Milla Herdayati, Milla
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Media Kesehatan Masyarakat Indonesia

Determinan Kepatuhan Kunjungan Antenatal Care di Provinsi Indonesia Bagian Timur (Komparasi Data SDKI Tahun 2012 dan 2017) Astuti, Juliana Karni; Herdayati, Milla
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 19, No 6 (2020): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.19.6.444-452

Abstract

ABSTRAKLatar belakang: Disparitas dalam Pelayanan Antenatal Care (ANC) masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Data SDKI dan Profil Kesehatan Indonesia mencatat Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara menjadi provinsi yang konsisten berada pada peringkat 10 besar dalam cakupan K4 ANC terendah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan ANC pada wanita usia subur di 4 Provinsi pada tahun 2012 & 2017.Metode: Sampel yang digunakan adalah wanita berusia subur (15-49 tahun) yang tinggal di 4 Provinsi, memiliki anak terakhir dalam 5 tahun terakhir, berstatus menikah/tinggal bersama dan menjadi responden dalam SDKI 2012 & 2017. Analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik ganda.Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan ibu dan pengetahuan ibu memiliki pengaruh yang konsisten terhadap kepatuhan kunjungan ANC pada responden di tahun 2012 dan 2017. Pada tahun 2012, terdapat faktor lain yang juga mempengaruhi kepatuhan kunjungan ANC pada wanita usia subur yaitu partisipasi dalam pengambilan keputusan dan status ekonomi. Sedangkan di tahun 2017, terdapat faktor lain juga yang berpengaruh terhadap kepatuhan kunjungan ANC pada wanita usia subur yaitu paritas ibu, jaminan kesehatan, dan dukungan dari suami.Simpulan: Perlu adanya peningkatan cakupan KIA melalui pembagian buku KIA & sosialisasi senam hamil oleh kader wilayah setempat. Penguatan sosialisasi pada ibu dengan paritas rendah maupun tinggi juga diperlukan untuk menjarangkan kehamilan oleh para kader dalam program kampung KB yang sudah terselenggara dalam wilayah setempat.Kata kunci: Antenatal care; kepatuhan; wanita usia subur ABSTRACTTitle: Determinants of Obedience for Antenatal Care Visits in Eastern Indonesia (2012 and 2017 IDHS Comparative Data)Background: Disparities in ANC services still occurs in several regions in Indonesia. IDHS data and Indonesia's Health Profile record the provinces of Papua, West Papua, Maluku, and North Maluku as provinces that are consistently ranked in the top 10 in the lowest K4 ANC coverage. This study aims to look at the factors that influence the level of ANC visit adherence in reproductive age women in 4 Provinces in 2012 & 2017.Method: The sample is used in this study are the women in reproductive age in the 2012 & 2017 IDHS that are living in 4 provinces, married or are living together with their partner, and have their in the last 5 years. This study itself use multiple logistic regression.Result: The results showed that maternal education and maternal knowledge had a consistent influence on the adherence of ANC visits for respondents in 2012 and 2017. In 2012, there are other factors that also affected ANC visit adherence in reproductive age women, namely participation in decision making and economic status. Whereas in 2017, there are also other factors that influence ANC visits adherence to reproductive age women, namely health insurance, parity, and husband support. Conclusion: There needs to be an increase in MCH coverage through distribution of MCH books & socialization of pregnancy exercises by local cadres. Strengthening outreach to mothers with low and high parity is also needed to space pregnancies by cadres in the village family planning program that has been implemented in the local area.Key words: Antenatal care, adherence, reproductive age women
Peran Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) terhadap Penggunaan Kontrasepsi Modern pada Wanita Kawin Generasi Milenial di Indonesia, (Analisis Data SDKI tahun 2002/2003 dan 2017) Ekawati, Nur; Herdayati, Milla
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 19, No 6 (2020): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.19.6.453-459

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Indonesia merupakan negara terbesar keempat di dunia dengan jumlah penduduk 265,7 juta jiwa pada tahun 2015, dimana sekitar 33,8% atau 88 juta jiwa merupakan kelompok generasi milenial. Generasi milenial yaitu generasi yang lahir antara tahun 1980-1995 dan diperkirakan usianya berkisar antara 22-37 tahun. Usia tersebut merupakan usia puncak reproduksi sehingga pada rentang tersebut kemungkinan perempuan melahirkan anak cukup besar. Peran KIE sangat strategis dalam mengkampanyekan program KB dengan pilihan media lebih beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran komunikasi, informasi dan edukasi  dengan penggunaan kontrasepsi modern pada wanita generasi milenial di Indonesia.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan menggunakan data sekunder SDKI tahun 2002/2003 dan 2017. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu wanita usia 22-37 tahun berstatus kawin pada SDKI 2002/2003 sebagai kelompok generasi non milenial yang terdiri sebanyak 15.736 sampel dan wanita usia 22-37 tahun berstatus kawin pada SDKI 2017 sebagai kelompok generasi milenial yang terdiri sebanyak 17.321 sampel.Hasil: Temuan studi menunjukkan paparan informasi KB dari petugas kesehatan dan media televisi memiliki pengaruh positif dalam pemakaian kontrasepsi modern pada wanita kawin generasi milenial. Sedangkan, informasi KB melalui petugas lapangan KB dan media televisi berpengaruh positif terhadap pemakaian kontrasepsi pada wanita kawin generasi non milenial.Simpulan: Pesan KB melalui media televisi perlu dioptimalkan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat khusunya generasi milenial untuk mengikuti program keluarga berencana. Memperkuat peran petugas kesehatan dalam melakukan penyuluhan maupun konseling KB untuk mendorong partisipasi masyarakat menggunakan alat kontrasepsi.Kata kunci: Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE); penggunaan kontrasepsi modern; milenial ABSTRACT Title: The Role of Communication, Information, and Education (IEC) on the Use of Modern Contraception for Married Women Millennial Generation in Indonesia (Analysis of 2002/2003 and 2017 IDHS Data)Background: Indonesia is the fourth largest country in the world with a population of 265.7 million in 2015, of which around 33.8% or 88 million people belong to the millennial generation. Millennial generation are the generation was born between 1980-1995 and estimated to have ranged in age from 22-37 years. This age is the peak reproductive age, so that in that range, the possibility of women bearing children is quite large. The role of IEC is very strategic in promoting family planning programs with more various media choices. This study aims to determine the relationship between communication, information and education with the use of modern contraceptives among millennial generation women in Indonesia.Methods: This study is an analytical study with a quantitative approach. This study uses secondary data from the 2002/2003 and 2017 IDHS. The samples in this study are married women aged 22-37 years in the 2002/2003 IDHS as a non-millennial generation group and women aged 22-37 years are currently married in the 2017 IDHS. as a group creating millennials. Data collection was carried out by studying the questionnaire contained in the IDHS, then selecting data based on the inclusion criteria in the sample and the variables studied.Results: The study findings show that exposure to family planning information from health workers and television media has a positive effect on modern contraception use among millennials married women. Meanwhile, family planning information through family planning officers and television media has a positive effect on modern contraception use among non-millennials married women.Conclusion: The family planning messages through television media need to be optimized to increase public knowledge and awareness, especially the millennials to participate in family planning programs. Strengthening the role of health workers in providing family planning counseling and counseling to encourage community participation in using contraceptives.Keywords: Information, Education, Communication (IEC); Contraceptive use; Millennials