Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kesetaraan Gender dan Kebijakan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Anak Agung Ayu Intan Pramiswari; Tedi Erviantono; Ni Wayan Radita Novi
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol. 7 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsh.v7i2.66694

Abstract

Kebijakan kesehatan merupakan kebijakan publik. Tujuan dari kebijakan kesehatan ialah guna menyiapkan pola pencegahan, pelayanan yang memerhatikan pada pemeliharaan kesehatan, pengobatan penyakit dan perlindungan terhadap kaum rentan. Penelitian ini mengkaji tentang akomodasi kesetaraan gender dalam kebijakan khususnya Pengarusutamaan Gender dalam pelaksanaan kebijakan kesehatan masyarakat khususnya dalam pelaksanaan posyandu yang tercantum pada Keputusan Bupati Badung Nomor 1931/0413/HK/2022 Tentang Penetapan Jumlah Posyandu dan Kader Posyandu Pada Sub Kegiatan Peningkatan Upaya Promosi Kesehetan, Advokasi, Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat. Melihat adanya suatu Pengarustamaan Gender dalam pembangunan khususnya dalam kebijakan terdapat suatu pernyataan bahwa masyarakat Bali cenderung sistem kekerabatan Patrilineal yang terasumsi patriarki. Jenis penelitian ini tergolong kualitatif. Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis, lisan dari informan dan perilaku yang diamati. Selanjutnya metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lalu, teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif, pengolahan data dilakukan dengan melalui tiga tahapan yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil temuan terdapat kesimpulan bahwa adanya akomodasi kesetaraan gender yang beragam dari sisi eksternal maupun internal. Melihat adanya komposisi perempuan dan laki-laki dari sisi internal pelaksanaan kebijakan ini sudah cenderung optimal sedangkan dari sisi eksternal yaitu masyarakat masih terdapat komposisi ketidaksetaraan dalam gender.