Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Komparasi Teori Konseling kelompok Realitas Corey dan Konseling kelompok Adlerian Wahyu Permadi
Mutiara : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 1 No. 1 (2023): MUTIARA - JULI
Publisher : PT. PENERBIT TIGA MUTIARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61404/jimi.v1i1.6

Abstract

Bahwa konseling adalah suatu bentuk hubungan tolong-menolong, arti pendampingan itu sendiri adalah sebagai usaha untuk membantu orang lain agar mereka berkemampuan berkembang menjadi bentuk yang mereka pilih sendiri, mampu menghadapi krisis yang dialami dalam kehidupannya. Konseling kelompok Realitas Corey dan Konseling kelompok Adler Metode dalam penelitian ini yakni pendekatan kualitatif, dengan desain penelitian ini adalah kajian pustaka. Selanjutnya setelah data yang diperoleh dianalisis dengan teknik content analysis Hasil penelitian menunjukan 1) Konseling realitas adalah bentuk terapi yang diarahkan pada perilaku saat ini dan konseling adalah proses realitas pikiran. Konseli diarahkan untuk memupuk tanggung jawab bagi dirinya sendiri. 2) Dalam melakukan pendekatan konseling yang dicetuskan oleh Adler, ialah bagian terpenting yang perlu dirubah untuk membantu individu dari permasalahan. 3) perbedaan konseling kelompok dua tokoh terletak konseling realitas adalah bentuk terapi yang dipusatkan pada perilaku saat ini dan konseling realitas adalah proses yang rasional, sedangkan kelompok pendekatan Adlerian tekanan efektifitas keterkaitan kerjasama antara konselor dan konseli dalam membangun tujuan konseling di samping sikap saling terbuka dan rasa rasa hormat. pembahasan sari penelitian ini sama-sama fokus terapi untuk memecah masalah dalam peserta didik 3) perbedaan konseling kelompok dua tokoh terletak konseling realitas adalah bentuk terapi yang dipusatkan pada perilaku saat ini dan konseling realitas adalah proses yang rasional, sedangkan kelompok pendekatan Adlerian tekanan efektifitas keterkaitan kerjasama antara konselor dan konseli dalam membangun tujuan konseling di samping sikap saling terbuka dan rasa rasa hormat. pembahasan sari penelitian ini sama-sama fokus terapi untuk memecah masalah dalam peserta didik 3) perbedaan konseling kelompok dua tokoh terletak konseling realitas adalah bentuk terapi yang dipusatkan pada perilaku saat ini dan konseling realitas adalah proses yang rasional, sedangkan kelompok pendekatan Adlerian tekanan efektifitas keterkaitan kerjasama antara konselor dan konseli dalam membangun tujuan konseling di samping sikap saling terbuka dan rasa rasa hormat. pembahasan sari penelitian ini sama-sama fokus terapi untuk memecah masalah dalam peserta didik
Konsep Akhlak Dalam Prespektif Ibnu Miskawaih dan Psikologi wahyu permadi; Rifa Hidayah
IKTIFAK: Journal of Child and Gender Studies Vol. 2 No. 1 (2024): IKTIFAK: Journal of Child and Gender Studies
Publisher : Intitut Agama Islam Riyadlotul Mujahidin Ngabar (IAIRM) Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55380/iktifak.v2i1.633

Abstract

Banyak tantangan di era modernisasi saat ini khususnya dalam bidang akhlak. Dimana semakin maju perkembangan zaman akhlak semakin luntur dan turunnya nilai akhlak itu sendiri. Padahal karakter sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak merupakan hal yang paling utama dalam membangun hubungan baik dengan tuhan, dan sesama manusia. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengkaji konsep akhlak pemikiran tokoh Ibnu Miskawaih dalam pentingnya di era modernisasi. Metode dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif, dengan desain penelitian ini adalah kajian pustaka atau Library Research. Adapun sumber data penelitian dibagi menjadi dua. Pertama, sumber data primer ialah terkait karya Ibnu Miskawaih tentang konsep Akhlak. Kedua, sumber sekunder merupakan konsep akhlak menurut Ibnu Miskawaih yang dikaji dan ditulis oleh orang lain serta dikaitkan dengan kondisi tertentu. Selanjutnya setelah data yang diperoleh dianalisis dengan teknik conten analisys. Hasil penelitian ini ialah Ibnu Miskawaih menyebutkan sebelum masuk ke konsep akhlak lebih dulu mengkaji dan mengenal konsep manusia dan jiwa. Ibnu Miskawaih menyebutkan bahwa sebelum membahas tentang akhlak harus diawali mengenal tentang konsep manusia dan jiwa. karena jalan menuju kesempurnaan akhlak ialah dengan mengenal jiwa itu sendiri. Esensi manusia adalah gabungan antara jasad (tubuh) dan jiwa. manusia memiliki daya berfikir untuk membedakan atara perkara yang baik dan salah Sedangkan dalam pengertian psikologi karakter dari akhlak berasal dari bahasa Yunani yang berarti "to mark" (menandai) dan memfokuskan, bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku