Muhammad Alief Ramadhana
Universitas Pertahanan Republik Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMENANGAN INGGRIS DAN KEKALAHAN ARGENTINA PADA PERANG FALKLAND DALAM TINJAUAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA PERSENJATAAN DAN ALUTSISTA Muhammad Alief Ramadhana; Heri Budi Wibowo; Robertus Heru Triharjanto; Novky Asmoro; Lutfi Adin Affandi
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 10, No 7 (2023): NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v10i7.2023.3294-3304

Abstract

Kepulauan Falkland telah menjadi wilayah sengketa antara Inggris dan Argentina sejak abad ke-15. Perang Falklands terjadi di pulau-pulau ini. perjuangan berlangsung selama bertahun-tahun. Bahkan Argentina berhasil mengajukan klaim tentang pulau-pulau tersebut ke PBB. Pada tahun 1965, Perserikatan Bangsa-Bangsa menerbitkan Resolusi 2065, yang menyatakan bahwa masalah tersebut harus diselesaikan dengan mempertimbangkan kepentingan rakyat di kawasan tersebut. Argentina sendiri selalu menyatakan bahwa Falklands adalah bagian dari wilayahnya. Oleh karena itu, Argentina menginvasi pulau Malvinas pada tahun 1982. Inggris tidak setuju dengan tindakan Argentina tersebut. Pada metode penelitian yang digunakan dalam studi ini yakni penelitian tinjauan pustaka yang bertujuan untuk menyelidiki sejarah perang falklands dari kajian literatur dan studi pustaka. Adapun hasil dari kajian ini yakni Inggris mendapatkan kemenangan dari Argentina yang dimana dukungan internasional Britania Kuat, sementara Argentina menghadapi keterbatasan teknologi persenjataan, personel tentara perang kurang,  logistik juga sulit, dan strategi militer yang kurang efektif walaupun Argentina secara geografis sangat dekat jarak antara kepulauan falklands. Dibandingkan Inggris memiliki Keunggulan teknologi, dukungan internasional, dan kemampuan logistik menjadi faktor kemenangan Inggris, dan konflik ini berdampak pada hubungan politik antara kedua negara dan sengketa kedaulatan Kepulauan Falkland masih berlanjut.