Sakiman Hidayat Ansanoor, Sakiman Hidayat
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau Dalam Perlindungan Anak Ansanoor, Sakiman Hidayat
Jurnal Selat Vol 5 No 1 (2017): JURNAL SELAT
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.412 KB)

Abstract

Children play a pivotal role in a country’s development. Indonesia has given security and protection towards each child in the country, in which it is part of the government policy and it has been billed as part of the State Law. In this case Act 34 2015, discusses about the changes of Act 23, 2002 in Children’s Protection which given the order to the regional government to execute the Children’s protection in the region. Riau Archipelago Province Government has carried out its duties in providing Child Protection in the region by regulating a Region Act 7,2010 for Children’s Protection Implementation. This Region Act is still in line with Children’s Protection Act 23, 2002. However, based on the research, there are still many loopholes in this Region Act as it has not accomodateregulations about the definition of children, definition of family, definition of children’s right, repayment of expenses incurred for medical care, children with disabilities, and children from mixed marriage. Therefore, Riau Archipelago Province Government has not been able to fully perform its duties and serve its roles in providing protection to the childrenin Riau Archipelago Province. The Riau Archipelago Region Act 7, 2010 about Children’s Protection Implementation is no longer relevant to the current children’s condition in Riau Archipelago. Hence, there must be an amendment to the Region Act 7, 2010 especially in certain substances which are based on the Old Children’s Protection Act. Keywords: Children’s Protection   Anak memiliki peran besar dalam pembangunan bangsa. Indonesia memberikan perlindungan kepada setiap anak, hal ini terlihat dari kebijakan pemerintah yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan tepatnya Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang mengamatkan pemerintah daerah untuk melaksanakan perlindungan anak di daerah. Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau telah menjalankan tugasnya memberikan perlindungan anak didaerah dengan dibentuknya Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Nomor 7 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak. Peraturan Daerah tersebut masih merujuk pada Undang-Undnag Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002. Namun berdasarkan hasil penelitian, Perda tersebut masih memiliki terdapat banyak kekurangan karena Perda belum mengakomodir aturan tentang definisi anak, definisi keluarga, definisi hak anak, restitusi, anak penyandang disabilitas, dan anak dari perkawinan campuran. Sehingga pemerintah Provinsi Kepulauan Riau belum dapat melaksanakan tugasnya dan menjalankan perannya dalam memberikan perlindungan anak di daerah provinsi Kepulauan Riau dengan maksimal. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 7 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak sudah tidak relevan dengan kondisi anak di Provinsi Kepulauan Riau saat ini. Oleh karena itu perlu dilakukan revisi Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010, khususnya substansi tertentu dari Perda yang dibentuk atas dasar undang-undang perlindungan anak yang lama. Kata kunci: Perlindungan Anak
Tinjauan Yuridis Kebijakan Penyuluhan Keluarga Berencana di Provinsi Kepulauan Riau Ansanoor, Sakiman Hidayat
Jurnal Selat Vol 4 No 2 (2017): JURNAL SELAT
Publisher : Program Studi Ilmu Hukum Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (904.169 KB)

Abstract

Law number 52 of 2009 on the development of population and family development has formulated a policy to achieve the goal of a prosperous family, through a policy of family planning counseling. Riau Archipelago Province as the local government has not been able to implement the policy to the fullest because it has not had a civil servants as family planning counselor. Keywords: Family Planning Counseling   Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga telah merumuskan kebijakan untuk mencapai tujuan keluarga sejahtera, melalui kebijakan penyuluhan keluarga berencana. Provinsi Kepulauan Riau sebagai pemerintah daerah belum dapat melaksanakan kebijakan tersebut secara maksimal karena belum memiliki PNS sebagai tenaga penyuluh keluarga berencana. Kata kunci: Penyuluhan Keluarga Berencana
ANALISIS DETERMINAN PERILAKU SEKSUAL BERESIKO REMAJA DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU Ansanoor, Sakiman Hidayat; Pratiwi, Diah Ayu
KOPASTA : Jurnal Program Studi Bimbingan Konseling Vol 8, No 2 (2021): JURNAL KOPASTA (NOVEMBER 2021)
Publisher : UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN, BATAM, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/kop.v8i2.3527

Abstract

Penelitian seksual pranikah beresiko remaja merupakan permasalahan yang sering terjadi di Indonesia, terutama di Provinsi Kepulauan Riau. Berdasarkan laporan Survei Kineja Akuntabilitas Program (SKAP) KKBPK tahun 2018 dinyatakan bahwa remaja di Provinsi Kepulauan Riau banyak yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah dibandingkan tahun 2017. Pada tahun 2016 jumlah remaja yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah sebesar 4,6 persen (RPJMN, 2016). Pada tahun 2017 jumlah remaja yang mengaku pernah melakukan hubungan seksual pranikah meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 3,6 persen, (RPJMN, 2017). Sedangkan, pada tahun 2018 jumlah remaja yang mengaku pernah melakukan hubungan seksual pranikah menurun sebesar 4,6 persen (SKAP, 2018). Data tersebut memberikan gambaran mengenai masih kurangnya pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi, resiko berhubungan seksual dan kemampuan untuk menolak hubungan seksual yang tidak mereka inginkan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa faktor yang paling berpengaruh dalam perilaku seksual beresiko remaja di Provinsi Kepulauan Riau. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode cross sectional dan bersumber dari data RPJMN 2016 – 2018. Hasil penelitian menyatakan bahwa determinan perilaku seksual beresiko pada remaja di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2016-2018 adalah kelompok umur, sikap remaja dan status pernah mengkonsumsi NAPZA. determinan yang paling dominan adalah sikap remaja terhadap hubungan seksual pranikah.