Ichlasul Ayyub
Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DISORGANISASI SOSIAL TENAGA KERJA VIETNAM DI JEPANG Ichlasul Ayyub
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 12, No 3 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jas.v12i3.67791

Abstract

Japan is one of the most powerful economies in the world. A high economy makes the lives of Japanese residents happier, the proof that crime cases in Japan is low. Crime’s can be caused by various factors and can be committed by anyone, indigenous people, or immigrants. Japan, which incidentally has a good economy condition, will certainly attract people from all over the world to come to Japan, as workers, students, or as tourists. From that many immigrants, not all of them obey the rules in Japan, few of them commit crimes. Immigrants who commit crimes come from various countries, but the most significant are immigrants from Vietnam. The number of Vietnamese immigrants who commit crimes in Japan is relatively increasing every year. The purpose of this study is to analyze the phenomenon of increasing crime committed by Vietnamese immigrants using the perspective of social disorganization and the concept of poverty, a concept from Anthony Giddens. This research is a qualitative descriptive research using literature study method. The results of the analysis show that the unstable economy in the country of origin and the large number of Japanese companies investing in Vietnam have made many parents send their children to work in Japan. Sometimes because of the strong desire of parents who are not balanced with the mental maturity of the child. Mental instability triggers people to do things that are forbidden. Differences in norms, economics, and high socio-cultural differences between Vietnam and Japan also led to social disorganization.Keywords: Vietnamese Crime; Japan; Social Disorganization; The Concept of Poverty AbstrakJepang adalah salah satu negara dengan perekonomian yang kuat di dunia. Perekonomian yang tinggi membuat kehidupan penduduk Jepang lebih bahagia, ini terbukti dengan jumlah kasus kejahatan di Jepang yang rendah. Kasus kejahatan bisa disebabkan oleh berbagai faktor dan bisa dilakukan oleh siapa saja, warga pribumi, maupun warga pendatang. Jepang yang notabene memiliki kondisi perekonomian yang bagus tentu akan menarik minat warga dari berbagai penjuru dunia untuk datang ke Jepang, sebagai pekerja, pelajar, maupun sebagai wisatawan. Dari sekian banyak pendatang tersebut tidak semuanya mematuhi peraturan yang ada di Jepang, beberapa dari mereka ada yang melakukan kejahatan. Pendatang yang melakukan kejahatan berasal dari berbagai negara, namun yang paling signifikan adalah pendatang dari Vietnam. Jumlah pendatang Vietnam yang melakukan kejahatan di Jepang semakin meningkat setiap tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa fenemona meningkatnya kriminalitas yang dilakukan oleh pendatang Vietnam menggunakan perspektif disorganisasi sosial dan konsep poverty atau kemiskinan, suatu konsep dari Anthony Giddens. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi pustaka. Hasil analisis menunjukkan bahwa perekonomian yang tidak stabil di negara asal dan banyaknya perusahaan Jepang yang berinvestasi di Vietnam membuat banyak orang tua menyuruh anaknya bekerja di Jepang. Kadang karena keinginan keras dari orang tua yang tidak diimbangi dengan kematangan mental anak. Mental yang tidak stabil memicu orang untuk melakukan hal yang dilarang. Perbedaan norma, ekonomi, dan sosial budaya yang tinggi antara Vietnam dan Jepang juga menyebabkan terjadinya disorganisasi sosial.Kata Kunci: Kejahatan Orang Vietnam; Jepang; Disorganisasi Sosial, Konsep Poverty