Dedi Supriadi
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Universitas Jenderal Achmad Yani

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penatalaksanaan kualitas tidur pada lansia dengan melakukan aktivitas olahraga jalan kaki Dedi Supriadi; Mochamad Budi Santoso; Neng Parida Supriantini
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 4 (2023)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i4.9949

Abstract

Background: Elderly is a condition characterized by a person's failure to maintain balance against physiological stress conditions. One of the organ systems changes in the aging process, namely in the nervous system of the elderly, insomnia can occur and it is easy to wake up at night. Factors that can affect a person's ability to sleep and sleep quality include age, eating and drinking (diet), psychosocial influences, environmental conditions, health deviations, medical interventions, lifestyle, and exercise. One of the physical activities that is easy for the elderly to do is walking, the elderly themselves are highly recommended to do physical activities such as walking, especially in the morning to fill their spare time. Regular activity can be an effective way to improve blood circulation.Purpose: To determine the effect of walking on sleep quality in the elderlyMethod: Quasi-experimental nonequivalent control group design. Subjects consisted of two groups, namely the intervention, the group that was given the treatment, and the control group, the group that was not given the treatment. The population in this study were all elderly people who were targeted for health service coverage in the work area of the RW 09 Posbindu Mawar Putih Cigugur Tengah Cimahi City Health Center in April 2019 with a total of 20 participants, namely 10 participants in the intervention group and 10 participants in the control group. The intervention group was given treatment in the form of walking activities in the morning with a duration of 30 minutes 3 times for 1 week on 24, 26, and 28 April 2019 and their pulse would be counted. Data analysis techniques using univariate and bivariate.Results: There is a difference in the average quality of sleep in the elderly before and after walking in the intervention group with p-value = 0.001 (ɑ <0.05). There is no difference in the average quality of sleep in the elderly before and after walking in the control group p-value = 0.173 (ɑ <0.05). There is a difference in the average quality of sleep in the elderly after walking in the intervention group and the control group p-value = 0.001 (ɑ <0.05) with a difference of 4.1.Conclusion: There was a statistically significant decrease in the quality of sleep in the elderly after walking in the intervention group and not statistically significant in the quality of sleep in the elderly after walking in the control group.Keywords: Elderly; Sleep Quality; Exercise; WalkingPendahuluan: Lansia merupakan keadaan yang ditandai oleh kegagalan seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Salah satu dari perubahan sistem organ pada proses penuaan yaitu dalam sistem persarafan lansia dapat terjadi insomnia dan mudah terbangun di malam hari. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk tidur dan kualitas tidur antara lain usia, makan dan minuman (diet), pengaruh psikososial, kondisi lingkungan, penyimpangan kesehatan, intervensi medis, gaya hidup dan latihan. Salah satu aktivitas fisik yang mudah dilakukan lansia yaitu jalan kaki, lansia sendiri sangat dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik seperti jalan kaki terutama pada pagi hari untuk mengisi waktu luang. aktivitas teratur bisa menjadi cara yang efektif untuk melancarkan sirkulasi darah.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh jalan kaki terhadap kualitas tidur pada lansia di RW 09 Wilayah Kerja Puskesmas Cigugur Tengah.Metode: Quasi eksperimental non equivalent control group design. Subjek terdiri atas dua kelompok yakni intervensi, kelompok yang diberikan perlakuan dan kontrol, kelompok yang tidak diberikan perlakuan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang menjadi sasaran cakupan layanan kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas RW 09 Posbindu Mawar Putih Cigugur Tengah Kota Cimahi pada bulan April 2019 dengan jumlah 20 partisipan yaitu 10 partisipan kelompok intervensi dan 10 partisipan kelompok kontrol. Kelompok intervensi diberikan perlakuan berupa aktivitas jalan kaki pada pagi hari dengan durasi 30 menit sebanyak 3 kali selama 1 minggu pada tanggal 24, 26, 28 April 2019  dan akan dihitung denyut nadinya. Teknik analisis data memakai univariat dan bivariat.Hasil: Terdapat perbedaan rerata kualitas tidur pada lansia sebelum dan setelah melakukan jalan kaki pada kelompok intervensi dengan p value = 0.001 (ɑ < 0.05). Tidak terdapat perbedaan rerata kualitas tidur pada lansia sebelum dan setelah melakukan jalan kaki pada kelompok kontrol p value = 0.173 (ɑ < 0.05). Terdapat perpedaan rerata kualitas tidur pada lansia setelah melakukan jalan kaki pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol  p value = 0.001 (ɑ < 0.05) dengan selisih 4.1.Simpulan: Terjadi penurunan bermakna secara statistik kualitas tidur pada lansia setelah jalan kaki pada kelompok intervensi dan tidak bermakna secara statistik kualitas tidur pada lansia setelah jalan kaki pada kelompok kontrol.
Pemberian sari kacang hijau (vigna radiata) terhadap kadar hemoglobin dalam upaya pencegahan anemia pada remaja putri Mochamad Budi Santoso; Dedi Supriadi; Devi Puspitasari
Holistik Jurnal Kesehatan Vol 17, No 10 (2024)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v17i10.12931

Abstract

Background: Teenagers are the next generation of the nation who are able to develop better than the previous generation with an intelligent mentality and mindset, so that they can develop into good individuals. A health problem that often occurs in young women is anemia. The prevalence of anemia in Indonesia is 32% at the age of 15-24 years, while the prevalence of anemia in adolescents in Cimahi City is 37.99%. Efforts to overcome anemia are by consuming blood supplement tablets. Apart from that, increase foods that contain high iron from animal or vegetable sources. One type of food that contains high iron from vegetable elements is green beans because they contain ingredients that can help the formation of red blood cells.Purpose: To determine the effect of giving green bean juice (vigna radiata) on hemoglobin levels in adolescent girls.Method: Quasi-experimental design research with a non-equivalent control group design. The research was carried out on 23-26 May 2023. The population in this study was teenage girls in class X of SMAN 6 Cimahi, totaling 255 students. The sampling technique used was purposive sampling technique so that the sample in this study was 24 people who were divided into two, namely the intervention and control groups. The statistical test in this study used the Independent T-test.Results: Statistical tests using the Independent T-test resulted in p value = 0.001 (p<0.05), meaning that Ha accepted there was a difference in hemoglobin levels in the intervention group and the control group. These results indicate that there is an effect of giving green bean juice (vigna radiata) on hemoglobin levels in adolescent girlsConclusion: There is an effect of giving green bean juice (vigna radiata) on hemoglobin levels in adolescent girls.Suggestion: Young women must pay attention to their lifestyle, such as consuming foods that contain iron and avoiding foods that contain iron inhibitors such as tea, coffee and chocolate. Keywords: Green Bean Juice; Hemoglobin Levels; Teenage Girl. Pendahuluan: Remaja adalah generasi penerus bangsa yang mampu berkembang lebih baik dari generasi sebelumnya dengan mental dan pola pikir yang cerdas, sehingga dapat berkembang menjadi individu yang baik. Masalah kesehatan yang sering terjadi pada remaja putri yaitu anemia. Prevalensi anemia di Indonesia yaitu 32% pada usia 15-24 tahun sedangkan prevalensi anemia remaja di Kota Cimahi yaitu 37.99%. Upaya untuk mengatasi anemia yaitu dengan mengkonsumsi tablet tambah darah. Selain itu, menaikkan makanan yang mengandung zat besi tinggi dari sumber hewani ataupun sumber nabati. Salah satu jenis makanan yang mengandung zat besi tinggi dari unsur nabati yaitu kacang hijau karena mempunyai kandungan yang bisa membantu pembentukan sel darah merah.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian sari kacang hijau (vigna radiata) terhadap kadar hemoglobin pada remaja putri.Metode: Penelitian desain quasi eksperimen dengan rancangan non-equivalent control group. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23-26 Mei 2023. Populasi pada penelitian ini merupakan remaja putri kelas X SMAN 6 Cimahi yang berjumlah 255 siswa. Teknik sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling sehingga sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 orang yang terbagi menjadi dua, yaitu kelompok intervensi dan kontrol. Uji statistik pada penelitian ini menggunakan uji T-Independen.Hasil: Uji statistik dengan menggunakan uji T-Independen diperoleh hasil p value = 0.001 (p<0.05) artinya Ha diterima terdapat perbedaan kadar hemoglobin pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Hasil ini menyebutkan bahwa terdapat pengaruh pemberian sari kacang hijau (vigna radiata) terhadap kadar hemoglobin pada remaja putriSimpulan: Terdapat pengaruh pemberian sari kacang hijau (vigna radiata) terhadap kadar hemoglobin pada remaja putri.Saran: Bagi remaja putri harus memperhatikan pola hidup, seperti mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan menghindari makanan yang memiliki kandungan penghambat zat besi seperti, teh, kopi, dan coklat. Kata Kunci: Kadar Hemoglobin; Remaja Putri; Sari Kacang Hijau.