Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

OPTIMASI AKTIVITAS ENZIM SELULASE OLEH KONSORSIUM BAKTERI SELULOLITIK DARI SALURAN PENCERNAAN RAYAP Cryptotermes sp. UNTUK PEMANFAATAN JERAMI PADI Peristiwati Peristiwati; Yayan Sanjaya; Anggi Istiqomah
BIOTIKA Jurnal Ilmiah Biologi Vol 21, No 1 (2023): BIOTIKA JUNI 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/biotika.v21i1.46462

Abstract

Enzim selulase merupakan enzim komersial yang berperan penting sebagai biokatalis dalam berbagai proses industri, seperti industri tekstil, kertas, makanan, medis, detergen, dan lainnya. Produksi enzim selulase dapat dilakukan dengan pemanfaatan limbah selulosa, salah satunya jerami padi. Di Indonesia, jerami padi merupakan limbah pertanian terbesar namun pemanfaatannya belum optimal, biasanya digunakan untuk makanan ternak, media tumbuh jamur atau dibakar di lahan pertanian. Substrat selulosa dapat dihidrolisis oleh mikroorganisme selulolitik, salah satunya bakteri yang berasal dari saluran pencernaan rayap. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pH dan suhu yang optimal untuk produksi selulase bakteri yang diisolasi dari saluran pencernaan rayap Cryptotermes sp. Seleksi bakteri selulolitik dilakukan pada media Carboxymethylcellulose (CMC) dengan indikator adanya zona bening yang dihasilkan di sekitar koloni bakteri selulolitik. Pre-treatment secara mekanik dan kimiawi dilakukan terlebih dahulu pada substrat jerami padi. Media SmF digunakan sebagai media produksi enzim selulase. Penentuan suhu dan pH optimal yaitu dengan variasi suhu 36,5 oC dan 37,5oC, sedangkan variasi pH medium 7 dan 8. Aktivitas enzim selulase diukur dengan penghitungan gula pereduksi menggunakan reagen 3,5-dinitrosalicylic acid. Dari hasil penelitian diketahui bahwa konsorsium bakteri selulolitik R3-1, R4-3, dan R7-3 berturut-turut merupakan genus bakteri Achromobacter sp., dan Pseudomonas sp. Konsorsium bakteri ini dapat menghasilkan enzim selulase tertinggi sebesar 8,93 U/mL pada waktu inkubasi 24 jam dengan pH medium 7 dan suhu inkubasi 36,5oC.