Arif Jamaluddin Malik, Arif Jamaluddin
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEBENARAN DALAM ILMU FIQH Malik, Arif Jamaluddin
The Indonesian Journal of Islamic Family Law Vol 2 No 2 (2012): Desember 2012
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah dan Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.288 KB)

Abstract

Kebenaran selalu menjadi obyek nilai yang paling tinggi dalam setiap cabang ilmu pengetahuan, tidak terkecuali dalam ilmu fiqh. Sebagai sebuah pengetahuan tentang hokum Islam, fiqh tidak dapat dilepaskan dengan nilai kebenaran yang dicapai, terlebih persoalan fiqh bukan sekadar dialektika ilmu semata, tetapi ketentuan fiqh yang dihasilkan akan menjadi dasar pelaksanaan amaliah bagi seorang muslim. Sebagai sebuah ilmu, tentu fiqh memiliki sifat terbuka bagi siapa saja yang berusaha untuk mengkaji maupun menghasilkan ketentuan fiqh yang baru dengan tetap berpedoman pada al-Qur’an dan al-Sunnah. Akan tetapi pada sisi yang lain, memunculkan persoalan atas nilai kebenaran yang dihasilkan apakah bersifat mutlak atau relative? Pemahaman terhadap kebenaran dalam ilmu fiqh menjadi penting karena berdampak pada sikap yang membentuk kepribadian seorang muslim terutama dalam pelaksananaan hokum Islam di tengah masyarakat. Fanatisme madhab merupakan salah satu di antara dampak (negative) pemahaman yang menganggap bahwa kebenaran dalam ilmu fiqh bersifat mutlak sehingga membuat seseorang menjadi tidak toleran dengan orang lain yang berbeda madhab.
Sejarah Sosial Hukuman Peminum Khamr Malik, Arif Jamaluddin
al-Daulah: Jurnal Hukum dan Perundangan Islam Vol 3 No 1 (2013): April 2013
Publisher : Prodi Siyasah Jinayah (Hukum Tata Negara dan Hukum Pidana Islam) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14.415 KB) | DOI: 10.15642/ad.2013.3.1.42-56

Abstract

Abstract: Penalty for a drinker can not be separated from the development and changes in society. As one of the many provisions of a criminal penalty, drinker should remain be punished. However, in practice, there are differences in accordance with the implementation of penalty for a drinker. It is about the amount and limit of the punishment given to a drinker. This is because al-Quran does not explicitely mention the legal sanctions for a drinker. In contrast to the punitive sanction for the variant of violations of a criminal penalty, such as fornication, adultery, and theft of the mentioned amount and limit of their sentence. The differences in the application of a criminal penalty for drinkers at the Prophet’s time time and after indicate that although the substantive criminal penalty should remain in force, but in the application might be heavier or at least equal as the former penalty. Those facts indicate that Islamic law is related to the changes and development of society. Thus, there is an interplay circumstance between Islamic law and the developments and changes in society, or in otherwise.Keywords: History, penalty, liquor, criminal penalty