Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Konvergensi Televisi Dan Media Sosial Dalam Distribusi Konten Berita Dwi Firmansyah
Jurnal Visi Komunikasi Vol 22, No 01 (2023): MEI 2023
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/visikom.v22i01.15672

Abstract

Media sosial dengan cepat menjadi outlet stasiun televisi dalam menayangkan berita di luar program yang dimilikinya. Pengabungan platform yang sudah nyata dilakukan adalah penggabungan media sosial dengan media kontemporer televisi. Konvergensi televisi dan media sosial berpotensi mendukung masa depan ekonomi baru untuk jurnalisme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konvergensi televisi dan media sosial dalam distribusi konten berita daerah di SCTV.  Teori yang mendukung penelitian ini adalah konvergensi kontinum. Model ini berfungsi sebagai instrumen untuk mendefinisikan dan mengevaluasi tahapan proses konvergensi yang terjadi dalam suatu ruang berita, dan bukan untuk menilai keberhasilan suatu ruang berita. Lima tahap tersebut terdiri atas tahap cross promotion, cloning, coopetition, content sharing, full convergence.Studi kasus digunakan sebagai suatu penjelasan komprehensif yang berkaitan dengan berbagi aspek seseorang, suatu kelompok, suatu organisasi, suatu program atau suatu situasi kemasyarakatan yang diteliti, diupayakan dan ditelaah sedalam mungkin. Studi kasus fokus pada distribusi konten berita daerah pada kanal Liputan 6 di Youtube. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan obeservasi lingkungan terhadap sampel penelitian. Key informan adalah Manajer Pengembangan Konten Berita Daerah, Lita Hariyani, yang bertanggung jawab merancang konten dan mendistribusikan konten berita dari biro daerah di seluruh Indonesia untuk ditayangkan di televisi dan media sosial.
CROSS PROMOTION PROGRAM BERITA DALAM KONVERGENSI TELEVISI DAN MEDIA SOSIAL Dwi Firmansyah; Alifiah Ghaniyyu Widyaningrum; Rika Jessica Rahma
Perspektif Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Politik dan Komunikasi Bisnis Vol 7, No 1 (2023): Perspektif Komunikasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/pk.7.1.115-130

Abstract

Dalam konvergensi media massa, penggunaan media sosial sebagai alat untuk mempromosikan konten media membantu meningkatkan lalu lintas situs, membangun citra media massa, dan meningkatkan jangkauannya. Saat ini, mayoritas pemirsa muda dan dewasa televisi mendapatkan informasi terlebih dahulu dari media sosial. Itu sebabnya, sangat penting bagi media televisi untuk mempopulerkan dirinya dan program-programnya melalui media sosial. Metode promosi TV melalui media sosial yang paling efisien adalah personalisasi, hosting berita di media sosial, memposting materi video, audio dan foto, siaran langsung, komunikasi langsung dengan pembaca jejaring sosial. Pengelola newsroom atau redaksi media mengapresiasi tren positif penggunaan media sosial karena membantu mempromosikan informasi program berita yang akan ditayangkan dan meningkatkan kesadaran pemirsa terhadapnya.Teori yang mendukung penelitian ini adalah konvergensi kontinum. Model ini berfungsi sebagai instrumen untuk mendefinisikan dan mengevaluasi tahapan proses konvergensi yang terjadi dalam suatu ruang berita, dan bukan untuk menilai keberhasilan suatu ruang berita. Lima tahap tersebut terdiri atas tahap cross promotion, cloning, coopetition, content sharing, full convergence.Studi kasus ini memfokuskan pada tahapan cross promotion, yaitu bagaimana pengelola newsroom televisi saling mempromosikan konten berita “Jokowi Mantu: Pernikahan Kaesang dan Erina” melalui media sosial dan sebaliknya program berita yang tayang di media sosial juga dipromosikan di televisi. Hasil penelitian menunjukkan promosi silang dilakukan dengan menggunakan foto, video, ads lips, yang dipublikaskan pada program liputan 6 SCTV, akun resmi media sosial Liputan 6 dan media sosial pribadi presenter.