Masih adanya siswa yang belum maksimal mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) merupakan salah satu masalah dalam penelitian ini, karena nilai atau hasil merupakan tolak ukur keberhasilan dalam proses pembelajaran, maka dalam hal ini guru dituntut untuk mampu mengembangkan berbagai model pembelajaran, guru harus pandai memilih dan menggunakan model pembelajaran dalam penyampaian materi ajar kepada siswa, sesuai dengan tujuan dari penelitian ini : Untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran problem solving dengan yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada pengukuran akhir. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimen Design Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melalui observasi, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data dilakukan dengan uji korelasi product moment kemudian menganalisis koefisien korelasi dengan uji validitas dan normalitas, dilanjutkan dengan uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji t dan uji N-Gain. Populasi terdiri dari 44 orang siswa kelas XI IPS dan semuanya digunakan sebagai sampel. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan model pembelajaran problem solving dengan yang menggunakan metode pembelajaran konvensional pada pengukuran akhir. Penerapan model pembelajaran problem solving pada mata pelajaran ekonomi di MA Nurul Huda Ngenol berkategori sangat baik.Kata kunci: Model Pembelajaran Problem Solving, Berpikir Kritis.