahan yang banyak ditemukan di negara berkembang, seperti negara Indonesia. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pola asuh terhadap kejadian stunting pada anak. Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan pola asuh terhadap kejadian stunting pada anak dengan nilai p-value 0.150 > 0.5. Kesimpulan: Status gizi pada anak mayoritas anak memiliki tinggi badan yang normal dengan jumlah 15 responden (75%), 4 responden (20%) memiliki tinggi badan yang tinggi dan 1 (5%) responden memiliki tinggi badan yang pendek sehingga beresiko stunting, tingkat pola asuh menunjukkan bahwa pola asuh orang tua sebagaian besar berada pada kategori tinggi 17 responden (85%) dan tidak ada hubungan pola asuh terhadap kejadian stunting pada anak.