Nisrina Nayla Putri
MAN Insan Cendekia OKI

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Uji Sentrifus dan Sedimentasi Tingkat Prevalensi Parasit Gastrointestinal Feses Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) Konservasi Eksitu Taman Nasional Way Kambas Assyafa Hazia Rahma Laili Suwandi; Nisrina Nayla Putri; Afryansyah Afryansyah
Jurnal Penelitian Sains Vol 25, No 2 (2023)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56064/jps.v25i2.835

Abstract

Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan salah satu kekayaan fauna di Indonesia yang sudah digolongkan menjadi satwa langka berdasarkan Undang- Undang No. 5 Tahun 1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya per- lu dilindungi dan dilestarikan. Bentuk ancaman yang dapat mengganggu keberhasilan konser- vasi dan pelestarian terhadap gajah salah satunya karena gangguan kesehatan gajah itu sendi- ri. Dengan penelitian mengenai tingkat prevalensi parasit gastrointestinal yang ditemukan pada feses Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) dapat menjadi acuan dalam pen- gadaan konservasi gajah selanjutnya. Untuk tercapainya penelitian tersebut, dilakukan per- bandingan menggunakan metode uji sentrifus dan uji sedimentasi terhadap sepuluh sampel feses segar Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) dengan tipe konservasi eksitu dan insitu di Taman Nasional Way Kambas yang terletak di Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung. Selanjutnya sampel feses diuji di laboratorium FMIPA Universitas Lampung untuk mengetahui keberadaan parasit gastrointestinal. Data yang diperoleh kemudian dianalisis se- cara deskriptif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari sepuluh fases Gajah Sumatera yang diambil terdapat sepuluh sampel positif paramphistomum sp dan tujuh sampel gajah bernama Beri, Ferdi, Arni, Poni, Denis, Robi, dan Gadar positif Triplumria sp. Sementara itu, dari uji sedimentasi yang dilakukan tidak teridentifikasi telur cacing pada sepuluh sampel gajah suma- tera di Taman Nasional Way Kambas.