Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Spasial Aksesibilitas Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Jember M. Habibullah Arief; Khoirunnisa' Afandi; Kustin; Irvan Faris Arifin; Nadya Faizatul Laily
Jurnal Minfo Polgan Vol. 12 No. 2 (2023): Artikel Penelitian 2023
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33395/jmp.v12i2.12984

Abstract

Kabupaten Jember di Jawa Timur, wilayah terluas ke-3, memiliki topografi dan kondisi sosial-ekonomi yang beragam. Namun, ketersediaan fasilitas kesehatan tidak memadai dan merata, tidak sesuai dengan standar WHO 1:10.000. Distribusi dan aksesibilitas fasilitas kesehatan sangat penting untuk pelayanan kesehatan berkualitas dan mengurangi disparitas wilayah. Tingkat aksesibilitas fasilitas kesehatan berhubungan dengan angka kematian, semakin tinggi aksesibilitas, semakin rendah angka kematian, karena masyarakat di wilayah sulit dijangkau lebih rentan terhadap kondisi kesehatan yang tidak terdeteksi dengan cepat. Pemanfaatan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) memberikan gambaran yang akurat dan efisien mengenai ketersediaan, distribusi, dan aksesibilitas fasilitas kesehatan di suatu wilayah. Uji akurasi dan ketidakpastian data spasial diperlukan untuk meningkatkan akurasi analisis aksesibilitas. Penelitian ini mengidentifikasi masalah kesehatan dan bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Jember melalui optimalisasi distribusi fasilitas kesehatan. WHO mendorong distribusi fasilitas kesehatan yang merata untuk meminimalisir risiko kesehatan dan memastikan aksesibilitas bagi seluruh masyarakat. Hasil penelitian mengidentifikasi adanya uncertainty data akibat inkonsistensi data dari pemerintah daerah dan pusat. Terdapat kesenjangan luas wilayah administrasi Kabupaten Jember mencapai 7,011 km², dengan selisih rata-rata sekitar 0,92 km² untuk setiap kecamatan, dan RMSE sebesar 2,12. Dalam analisis ditemukan pola persebaran yang acak untuk 12 RSU dengan Z-Score 0.575. Sementara untuk 50 puskesmas, terlihat pola persebaran yang cenderung terdispersi dengan Z-Score 2.405. Hasil analisis menyebutkan terdapat 921,897 km² wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh RSU, RSK, maupun puskesmas, menunjukkan daerah tersebut belum tercakup oleh sistem pelayanan kesehatan.
IMPLEMENTASI DIGITAL MARKETING MELALUI PERIKLANAN MEDIA SOSIAL UNTUK MENDUKUNG VISIBILITAS PRODUK UMKM M. Habibullah Arief; Emha Diambang Ramadhany; Aditya Fian Wirayudha; Irvan Faris Arifin
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023): Volume 4 Nomor 4 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i4.18874

Abstract

Perkembangan teknologi dalam era pemasaran digital telah mengubah cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan, meningkatkan personalisasi, dan memanfaatkan berbagai saluran digital untuk mencapai audiens yang lebih luas. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan visibilitas dan sarana pemasaran bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui implementasi digital marketing dengan fokus pada periklanan media sosial. Kantin Universitas dr. Soebandi Jember diidentifikasi sebagai objek mitra UMKM yang sangat relevan untuk mengimplementasikan strategi promosi melalui media sosial. Dikarenakan Kantin Universitas dr. Soebandi Jember merupakan salah satu fasilitas kampus yang bersifat publik tetapi belum menerapkan digital marketing. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah berdasarkan pendekatan partisipatif dengan melibatkan pemilik UMKM sebagai mitra dalam proses implementasi digital marketing. Tim pengabdian mengidentifikasi kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi dalam pemasaran produk mereka. Sosialisasi pentingnya promosi melalui media sosial saat ini menjadi kunci dalam membangun hubungan yang kuat antara merek dan konsumen, dan mengakses pasar yang luas. Selanjutnya, strategi digital marketing melalui Instagram diterapkan untuk meningkatkan visibilitas produk UMKM. Hasil dari pengabdian menunjukkan bahwa implementasi digital marketing melalui periklanan media sosial berhasil meningkatkan visibilitas produk, dari awalnya hanya enam akun yang terjangkau, melonjak secara impresif menjadi 24.419 akun. Pengabdian ini memiliki dampak positif pada UMKM sebagai motor penggerak perekonomian lokal. Selain itu, pengabdian ini juga menghasilkan pembelajaran bagi pemilik UMKM tentang potensi dan manfaat digital marketing dalam meningkatkan daya saing.