Ulhiyah Ulhiyah
Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tradisi Pembacaan Qs. At-taubah ayat 128-129 di Pondok Pesantren Roudhatul Qoni’in Serang (Study Living Qur’an): Living Qur'an Nur Ummah; Ulhiyah Ulhiyah; Bella Yuskhan
Hamalatul Qur'an : Jurnal Ilmu Ilmu Alqur'an Vol. 3 No. 1 (2022): June 2022
Publisher : Pondok Pesantren Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/hq.v3i1.32

Abstract

Berbagai kalangan masyarakat, termasuk santriwati di Pondok Pesantren Roudhatul Qoni’in Serang, aktif terlibat dalam usaha umat Islam dalam berinteraksi dengan al-Qur’an. Salah satu contohnya adalah melalui pembacaan Qs. Al-Taubah ayat 128-129. Meskipun isi pesan dalam ayat tersebut menjelaskan tantangan berat dalam dakwah yang dihadapi oleh Nabi Muhammad SAW dan perintah untuk berserah diri kepada Allah SWT, namun di Pondok Pesantren Roudhatul Qoni’in Serang, pembacaan dua ayat ini dimaknai sebagai amalan untuk mempermudah rezeki. Dalam konteks ini, pembacaan ayat-ayat tersebut dijadikan sebagai sarana untuk mempermudah rezeki dan segala urusan. Hal ini merupakan salah satu bentuk pengaplikasian dan interpretasi praktis dari ayat-ayat al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari di pesantren tersebut. Penelitian ini adalah sebuah penelitian yang dilakukan langsung di lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif, di mana peneliti secara aktif terlibat dalam pengamatan dan pengumpulan data. Data yang terkumpul dianalisis dengan cara menjelaskan fakta-fakta yang diamati di lapangan dan kemudian diambil kesimpulan berdasarkan analisis tersebut. Hasil temuan  di lapangan bahwa pembacaan Qs. At-Taubah ayat 128-129 di pondok pesantren raudhatul qoni’in serang ini dilaksanakan rutin  sebanyak tiga kali pada setiap  selesai Wirid ba’da shalat Subuh dan Maghrib dibaca secara berjamaah tentunya dengan bacaan yang benar dan bertempat di mesjid pesantren yang dipimpin langsung oleh H. Ahmad Atthoilah selaku pemimpin pesantren. Latar belakang dari pembacaan dua ayat ini adalah untuk membiasakan para santriwati berzikir dengan menggunakan ayat-ayat al-Qur’an dan mengamalkan zikir tersebut secara istikamah, juga untuk memperoleh faedahnya